Iya begitu rame. Nggak banyak kok, aku challenge saja 1,2K vote dan 2K comment saja. Aku update lagi. Gas! Gas! Btw yang part kemarin bertanya-tanya, iya maksudnya itu lingkaran setan memang 3some. Tapi memang tidak dideskripsikan. Eh tapi ada nanti di novelnya. Flashbacknya.
***
"Pakai bajumu," perintah Taeri pada Taehyung yang baru saja selesai mandi.
Mendengar suara Taeri, Taehyung malah mendekat. Keluar dari kamar mandi, tujuan utama Taehyung adalah mencari Taeri dan disajikan dengan suara merdu tersebut tanpa perlu melirik ke sana kemari. Dengan rambut masih basah dan hanya mengenakan kimono mandi, Taehyung malah duduk di karpet. Masalahnya ia melipat kedua kaki—duduk—di depan Taeri yang juga sedang duduk manis tetapi di atas sofa. Kaki Taeri bersinggungan dengan rambut Taehyung yang basah. Dingin.
"Keringkan rambutku," pinta Taehyung sambil memberikan handuk kecil yang sengaja dia bawa sedari tadi.
Taeri mendengus kesal. Hujan di luar semakin deras saja, bahkan udara dingin sampai terasa di dalam. Penghangat ruangan sangat berguna saat ini. Lampu dinyalakan temaram, berwarna kuning agar menimbulkan kesan lebih sunyi, nyaman dan homey karena sudah malam, waktu untuk orang-orang tidur. Pun Taeri mulai mengeringkan rambut Taehyung dengan handuk kecil yang diberikan. Dulu mereka sering melakukan hal ini secara bergantian.
Taehyung kecil dulu benar-benar manis. Anak pendiam dengan wajah datar, tetapi jelas sekali lembut. Matanya memang tajam, tetapi akan menatap seperti anak anjing jika menginginkan sesuatu. Belum lagi sikapnya yang memang sangat ramah. Ditambah senyuman kotak itu. Bagi Taeri, hubungan mereka telah usai, tetapi Taehyung tetaplah adiknya. Taeri tahu dia tidak bisa membiarkan Taehyung begitu saja. Mereka memiliki ikatan tersendiri yang bahkan lebih dari keluarga mereka sendiri. Keduanya pernah saling menguatkan. Walaupun pada akhirnya, satu melepaskan dan meninggalkan.
"Taehyung.. dingin..." keluh Taeri ketika rambut ikal Taehyung berkali-kali menyentuhnya.
Taehyung mendongak. Menatap Taeri dengan mata itu—mata yang Taeri suka. Mata yang jauh dari kata asing, terlalu sering pada waktu-waktu lampau. Mata yang pernah memberikan kenyamanan dan dijadikan tempat berteduh paling tenang. Senyman terukir dari bibir Taehyung, "Maaf..." Taehyung meminta maaf tapi tidak terlihat seperti menyesal, dia tersenyum. Suka, bersentuhan dengan Taeri.
"Ini harus memakai hair dryer, aku akan mengambilnya," kata Taeri sambil bangkit dari sofa tetapi langsung ditahan. "Tidak perlu," kata Taehyung yang lalu dirinya bangkit dari sofa. Berdiri di depan Taeri. "Ayo tidur bersama... sudah malam." Taehyung mengulurkan tangannya.
"Tidak. Kau tidur di kamar tamu," sahut Taeri.
Tidak mau tinggal diam, Taehyung merunduk. Mengunci Taeri yang masih duduk di sofa dengan kedua tangannya. "Aku ingin tidur bersama. Tidak melakukan apa-apa, tetapi jika kau menolak, aku mungkin akan memaksa. Melakukan sesuatu yang tidak kau inginkan," bisik Taehyung. Berengsek. Bajingan. Tetap nada suaranya sangat frustasi. Putus asa.
Dan keduanya berakhir di kasur yang sama. Taehyung memeluk Taeri dari belakang, sebab kakak tirinya itu tidak mau mendekat atau berhadapan. Ketika Taeri terlelap, perlahan Taehyung mendekat dan memeluknya. Rindu sekali. "Aku mencintaimu, Taeri..." ucap Taehyung sambil perlahan memejamkan mata. Menghirup aroma shampoo Taeri yang dia rindukan. Dan sekarang aroma mereka sama. Seperti sepasang kekasih.
"Rasanya ingin melakukan sesuatu yang kurang ajar dalam posisi ini... Tapi aku tidak mau membuatmu semakin membenciku," tambah Taehyung lagi.
Dan saat itu, Taeri sebenarnya tidak tidur. Ia jelas mendengar apa yang Taehyung ucapkan. Menyadari pelukan Taehyung malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Perfect Scenario ✓
Romance[Self Publishing ; Shopee ; bublekook ] Berbicara tentang bos di kantor, katanya, ada dua tipe bos di dunia ini ; 1. Pertama, yang saat pagi disambut sapaan ; "Selamat pagi, Tuan." di Kantor. 2. Kedua, yang saat pagi disambut dengan sapaan ; "Sudah...