First Day Of School Part 3

343 12 0
                                    

TING TONG

Bel Pulang berbunyi, beberapa murid mengambil alat kebersihan untuk piket, beberapa murid segera membawa tas dan keluar kelas, dan beberapa murid ada yang masih mengobrol didalam kelas.

Red berdiri dari tempat duduknya yang berada pas didepan meja guru, dia berbalik dan berjalan kearahku.

"Ren-Kun, inikan hari pertamamu, bagaimana jika aku ajak kau berjalan-jalan keliling sekolah?"

"eh? Aku bisa keliling sendiri kok"

"tidak apa-apa, lagipula ini juga tugasku sebagai Ketua Kelas" dia berkata sambil tersenyum.

Pada jam pelajaran ke 4, Wali Kelas mengadakan Rapat untuk membuat struktur kelas, Red dipilih menjadi Ketua Kelas karena alasan yang belum kuketahui.

Karin-San dipilih sebagai Bendahara, Sedangkan aku dipilih menjadi Seksi Kebersihan.

"maaf, aku tidak bisa menemani kalian, OSIS sedang membutuhkan bantuanku"

Karin berbicara sambil berdiri dari kursinya, sepertinya dia sedang sibuk.

"tidak apa-apa"

"kalau begitu aku pergi dulu!"

Karin segera berlari sambil melambaikan tangannya kepada kami, dari yang kudengar Karin adalah anggota OSIS seperti Kisaragi.

Kami menyusuri seisi sekolah, gedung kelas VI dan VII, banyak Kouhai yang sedang mengobrol,mengerjakan tugas, dan bermain.

Lapanganya sangat luas, padahal sekarang banyak klub yang sedang memakai Lapangan, suara teriakan anggota Track dapat didengar, di sore yang hangat ini banyak sekali kegiatan.

"ngomong-ngomong, Kamu ada di Klub mana Red-Kun?"

"Klub Memanah, aku juga menjabat sebagai Ketua disana"

"wah, hebat, jangan-jangan kamu dipilih menjadi Ketua Kelas karena alasan kamu juga Ketua di Klub Memanah?"

"mungkin saja"

Kami melanjutkan berjalan sampai ke Kebun Sekolah, tidak disangka sekolah ini memiliki Kebun yang luas dibagian belakangnya, anggota Klub Berkebun sedang menyirami Tanaman disini.

"ah Itsuka-Kun"

Seorang perempuan membawa Penyiram Tanaman memanggil Red dan menghampiri kami, ia memakai topi berkebun dan menggunakan sarung tangan.

"Sayumi, bekerja keras seperti biasa ya"

"siapa dia?"

"namanya Ichinose Randy, dia murid pindahan"

Aku menundukan kepalaku untuk memberikan salam, tetapi perempuan ini lebih pendek dariku, apakah dia adik kelas?

"Namaku Sugimoto Sayumi, dari kelas IX-X"

"IX-X...?"

Aku terdiam bingung, berdasarkan pengetahuanku sejauh ini, semua kelas menggunakan angka dibelakang angka angkatan.

"seharusnya Sayumi berada satu kelas dibawah kita, tapi karena dia dapat kelas percepatan, makanya dia seangkatan dengan kita"

"ah, intinya Akselerasi ya?"

Benar-benar menyebalkan, seseorang yang seharusnya berada dibawah kita menjadi sederajat dengan kita, atau bahkan melebihi.

Selepas bertemu dengan Sayumi, kami beristirahat di Gazebo dekat Kebun, suasana disini benar benar sepi, suara Klub yang tadi terdengar sekarang tidak terdengar sedikit pun.

Aku bersandar di kursi, meregangkan seluruh tubuhku, rasanya benar benar tentram, suara percikan burung terdengar merdu, angin yang berhembus membuatku mengantuk.

Trit Trit

Suara Handphone berbunyi, aku tidak merasakan getaran dari Handphoneku, berarti yang berbunyi adalah milik Red.

