A Perfect Scenario ✓

18 | My feelings are My Responsibility

Ok, 1,5K vote dan 2K comment ya seperti sebelumnya! And, Merry Christmas!

Badai besar untuk Kim Taeri.

Bab-bab cerita dalam kehidupannya, semuanya tidak pernah berhenti dari konflik ke kilimaks, selalu saja penuh anti klimaks tanpa usai di dalamnya. Lepas dari Ok Taehyung bukan akhir yang tenang, sebab bertemu dengan Ryu Jungkook membuat semuanya semakin kacau dengan cara yang mengejutkan.

Singkat saja, mungkin bukan hanya Taehyung yang Taeri tulis dengan 'Bajingan Ok' di kontak ponselnya, ia harus mengganti 'Bigboss Ryu' menjadi 'Si Pembuat Onar Ryu' atau 'Little Bratty Ryu'.

Taruhan, orang-orang di kantor sudah berpikir ke mana-mana akibat ucapan Jungkook tempo hari perihal coat si bos yang berada di tempatnya. Tidak—tidak ada yang berani bertanya secara langsung lagi. Tidak ada lagi yang menggoda atau menunjukan senyum penasaran seperti sebelumnya, sebab di awal masih menebak-nebak. Sekarang, wajah semuanya agak tegang setiap menghadapi Taeri, seolah wanita itu adalah another big bos yang sudah pasti berkencan dengan Bos besar mereka. Tidak boleh macam-macam. Ada mata yang mengawasi dan melihat. Kesalah pahaman yang menjadi bumerang.

Sekalipun tidak ada yang bertanya langsung, tetap saja tidak nyaman bagi Taeri, seolah dia menggunakan posisinya untuk mendapatkan banyak keuntungan. Seolah dia adalah atasan yang ditakuti sebab paling dekat dengan Ryu Jungkook. Harus sangat berhati-hati. Belum lagi, mustahil kalau mereka tidak berbicara di belakang tentang spekulasi hubungannya dengan Jungkook. Ada yang mengatakan mereka sudah berkencan sebelum Taeri berkerja di sana, sampai pada keduanya sudah bertunangan. Tidak sedikit juga yang mengatakan mereka dijodohkan. Tentu diiringi dugaan-dugaan tentang keluarga Taeri kemungkinan dari keluarga berada. Walaupun yang satu itu memang benar adanya.

Terhitung sekitar dua hari sejak kejadian di kantin yang mana Taeri harus menjawab setenang mungkin, jadinya tetap saja kaku. Walaupun Taeri berusaha menjawab seperti keduanya tidak sengaja bertemu dan Taeri meminjam, tidak dapat menghilangkan fakta bahwa terlihat sekali ada sesuatu di antara keduanya. Taeri benar-benar akan gila sebentar lagi, hanya Eunbyul saja yang bisa bersikap tenang di sampingnya. Ciara tetap saja kadang mengganggunya. Sungguh, Taeri hanya ingin berkerja. Melihat Yumi yang terus-terusan menatapnya sinis penuh kebencian seperti mereka adalah musuh bebuyutan.

Haruskah dia pindah kerja saja?

Masalah terbesarnya adalah—Ryu Jungkook sama sekali tidak terlihat tak nyaman. Dia seperti menikmati dan makin menunjukan seolah mereka ada apa-apa. Tentu ada—hanya skenario. Mungkin orang kaya ketika kebosanan memiliki hobi aneh menjadi seperti sekarang, membuat orang dalam posisi sulit.

"Yumi-ssi, kalau kakakku datang, katakan saja untuk ke ruanganku langsung ya," ucap Ryu Jungkook. Bos tampan yang gayanya kembali berbeda hari ini. Ia memakai jaket leather dengan turtle neck berwarna senada. Semuanya hitam, sampai celana leather dan sepatunya juga sama. Rambutnya ditata semakin trendi, disisir ke samping dengan undercut sebelah kiri diperlihatkan dengan jelas. sementara sebelah kanan disisir rapih, keningnya terlihat, tetapi beberapa helai rambutnya jatuh menutupi sampai alis.

"B-baik Tuan Ryu," jawab Yumi segera dengan mata berbinar. Gugup. Terkejut sendiri melihat bos yang ada di depannya sekarang. Penampilan yang berbeda dari biasanya, tetapi selalu saja memukau.

Jam menunjukkan angka dua tiga sore. Jungkook baru saja datang, sama sekali tidak terlambat karena memang dia sendiri tidak perlu datang setiap hari, tetapi Jungkook memang sangat rajin.

Keduanya sama-sama menjaga jarak secara tidak langsung karena kejadian tempo hari. Bahkan Jungkook sengaja tidak datang awal, kalau bisa setelah jam makan siang. Maunya tidak ke kantor dulu, mengerjakan segala dari rumah. Dia juga masih memiliki Pak Kwon yang bisa mengatasi, tetapi ternyata rasanya rindu tidak bertemu Taeri.