^Aalona Brielle^
______________________________________Hanya dibalut dengan gaun putih sederhana dan sebuah buket mawar putih, perempuan itu berdiri di depan seorang laki-laki yang mengenakan tuxedo berwarna senada.
Louis menatap Aalona yang memandang ke bawah, terpesona melihat perempuan itu yang cantik saat ini.
Tanpa sadar, bulir air lolos dari irisnya kala pikirannya tiba-tiba mengingat semua yang sudah ia lakukan terhadap perempuan yang ada dihadapannya saat ini. Segala perlakuan jahat dan tak bermoral yang dirinya lakukan kepada perempuan baik dan tulus itu.
Louis tidak bisa menahan tangisnya sampai membuat seorang pendeta yang baru saja hendak bersuara, terhenti.
"Maaf, boleh saya permisi sebentar?" Ucap Louis meminta izin yang kemudian dipersilakan oleh pendeta itu.
Aalona memandang bingung dan penasaran kepada Louis yang segera beranjak dari sana, menuju keluar gereja melalui pintu yang ada di sebelah altar.
Di halaman samping gereja yang sepi, Louis menangis dengan penuh kesedihan. Suara tangisan itu terdengar seperti penyesalan dan rasa bersalah. Dia menunduk, menutup wajahnya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya menyentuh dinding bangunan tinggi itu.
"Sayang?" Linda menyentuh pundak putranya itu, kemudian membalikkan tubuh Louis dan segera memeluknya.
Tangis Louis semakin pecah dipelukan ibunya itu, bahkan mulai sesenggukan. Ditumpahkannya semua yang sudah berusaha ia tahan selama ini. Mencurahkan betapa besar rasa bersalah dan menyesalnya.
Mendengar tangisan putranya itu, Linda ikut merasakan. Dia tahu bagaimana perasaan Louis saat ini. Betapa sulit menghilangkan semua ingatan yang sudah dilakukannya waktu itu. Louis ingin menebus semuanya kepada Aalona.
Louis yang dahulu sudah kembali.
.
.
.Pernikahan yang berlangsung kurang lebih dua jam itu berjalan dengan lancar. Tepat setelah seluruh acara selesai, mereka semua langsung kembali ke kediaman Brandon.
Acara pernikahan itu hanya dihadiri oleh keluarga terdekat Louis saja. Bisa dihitung hanya lima orang saja anggota keluarga Louis, dan beberapa pelayan dari gereja tersebut.
Jeffry dan Linda cukup lega dengan selesainya acara itu. Selama 3 hari Jeffry dan Linda tidak berhenti mengurus seluruh persyaratan dan keperluan pernikahan yang sangat banyak, menyelesaikan semuanya yang harusnya diselesaikan dengan waktu yang cukup lama.
Sampai akhirnya Aalona dan Louis resmi menjadi sepasang suami-istri yang tercatat dalam agama.
Ya, pernikahan Aalona dan Louis baru tercatat dalam agama saja. Mengingat waktu yang tidak memadai jika mereka mengurus pernikahan Aalona dan Louis secara hukum.
Jeffry berencana akan merampungkan semuanya saat Aalona dan Louis sudah selesai ujian kelulusan.
Saat ini, Aalona, Louis, dan Linda sedang menunggu pesawat yang akan terbang menuju ke ibukota. Benar, tiga jam setelah selesai pernikahan, mereka bertiga langsung kembali karena mengingat masih ada kewajiban yang Aalona dan Louis harus lakukan.
Duduk di dalam pesawat itu, Aalona masih cukup takut. Walaupun ini bukan pertama kalinya, namun Aalona masih takut.
"Kamu baik-baik aja, sayang?" Tanya Linda menyentuh lengan Aalona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aalona [Revisi]
Teen FictionHidup Aalona yang awalnya baik-baik saja bersama ibunya berubah setelah seorang laki-laki membuat masa remaja Aalona hancur. Dirinya 'rusak' saat usianya yang baru menginjak 17 tahun. *** Aalona tidak pernah menyangka jika masa-masa SMA-nya akan b...