3 | Talk About Scenario

16.1K 2.7K 1.4K
                                    

Tidak ada basa-basi lainnya, selain, vote dan comment. Aku senang kalian aktif sekali, mak semakin panjang agar bisa komen semakin banyak. 1K vote 1K comment seperti biasa.  Aku tuh bingung update jam segini, pagi-pagi. Abis kalian ditungguin semalam belum 1K. 🤣

Ramein di instagram aperfect.scenario dan anoona_universe  tau kan ada yang ekslusif di sana . :)

Jangan lupa streaming mv Lives Go On !




"Tuan Ryu, apa maksudmu?" tanya Taeri dengan senyuman yang terlukis di bibir setelah Jungkook menepuk-nepuk pahanya dengan kaki yang terbuka lebar. Siap sekali utuk diduduki. Sekalipun tidak memakai celana ketat yang akan membentuk proporsi kaki indah panjang itu, sudah cukup dengan celana bahan yang dikenakan, tetap melukiskan betapa empuk dan nyaman untuk diduduki.

Jungkook tertawa. Memberikan senyuman seolah tidak sedang mengatakan hal nakal dan kotor. "Kim Taeri, jangan pura-pura tidak mengerti. Dari cara berciumanmu dengan Ok Taehyung, tidak mungkin make out saja tidak tahu kan? First seat class, khusus untukmu. Kemari, ingin makan siang dulu akunya."

Lantas Taeri tertawa remeh. Tidak juga duduk dan malah bertolak pinggang. "Tentu saja aku mengerti, Tuan Ryu. Masalahnya—saya lapar. Lapar sekali. Apa kau tidak pernah merasakan ketika lapar, lalu malah diajak bergurau? Kau tidak tahu berapa banyak tugas yang aku lakukan? Ini jam makan siang! Ah, aku mengerti, mana pernah kau merasa kelaparan seperti itu. Kau pasti selalu disediakan dan bisa mendapatkan apapun. Kau lahir dengan berhamburan uang," cerocos Taeri kesal sendiri.

Ryu Jungkook langsung diam seketika. "Wow..." katanya singkat. Tidak menyangka bahwa akan dijawab seperti itu. Sekarang Jungkook memijit pangkal hidungnya yang tinggi seolah sedang pusing sekali, tetapi sudut bibirnya malah tertarik ke atas. Tersenyum. "Galak sekali. Kau benar-benar seksi."

Giliran Taeri yang melongo. Apa dia tidak salah mendengar?

"Maafkan aku. Makanannnya sudah ada di meja," ucap Jungkook yang mengambil remot, lalu memencetnya. Dari lemari, keluar meja yang di atasnya sudah ada makanan-makanan lezat. Taeri lumayan terkejut melihatnya. Seperti ruang-ruang rahasia di belakang lemari. "Duduklah dulu, kau pasti lelah, Kim Taeri. Kaki indahmu itu, terlalu cantik untuk tetap berdiri dan dapat aku nikmati terus-menerus."

Mata Taeri membelalak. Taeri lantas langsung duduk. Jungkook memencet sesuatu di jamnya, lalu mengatakan untuk asistennya datang. Setelah itu, asistennya, pria paruh baya datang dan membawa makanan mereka ke meja. Sebenarnya, Jungkook biasa menyuruh orang lain, tetapi kali ini, pembicaraan dia dan Taeri sangat rahasia, jadi hanya orang-orang tertentu yang boleh masuk.

Mereka berdua menyantap makanannya. Rasanya aneh makan di depan orang lain untuk Taeri, terutama bosnya sendiri. Sulit untuk tidak mengakui bahwa Ryu Jungkook sangat tampan dan seksi. Jujur saja, tawaran untuk duduk di paha Jungkook adalah godaan terberat. Bagaimana ya rasanya?

Setelah keduanya selesai menyantap makanan, maka pembicaraan dilanjutakan. Jungkook mengeluarkan beberapa kertas yang terbagi dua, untuknya dan untuk Kim Taeri. Tidak tebal. tipis. Isinya singkat tetapi cukup jelas. Taeri membacanya satu-persatu dengan seksama.

"Seperti yang aku katakan, berpura-pura menjadi kekasihku, hanya di depan keluargaku. Mungkin beberapa kali akan dibutuhkan untuk pertemuan dengan rekan bisnis. Di kantor, kita tetap bos dan sekertaris. Juga asisten pribadi, tidak seperti Pak Kwon, tetapi setidaknya itu menghindari kecurigaan orang-orang jika kita akan lebih sering menghabiskan waktu bersama," jelas Jungkook.

Taeri menganggukan kepala setuju. "Untuk ini, aku tidak mau. Aku tidak mau melakukan seks denganmu," ucap Taeri tegas.

Jungkook menaikan sebelah alisnya. "Benarkah? Kau—tidak mau melakukannya denganku? Coba lihat dulu diriku, tidakkah aku menggairahkan?" tanya Jungkook sambil menunjuk dirinya sendiri.

A Perfect Scenario ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang