^Aalona Brielle^
______________________________________"Sumpah, gue takut banget nggak bisa jawab soal-soalnya besok."
"Sama. Mana kita nggak satu ruangan lagi. Makin takut gue."
Aalona terkekeh mendengar keluhan dari kedua sahabatnya itu. Ia kemudian berdiri dan mengambil dua buah tas yang terletak di sofa, lalu membawanya ke Gina dan Lisa. Melihat yang dilakukan Aalona, kedua gadis itu memandangnya bingung.
"Kalian sulitnya di pelajaran apa? Biar aku bantu. Kita belajar bareng." ucap Aalona duduk di depan kedua gadis itu dengan dihalangi sebuah meja panjang.
"Belajar sekarang kita nih?" ujar Gina sedikit malas.
"Ya iyalah. Kalian 'kan tujuannya kesini mau belajar. Masa udah jauh-jauh kesini nggak belajar." jawab Aalona seraya mengambil buku-buku dari rak.
"Yaelah, Na... Baru aja kita siap makan, masa langsung belajar. Belum turun nih nasi gue," keluh Lisa menyandarkan punggungnya ke dinding.
"Kita belajar juga duduk Lisa, ya nggak masalah langsung belajar. Emang ada orang belajar sambil lari-lari?" ucap Aalona
"Ada. Belajar lari." jawab Lisa asal
"Udah ih. Cepat tu keluarin buku kalian! Hari ini kita mulai belajar matematika minat sama bahasa Inggris, karna besok itu ujian kita."
Dengan malas-malasan dan tidak bersemangat, kedua gadis itu mengeluarkan buku-bukunya. Mereka kemudian memperhatikan Aalona yang mulai menjelaskan tentang rumus-rumus matematika.
"Pusing dah gue..." gumam Gina menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
.
.
.Dengan tersenyum kedua gadis itu menyimpan kembali buku-bukunya ke dalam tas. Mereka merasa lega dan tidak khawatir lagi sekarang dengan ujian yang akan mereka hadapi esok hari. Dengan antusias, mereka pun berpamitan hendak pulang dengan Aalona.
"Besok lo bareng gue kaya biasa 'kan?" tanya Lisa sambil membuka pintu apartemen Aalona.
"Um... kayanya enggak deh Lis. Kamu langsung ke sekolah aja. Nggak enak ah kamu antar jemput aku terus selama aku tinggal disini. Kamu jadi jauh jalannya, kita 'kan nggak searah." jawab Aalona merasa segan.
"Ya elah, Na, kaya sama siapa aja sih lo! Santai kali! Lo juga bayarin bensin gue 'kan? Jangan pikir gue nggak tau lo sering masukin uang ke tas gue tiap gue bonceng. Mana nominalnya nggak kecil lagi. Lima puluh ribu kebanyakan itu mah. Uangnya nggak gue pakai, gue simpan rapi di lemari gue. Besok gue balikin." balas Lisa cerewet
"Ya, kamu 'kan udah antar jemput aku. Ya aku harus bayar bensin kamu, dong. Lagian itu disuruh Tante Linda. Kamu pakai aja uangnya, nggak usah balikin. Kamu 'kan mau beli sepatu kesukaan kamu itu, beli aja pakai uang itu. Pasti udah cukup 'kan uangnya buat beli sepatu itu?" ujar Aalona membuat Lisa berpikir.
"Udah sih. Malah lebih kalau buat sepatu yang gue incar itu."
"Udah pakai aja. Jadi, besok kamu nggak usah jemput aku, ya."
"Jadi lo sama siapa, Na? Rey?" tanya Gina
"Diantar Tante Linda," jawab Aalona
KAMU SEDANG MEMBACA
Aalona [Revisi]
Teen FictionHidup Aalona yang awalnya baik-baik saja bersama ibunya berubah setelah seorang laki-laki membuat masa remaja Aalona hancur. Dirinya 'rusak' saat usianya yang baru menginjak 17 tahun. *** Aalona tidak pernah menyangka jika masa-masa SMA-nya akan b...