[[ Bahagia? Bisakah? ]]

3.9K 247 17
                                    

^Aalona Brielle^
______________________________________

Hari-hari yang sangat melelahkan itu sudah terlewati. Akhirnya setelah empat hari berlalu, mereka bisa bernapas lega. Mimpi buruk itu sudah berlalu dengan cepat. Kondisi Louis sudah mulai membaik.

Selama beberapa hari itu, Linda tidak berhenti menemani putranya yang terbaring lemah di atas bangsal rumah sakit. Dengan sabar Linda setia menunggu putranya sadar.

Kejadian tempo hari sempat membuat Linda tidak berhenti menangis dan memohon. Rasa takut menyerang pikirannya. Ia tidak sanggup jika hal-hal tidak diinginkan terjadi pada putra sulungnya itu.

Begitu juga dengan Jeffry, pria itu begitu sabar menemani dan menenangkan istrinya yang sangat khawatir. Setiap hari Jeffry selalu merawat istrinya itu yang sempat tidak ingat terhadap dirinya sendiri. Linda tidak mau makan, dengan sabar Jeffry menyuapinya. Memijat kepala dan tengkuk istrinya itu.

Sampai pada akhirnya Louis pun melewati masa-masa kritisnya. Dengan penuh rasa bersyukur dan lega, Linda memeluk putranya itu. Menciumi setiap inci wajahnya, begitu rindu dan takut terjadi suatu hal buruk pada Louis.

Jeffry pun akhirnya bisa tenang juga. Dua hari yang cukup berat ia lewati bersama istrinya dengan penuh kekhawatiran, namun kini semua itu sudah selesai.

Saat ini, mereka semua sudah kembali ke apartemen setelah hampir satu minggu menginap di rumah sakit. Louis sudah diperbolehkan pulang dan akan menjalani masa pemulihan di apartemen.

Laki-laki dengan tubuh jangkung itu saat ini tengah menikmati makan siangnya. Dengan lahap, ia menyantap masakan ibunya yang sudah cukup lama tidak ia cicipi.

"Lapar banget kayanya, ya..."

Louis menoleh mendengar itu, kemudian tersenyum.

"Lumayan, Ma. Makanan rumah sakit nggak enak banget. Udah lama juga nggak makan masakan Mama." Jawab Louis.

"Yaudah, habisin makan siang kamu ya. Kalau mau nambah, ambil sendiri bisa 'kan? Mama mau ke Aalona dulu, antar makan siangnya."

Terdiam. Louis mendadak berhenti mengunyah kala mendengar Linda yang menyebut nama Aalona. Sambil memperhatikan Linda yang membawa nampan berisi makanan, Louis tiba-tiba teringat kejadian saat hari itu...

"Aalona?"

Jeffry dan Linda menoleh ke belakang saat mendengar putra sulung mereka yang memanggil nama Aalona.
Tampak seorang perempuan dengan surai yang dikuncir berdiri di hadapan mereka.

"Aalona? Kamu naik apa kesini, sayang?" Tanya Linda heran tiba-tiba Aalona datang.

"Aalona mau ngomong sesuatu." Ucap Aalona tidak menjawab pertanyaan Linda.

Melihat ekspresi Aalona yang tampak serius, membuat Louis menatap perempuan itu lekat-lekat, bersiap dengan apa yang akan diucapkan oleh Aalona.

"Mau ngomong apa, Aalona?" Tanya Jeffry.

"Aalona udah cabut tuntutan Aalona terhadap Louis 'kan?" Kata Aalona dibalas dengan anggukan oleh Jeffry dan Linda.

"Aalona, kamu—"

"Tapi Aalona punya syarat." Ucap Aalona menyela kalimat Louis

"Syarat?"

"Aalona mau, Louis jaga jarak dengan Aalona. Aalona nggak mau Louis ngobrol atau berasa dekat dengan Aalona. Jangan ada interaksi antara Aalona dengan Louis, sekecil apapaun itu Aalona nggak mau ada sentuhan fisik, obrolan berdua, dan kegiatan berdua sama Louis." Ungkap Aalona sedikit menekan sambil menatap Louis penuh intimidasi.

Aalona [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang