15:Terbongkar•

8K 420 3
                                    

"Kak,percaya ga? Kalo aku adalah orang yang selama ini kakak cari?"

"Maksudnya?," Navis mengerutkan keningnya.

"Heran gue. Deket Dira kapasitas pemikiran lo menurun." Bang Jo memutar bola matanya malas

"Percaya gak kalo aku Adel yang kakak cari?," gue memperjelas.

"Hah?! Maksud lo? Gak gak! Gak mungkin!"Navis mulai histeris.

"Ck! Iya dia Adel yang lo cari." kesal Julian.

"Adel?!"Navis memekik.

"Apa bukti yang bisa buat gue bener-bener percaya sama ucapan lo? Bola mata lo item. Adel,kan biru. rambut lo item. Kalo Adel blonde." Navis masih belum percaya.

"Ck! Ribet!" Gue melepas softlens sama cat rambut gue (ini kayak cat bisa lepas gitu).

Dan memperlihatkan cincin gue.

Ya,dulu cincin ini di kasih sama Navis. Couple gitu. Satu-satu kenang-kenangan dari Navis ya,cuma  cincin ini.

Meskipun udah kekecilan,gue ke tukang perhiasan buat dibenerin tapi modelnya sama.

"Adel?!" Wajah Navis memerah.

Gue menautkan alis. 'Kenapa?'

BRUKK!

Navis menubruk tubuh gue. Hampir aja jatuh. Mana Navis masih diinfus.

Gue melotot tajam ke arahnya. Niatnya mau gue marahin. Tapi gue urungkan,karena dia menatap gue dalam-dalam.

Jujur. Gue mulai jatuh ke dalam pesonanya.

Gue diem aja. Sampe akhirnya Navis lepasin gue.

"Kamu beneran Adel? Kok,ga bales pelukan Fi'i? Selama ini kamu kemana aja?," tanya Navis beruntun.

"Berasa nonton drakor gue. Masih jam 3 pagi. Udah ada drakor gratisan." Bisik Jordan.

"Ga percaya kalo gue Adel? Gapapa,itukan hak lo. Ya..gue cuma ngasih tau aja." Gue hendak turun dan keluar dari ruangan ini.

"Gak! Sini!" Bentak Navis sambil mencekal lengan Dira.

"Lepas!" Sentak Dira penuh penekanan.

"Gak. Akan." Nada bicara Navis berubah menjadi dingin dan datar.

"Lo sini,atau gue bakal macem-macem sama lo? Gue cuma mau tanya-tanya!"Navis memejamkan matanya untuk menetralkan emosinya.

Dira menyerah.  Ia kembali mendekati tepi ranjang.

"Dek,tutup aja tirainya. Abang tau kalian butuh waktu. Vis,kalo udah, suruh Dira tidur,ya."  kata Julian. Jordan menutup tirai pembatas.

"Sekarang mau lo,apa?,"tanya Dira sengit.

"Hey,kok kamu jadi gini? Sini naik sebelah aku."Navis menenangkan gue dengan mengelus pucuk kepala gue.

Gue menunduk seraya mengikuti perintahnya.

'Apakah pantes gue bersanding dengan orang yang sudah gue sakiti berkali-kali lipat?Apakah gue pantas dicinta?

Stop!! Gue gak pantes! Gue ingkar janji! Gue ninggalin dia tanpa kabar. Dan cuma cewe yang bener-bener pantes buat Navis. Sekalipun gue harus ngejauhin Navis.' Batin gue bermonolog

"Angkat wajahmu." Navis mengangkat dagu gue.

Gue blushing.

'Navis punya dosa apa sama gue? Bahkan dia masih bersikap baik setelah kejadian sebelumnya. Vis,ga usah baik-baik sama gue! Gue tau lo terluka,tapi kenapa lo masih baik hati sama gue?!. Batin gue frustasi.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang