^Aalona Brielle^
______________________________________"Emang paling pas jam kosong, nongkrong disini."
"Bener. Sejuk banget angin hari ini."
Mereka bertiga duduk di bangku taman belakang sekolah, sambil memandangi pohon-pohon yang bergerak diterpa angin. Aalona tersenyum melihat kedua sahabatnya itu yang tampak menikmati waktu menjelang istirahat.
"Astaga, kupikir kalian bakal lebih senang jam kosong di kelas biar bisa tidur." Ujar Aalona
Lisa bertawa kecil, "sumpek Na di kelas mulu. Lagian tu bocah pada berisik, nggak bisa tidur." Jawab Lisa
"Bener. Apalagi tu circle Louis, pada berisik semua. Nyanyi-nyanyi nggak jelas, enak kalau suaranya merdu. Ini nggak, suara Weno kaya bebek kejepit gitu." Sambung Gina membuat Aalona dan Lisa tertawa
"Oh iya, Na. Perut lo, aman?" Tanya Gina melihat ke perut Aalona sekilas.
"Sejauh ini aman," jawab Aalona sambil mengelus perutnya. "Nggak ada mual, belum ngerasa pusing atau gimana gitu juga."
"Iya sih, masih minggu ketiga. Gue tanya Ibu, kalau masuk minggu keenam lo bakal udah mulai mual. Pagi-pagi gitu lo pasti mual, cium bau makanan mual, cium aroma parfum orang juga mual."
"Iya aku juga dikasih tau Tante Linda kaya gitu. Aku agak cemas, takut pas sekolah nanti sering mual-mual. Aku takut nanti orang curiga lihat aku yang mual-mual kaya gitu." Aalona sedikit khawatir memikirkan saat-saat ia akan mengalami mual-mual nanti.
"Tenang, Na. Ada gue, Lisa, Rey. Kita bakal bantuin lo kok." Ucap Gina mengelus lengan Aalona.
"Eh, woi masuk! Bu Zur udah datang!"
Mereka tiga lantas menoleh mendengar teriakan dari salah satu teman sekelas mereka.
"Buset dah! Dua puluh menit lagi bel istirahat loh, ngapain masuk sih?! Lagi enak-enak juga."
****
"Baik, sekarang kalian ganti seragam olahraga setelah itu ke lapangan."
Seluruh siswa siswi kelas XII IPA 3 pun mulai bergerak untuk mengganti seragam putih abu-abu mereka dengan seragam olahraga.
Beberapa siswa tanpa menunggu lama langsung melepas seragam mereka, tidak mempedulikan masih ada siswi yang sedang bersiap hendak pergi ke ruang ganti.
"Wahai calon janda, cepatlah kalian keluar dari kelas ini. Diriku ingin mengganti baju!" Kata Indra tertuju pada teman-teman perempuan di kelasnya itu.
"Tinggal ganti aja elah. Mereka juga nggak lihat elu!" Tukas Weno memukul Indra dengan celana olahraganya.
"Aduh, tidak bisa. Otot-ototku ini tidak boleh terekspos pada perempuan lain, kecuali istriku kelak." Balas Indra dramatis membuat Lisa yang masih berada di kelas menatapnya jijik.
"Dih, kaya sixpack aja lo!" Ketus Lisa merotasikan bola matanya jengah.
"Emang sixpack gue. Mau lihat lo? Nih gue liatin!" Balas Indra hendak melepas kemejanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aalona [Revisi]
Teen FictionHidup Aalona yang awalnya baik-baik saja bersama ibunya berubah setelah seorang laki-laki membuat masa remaja Aalona hancur. Dirinya 'rusak' saat usianya yang baru menginjak 17 tahun. *** Aalona tidak pernah menyangka jika masa-masa SMA-nya akan b...