"Moshi-moshi, eh? Para Kouhai sedang berkelahi? Ok ok aku akan kesana sekarang!"

Red menutup Handphone miliknya, dia berdiri dari tempat duduk, dan minta ijin untuk pergi sebentar.

Sekarang suasana benar-benar sepi karena aku sendirian, aku meneruskan untuk menutup mataku, beristirahat sejenak seperti ini memang enak.

....

"Ichinose-San"

Sepertinya ada yang memanggilku, apakah itu Red? Mataku benar-benar berat untuk dibuka.

"Ichinose-San"

Tidak, itu bukan suara Red, ini seperti suara...

"akhirnya kau bangun"

"K-Kisaragi-San"

Aku kaget untuk sesaat, ternyata yang membangunkanku adalah Kisaragi-San, benar-benar hal yang tidak diduga.

"Kalau Tidur disini bisa masuk angin loh" dia berbicara sambil tertawa

Aku bangkita dari kursiku sambil mengucek mataku, rasanya masih mengantuk dan pengen tidur kembali, tetapi melihat wajah Kisaragi-San membuat rasa mengantukku menghilang.

"apa yang kau lakukan disini?"

"aku menunggu teman"

"hee, hari pertama sudah mendapatkan teman, kau benar-benar hebat"

Dia berbicara sambil duduk di kursi sebelahku, hatiku berdegup karena tempatnya sangat dekat denganku.

"aku baru ingat sesuatu"

"eh?"

"kalau tidak salah, kau satu SD denganku ya?"

D-Dia mengingatnya! Sial! Berarti dia juga mengingat bagian aku ditolak dong!

"B-Benar"

"maaf aku tidak menyadarinya, aku benar-benar sibuk sampai tidak menyadarinya"

"tidak apa-apa, lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali"

Kami meneruskan berbincang-bincang, sepertinya dia tetap tidak mengingat tentang Penolakanku waktu itu, atau dia sengaja tidak mengakatakannya?

Tetapi... Jika dia benar-benar lupa, berarti aku masih memiliki kesempatan lain!

"ah, sudah jam segini, maaf aku duluan ya, masih ada urusan di Klub Inggris"

dia berdiri sambil membersihkan roknya, tiba-tiba seseorang datang, ternyata dia Red.

"Maaf membuatmu menunggu Ren! Eh?"

Red datang dengan muka bingung, sepertinya dia tidak mengenal Kisaragi.

"perkenalkan, namaku Kisaragi Mathilda, kelas IX-1"

"namaku Red, Itsuka Red, Kelas IX-4"

Setelah memperkenalkan diri masing-masing, Kisaragi segera pergi, dan kami pun juga pergi dari sekolah, kebetulan rumah baruku dan rumah Red hanya beda 2 Blok.

Red membelikanku Takoyaki di perjalanan pulang, rasanya benar-benar enak, apalagi tempatnya yang berada didekat pantai, matahari terbenam terlihat jelas dari sini, indah sekali.

"hoo, jadinya Kisaragi dan Kamu adalah teman SD"

"benar, tetapi dia masih belum mengingatku"

"aku gak kenal dia secara pribadi sih, tetapi dia dikenal satu sekolah, banyak cowok yang suka sama dia loh"

"eh?"

"jangan-jangan kamu suka dia ya? Haha" Red tertawa seperti mengejekku

"M-Mana mungkin! Levelku dan dia beda jauh! Ahaha...." aku memukul pundak Red dengan tawa kecilku

"hmm... Lagipula dia juga udah punya pacar kok"

"eh?"

KRAK!!

Kalimat Red barusan membuat suara pecah yang besar didalam pikiranku, aku merasa sangat kecewa, padahal sebelumnya aku berpikir masih ada harapan lain, tetapi harapan yang baru ini, juga hancur.

First Day Of School END

Its Only A Normal School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang