44: Navis Kangen

2.8K 194 52
                                    

Author POV
-------------------
Keesokan harinya...

Justin terbangun dari tidurnya. Semalam ia tertidur di sofa usai mengantar Mom-Dad ke mansion dan mengurus buronan yang telah melukai Dira.

Justin meregangkan otot-ototnya. Ia melihat keseliling ruangan. Tetap sama, Dira masih belum sadarkan diri. Ia menghela napas. Lalu melirik ke arah jam dinding.

'Pukul 08:45,' batinnya. Justin membuat secangkir teh untuk dirinya. Ia pergi ke toilet kamar untuk membersihkan dirinya.

Selesai mandi, Justin membuat sarapan ala kadarnya, yakni roti tawar berlapis keju parut.

Tok! Tok! Tok

Seseorang mengetuk pintu. "Masuk!" perintah Justin. dr. Anya masuk diiringi dua suster di belakangnya.

"Permisi, Tuan. Kami akan memeriksa kondisi Nona," ujar dr. Anya ramah. Justin berdeham dan tetap fokus dengan ponselnya.

"Nona sehat. Lukanya juga sudah cukup kering. Bisa diperkirakan, Nona akan sadar dalam beberapa jam lagi," kata dr. Anya.

"Oh, ya, dan ini obat Nona yang harus diminum setelah ia sadar," salah seorang suster meletakkan beberapa obat di atas nakas. Justin melirik sekilas, "ya, terima kasih," ujarnya.

"Kalau begitu, kami permisi," dr. Anya dan kedua suster lainnya meninggalkan ruangan Dira.

Pikiran Justin kembali jenuh. Sibuk memikirkan tugas kuliahnya, sibuk akan perusahaannya, sibuk akan keadaan AoB, sibuk memikirkan Dira, dan juga sibuk memikirkan Julian yang tak kunjung pulang.

"Kalo gini caranya, gue ga bisa handle lama-lama! Apa gue minta tolong Dave? Steve? Atau Ridwan? Tapi mereka sibuk juga hari ini. Aduuh," Justin mengacak rambutnya.

Drtt!

Drrrt!

Ponsel Justin bergetar. Notif dari Navis ternyata.

Chat mode on

+628**********



Bang, td gw
ktmu julian.Dia
tinggal di apart ***

Navis.

Ok. L bs ksni?
Temenin dira sbtr
Gw msih ad bbrp
kpntingan

gw lg di
lobby rs.



Chat mode off

Justin mengerutkan keningnya. Secepat itukah Navis jika mengenai Dira? Atau memang Navis sengaja bolos demi bertemu Dira? Sepertinya memang Navis sengaja.

Tak lama kemudian, Navis sampai di ruangan Dira. Navis menyalimi Justin.

"Ga sekolah?" tanya Justin heran melihat Navis. Navis memang mengenakan seragam sekolah, namun, penampilannya tidak bisa dibilang 'akan sekolah'.

'Bad boy, emang cocok sama Dira,' batin Justin.

Kemeja yang tidak dikancingkan, kemeja yang dikeluarkan, tas yang disampirkan di sebelah bahu, rambut yang acak-acakkan, dasi dan sabuk yang entah kemana.

"Bolos," jawab Navis singkat. Justin menggelengkan kepalanya. "Minta tolong boleh? Jagain Dira. Gue mau ada urusan," pinta Justin.

I'm Your Bad Girl  [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang