^Aalona Brielle^
______________________________________Entah apa yang ada dipikiran laki-laki itu. Berani sekali dia datang ke rumah Aalona, menampakkan wajah dan sikapnya layaknya seorang malaikat.
Cuih! Aalona begitu jijik melihat kelakuan Louis yang pandai sekali berakting didepan Liona seakan-akan dirinya adalah teman yang baik.
Ingin sekali rasanya Aalona berteriak jika Louis adalah manusia paling tidak bermoral dimuka bumi ini. Aalona benar-benar tidak tahan melihat perlakuan sok baik Louis pada Liona.
Louis seakan-akan memberikan kesan didepan Aalona dan ibunya jika ia adalah anak baik yang tidak pernah bertingkah nakal.
Muak sekali Aalona melihatnya.
"Uhm, Ma!"
Liona dan Louis lantas menoleh pada Aalona yang bersuara memanggil Liona.
"Kenapa, Nak?" Tanya Liona memandang putrinya itu.
"Mama 'kan baru pulang, mandi aja dulu Ma. Nanti kemalaman, nggak baik. Biar Aalona temani Louis disini." Ucap Aalona sedikit gugup.
"Oh bener, Tan. Udah jam 7 malam nih, mandi aja dulu Tan." Lanjut Louis membuat Aalona menoleh cepat—merasa tidak senang mendengarnya.
"Ya sudah, Tante mandi dulu ya Louis. Ngobrol dulu sama Aalona, ya." Balas Liona dijawab anggukan oleh Louis.
Liona lalu masuk ke rumah untuk mandi dan meninggalkan Aalona serta Louis di teras rumah.
Setelah memastikan Liona masuk ke dalam rumah, Aalona kemudian menoleh dan langsung dikejutkan dengan wajah Louis yang berada begitu dekat dengan wajahnya.
Aalona lantas memekik tidak terlalu keras, "apa-apaan sih kamu?!" ucap Aalona marah.
Louis tertawa kecil. "Santai, lebay amat lo." Balas Louis.
"Mending kamu pergi deh. Aku nggak mau kamu disini, sok baik didepan Mamaku. Pergi kamu!" Usir Aalona.
"Wess, berani banget lo ngusir gue. Nggak, gue nggak akan pergi." Ujar Louis.
"Pergi! Aku jijik lihat kamu yang pura-pura baik didepan Mamaku. Apa maksud kamu gitu?"
"Yaa... Hanya bersikap sopan sama Mama teman gue." Ucap Louis menekan kata 'teman' sambil senyum menyeringai.
Aalona yang mendengar itu menahan amarahnya. Ia menahan diri untuk tidak berteriak memaki Louis yang berengsek itu.
"Dari mana kamu dapat alamat rumahku sama nomor telfon aku?" Tanya Aalona. Sejak tadi ia penasaran darimana Louis mengetahui alamat rumah dan nomor teleponnya, padahal Aalona tidak memberitahunya.
"Mudah bagi gue untuk tahu alamat sama nomor lo. Gue punya banyak mata-mata." Jawab Louis yang malah membuat Aalona semakin tidak senang.
Perempuan itu kemudian berdiri, mendekat pada Louis dan menarik lengan laki-laki itu untuk pergi dari rumahnya segera.
"Dah, kamu pergi sekarang! Jangan pernah injakkan kaki kamu disini lagi!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aalona [Revisi]
Teen FictionHidup Aalona yang awalnya baik-baik saja bersama ibunya berubah setelah seorang laki-laki membuat masa remaja Aalona hancur. Dirinya 'rusak' saat usianya yang baru menginjak 17 tahun. *** Aalona tidak pernah menyangka jika masa-masa SMA-nya akan b...