10 | Hopeless Romantic

15.1K 2.6K 2.5K
                                    

Hola, aku kembali lagi! Ini panjang sekali. Jadi mari kita coba terus berkembang karena tentu readernya juga bertambah. 1,5K vote. 2K comment. Aku yakin bisa kok. Di sini kalian akan senyum-senyum. Entah karena Ryussi atau karena Okssi. Sedikit nyerempet-nyerempet spicy lah. :p

Sudah lihat trailer versi wattpad di instagram? Spicy kan~ Ada spoilernya hehe. Kalau yang nanya memang Jungkook punya kakak atau sebagiannya, udah pernah dibahas ya di part-part sebelum ini. Bersamaan sama tujuan skenario mereka.

***

Pertokoan di distrik elit Seoul, ada banyak brand ternama keluarga Europa sampai brand local Korea, butik-butik dengan pakaian lucu ataupun mewah. Harganya beragam, tetapi tentu tidak murah, semua tahu jika sudah masuk ke wilayah tersebut. Di bagian jalan lain, ada deretan kafe juga restoran, memang disuguhkan untuk orang-orang kalangan atas menghabiskan uang. Jungkook selalu menepati janjinya, keduanya tengah berada di sana dengan tangan Taeri menenteng beberapa paper bag bertuliskan Chanel dan Balenciaga.

Kemudian mereka masuk ke dalam toko dengan tulisan Gucci. Sesaat, Taeri teringat Taehyung. Mereka sering pergi belanja bersama terlebih ketika sang ayah memberikan uang jajan bulanan sewaktu masa sekolah.

Pernah sekali mereka melakukan hal cukup gila, bercinta di dalam ruang ganti. Tidak begitu kecil, tetapi juga tidak begitu besar. Menungging dengan bagian bawah di angkat. Kedua tangan Taeri menumpu di cermin di mana memantulkan sosok mereka berdua. Mata Taeri menangkap Taehyung yang menggeram sambil bergerak tergesa-gesa mencapai kenikmatan. Mata Taehyung menangkap sosok Taeri yang mendesah dengan mata sayu dihujam berkali-kali. Kegilaan bersama kala itu.

Berbeda dengan sekarang, saat itu Taehyung sedang mengikuti casting ke sana-sini. Ia benar-benar berusaha sendiri tanpa menggunakan nama sang ayah. Ayahnya tidak tahu sama sekali, hanya Taeri yang selalu menyemangati dan bahkan menemani. Saat mendapat tawaran pertama, mata Taehyung berbinar-binar, menceritakan dengan bersemangat pada Taeri. Mungkin itulah yang membuat Taeri kagum dan jatuh cinta kala itu. Sayangnya Taehyung yang sekarang begitu asing untuk Taeri.

"Kau suka yang itu?" tanya Jungkook membuyarkan lamunan Taeri. Jujur saja, Jungkook sadar bahwa Taeri sedang melamun, pikirannya melayang pada Ok Taehyung, kekasih Taeri. Pasti mereka masih bertengkar atau malah sudah berpisah. Taeri tidak memberikan jawaban sama sekali. Jungkook sendiri berusaha keras untuk tidak mencampuri ranah pribadi Taeri.

Hanya saja.., kadang dia khawatir. Sesuatu yang harusnya tidak dia pedulikan. Bukan urusannya.

Taeri dengan pakaian yang berada di depannya, ia memberikan senyuman pada Jungkook dan mengangguk. "Boleh aku mencobanya dulu?" tanya Taeri.

Jungkook segera mengangguk. "Tentu. Mau aku ikut ke dalam menemani atau menunggu di sini?" tanya Jungkook menggoda.

Taeri terkekeh ringan. "Jangan nakal, Ryu-ssi," ujar Taeri sambil memutar telunjuknya di dada bidang Jungkook. Nakal sekali.

Pun kembali mengusap telinganya sendiri sambil tersenyum dan berusaha mengalihkan pandangannya, menunjukan dengan jelas kalau dia sedang malu. "Sulit juga ya kalau menjadi kekasihmu sungguhan. Diserang seperti ini terus. Mana bisa tahan aku. Di ruang ganti juga aku sanggupi.. hehe..."

Kembali teringat Taehyung sesaat, tetapi segera menyingkirkan pria itu. Saat ini, hanya boleh ada Jungkook di hati dan kepalanya. Cara berakting paling baik adalah ketika kamu merasa itu bukan sekadar akting. Kau harus menganggap itu nyata pula. "Apa maksudmu? Aku kan memang pacar sungguhan. Kau tidak menganggapku, ha? Apa ada yang lain selain aku? Jahat sekali.. akunya sudah sayang sekali dengan Ryu Jungkook."

A Perfect Scenario ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang