^Aalona Brielle^
_____________________________________Entah kebetulan atau bagaimana, tiba-tiba saja Aalona mendapat kabar jika Gina dan Lisa tidak masuk sekolah hari ini.
Kedua sahabatnya itu sama-sama memberikan surat izin kepada wali kelas mereka, bahwa mereka tidak adapat mengikuti pembelajaran di sekolah dikarenakan sedang ada urusan keluarga.
Hal itu cukup membuat Aalona kecewa. Ia merasa sepi jika tidak ada kedua sahabatnya itu bersamanya di sekolah. Hanya Gina dan Lisa yang selalu menemani Aalona, dan ketika mereka berdua tidak ada, Aalona merasa jika hari yang ia jalani hampa.
Disinilah Aalona, duduk di bangku depan kelas sendirian sambil membaca novel yang sudah ia gemari belakangan ini. Sesekali Aalona akan memainkan ponselnya atau membalas chat dari Lisa dan Gina.
Disisi lain, seorang laki-laki menyadari jika Aalona merasa kesepian saat ini.
Louis, entah mengapa ia merasa sangat bersalah setelah menyakiti Aalona waktu itu. Louis sadar, yang ia lakukan waktu sangat membuat Aalona kesakitan. Bahkan Aalona sempat lemas dan hampir pingsan.
Melihat gadis itu sendiri disana melalui jendela, ingin sekali Louis menghampiri Aalona dan menemaninya. Namun, keadaan dan pikiran jahatnya mengatakan jika ia tidak boleh kesana. Seolah ada seseorang yang selalu membisikkan Louis jika ia harus tetap dalam rencananya.
Sebenarnya, hati kecil Loius berkata ingin meminta maaf pada Aalona. Namun... terlalu banyak hal yang membuat hatinya bercabang. Ia gengsi dan merasa rendah jika melakukan hal itu.
Harga diri adalah yang utama bagi Louis.
Diujung sana, Reynard yang baru saja menuruni tangga, tidak sengaja melihat Aalona yang duduk sendirian di depan kelas sambil membaca novel. Ia tersenyum lalu berlari kecil menghampiri Aalona.
"Hai," Aalona menoleh kemudian tersenyum melihat Reynard berdiri di depannya.
"Hai, Rey." Balas Aalona ramah dengan senyum manisnya. Melihat respon dari perempuan itu, Louis yang masih mengintip dari jendela pun tiba-tiba marah melihatnya.
"Kok sendirian? Gina sama Lisa mana?" Tanya Reynard seraya duduk disebelah Aalona.
Aalona menghela napas, "itu dia. Mereka berdua tiba-tiba izin ada urusan keluarga." Jawab Aalona dengan sedikit kecewa.
"Bisa kebetulan berdua gitu, ya." Ujar Reynard. "Ya udah nggak usah sedih. 'Kan ada gue." Lanjutnya dengan bangganya menunjuk diri sendiri, membuat Aalona tersenyum lebar.
"Apaan sih tuh anak?" Batin Louis tidak suka melihat kedekatan Aalona dan Reynard itu. Dia tidak berhenti mengintip dan mendengarkan apa yang Reynard katakan.
"Eh, lo baca novel Malice ya?" Ujar Reynard tanpa sengaja melihat judul novel Aalona. "Gue juga baca ini. Seru banget ceritanya." Sambungnya dengan antusias.
Aalona yang mendengar ucapan Reynard, langsung kelabakan dan menyembunyikan novel itu dibelakang punggungnya. Aalona tersenyum kikuk membalas ucapan Reynard itu.
"Ternyata lo juga suka novel tentang misteri pembunuhan gitu, ya. Gue pikir orang kaya lo ini bacanya ya buku-buku pelajaran sekolah, atau minimal novel tentang sekolah." Ucap Reynard mengejek Aalona sambil tertawa kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aalona [Revisi]
Ficção AdolescenteHidup Aalona yang awalnya baik-baik saja bersama ibunya berubah setelah seorang laki-laki membuat masa remaja Aalona hancur. Dirinya 'rusak' saat usianya yang baru menginjak 17 tahun. *** Aalona tidak pernah menyangka jika masa-masa SMA-nya akan b...