Destiny that start moving Part 1

66 6 2
                                    

* Ichinose Randy *

"ohayou"

Aku yang sedang tengah berjalan menuju stasiun kereta berhenti sebentar dan membalikan badanku kesumber suara tersebut, suaranya seperti laki-laki tapi aku tidak merasa mengenal suara tersebut.

"ah, ohayou Kazune"

Kazune membalasku dengan senyumnya, ia menyesuaikan jarak kami dan mulai berjalan bersama menuju stasiun, kalau dipikir ini pertama kalinya aku menemui Kazane diluar sekolah sejak pertemuan pertama kita, padahal rumah kami bersebelahan.

Kami membicarakan banyak hal, mainly talk about olimpiade sih, karena kami dulu sering bertemu di olimpiade tingkat regional, dilain hal kami membicarakan tentang Karin, kakaknya Kazune.

"oh iya"

"hm? Kenapa?"

"kalau tidak salah, Randy-San dulu temannya Magenta Christine ya?"

"eh iya.."

Kami yang sedang tengah berjalan tiba-tiba berhenti, bukan hal yang mengejutkan Kazane mengetahui siapa Christine, mungkin saja mereka pernah bertemu di suatu Olimpiade inggris.

"aku dengar-dengar, ia mau pindah ke sekolah kita ya?"

"e-eh... I-Iya.."

Ternyata apa yang dikatakan Red benar, Maeno Kurisu itu adalah Magenta Christine, tapi kenapa ia memakai nama jepang? Tunggu, lebih pentingnya..

"tunggu.."

Kami berhenti kembali, dan aku memulai membuka mulutku.

"darimana kamu tahu Christine akan pindah?"

"eh? Aku tahu dari Itsuka-San"

Oh iya, mungkin saja Red bertanya ke Kazane, semuanya jadi masuk akal.

Langkah demi langkah pun terlewati tidak terasa kami sudah sampai di sekolah, dan kami mulai berpisah saat memasuki sepatu kami ke rak, perlahan aku berjalan menaiki tangga dengan harapan bisa melihat Christine lebih awal...

Tunggu, kenapa aku malah jadi pengen bertemu dengannya?

Aku membuka pintu kelas perlahan, aku memasuki kepalaku terlebih dahulu untuk melihat seisi kelas, keadaan yang sama seperti biasa, Red sedang menulis cerita di laptop, Ken sedang mengobrol dengan teman disebelahnya, dan Karin sedang mengobrol dengan Kisaragi.

Akhirnya aku memberanikan diriku masuk ke kelas, sapaan bertubi-tubi mengarah kepadaku, teman-teman di kelasku ini sangat sopan dan baik kepadaku, walau kami belum terlalu kenal.

"ah, Ohayou Ichinose-San" ucap Kisaragi menyapaku

"ohayou Kisaragi-San" aku menjawabnya seraya berjalan menuju mejaku

Kalau dipikir, aku sudah tidak gugup untuk menjawab dan berada didekat Kisaragi, walau hubungan kami tidak maju-maju, dan kemungkinan berakhir Friendzone, tapi seperti ini saja juga sudah membuatku senang.

Bukan berarti aku sudah puas dengan semuanya, aku masih terus berusaha untuk mendapatkan hati Kisaragi, apapun hasil akhirnya, akan kuterima.

TING TONG

Dan bel masuk pun berbunyi, Kisaragi berpamit dan keluar dari kelas, beberapa menit kemudian Sensei memasuki ruangan, seperti biasa aku memimpin salam.

"yak, hari ini akan ada murid baru anak-anak!"

Seisi kelas terlihat ribut dan seru, mereka seperti sudah menyiapkan acara penyambutan yang meriah, yang kupikirkan hanya seperti apa Christine saat ini, dan apa yang akan terjadi jika dia disini, dan seperti apa reaksi teman sekelasku jika melihat Christine yang selalu memelukku...

"silahkan masuk!"

Pintu masuk dibagian depan terbuka, masuklah perempuan seumuran dengan kami, rambut blondenya yang berkibar-kibar membuat murid seperti "wooah!" dengan penuh kejutan.

"nama saya Maeno Kurisu, yoroshiku negaishimasu" ucap Christine memperkenalkan dirinya

"Christine..."

Tidak salah lagi, rambut Blonde itu, adalah bukti kuat dia adalah Christine, aku menatapnya yang sedang tersenyum ke seisi kelas, perlahan ia melihat kearahku, aku sudah menebak pasti ia akan berlari kearahku dan langsung memelukku.

Tapi...

"sensei, dimana saya duduk?"

"ah, silahkan duduk disebelah sana" ucap sensei seraya menunjukan jarinya ke meja yang kosong disebelahku

Christine perlahan berjalan menuju meja tersebut, pandangan seluruh kelas tertarik ke Christine, cukup mengejutkan jika ada orang luar negri yang sekolah di sekolah negeri seperti ini, padahal sebenarnya dia juga lahir di jepang.

Christine yang berpasan denganku yang sedang duduk hanya tersenyum kepadaku, tidak seperti Christine yang kukenal dulu yang selalu menyebutku Darling dan selalu memelukku, apakah ia bukan Christine? T-Tapi aku yakin 100% bahwa ia adalah Christine...

Christine pun duduk disebelahku, aku meliriknya tanpa menggerakan kepalaku kearahnya hanya untuk memastikan apakah dia benar Christine atau tidak, seluruh mata anak dikelas masih terpaku dengan sosok Christine, anak cowok sedang membicarakan Christine dengan muka blushing, dan anak cewek sedang membicarakan cantiknya Christine dan niat untuk mengajaknya sebagai teman.

"hai hai, kita mulai Homeroom" ucap sensei seraya menepuk tangannya

....

TING TONG

Aah, bel istirahat berbunyi, dan selesai juga pelajaran Bahasa Jepang ini, tanpa kusadari meja disebelahku sudah dikerumuni banyak orang, tentu saja orang disebelahku kan anak pindahan yang setengah inggris, tentu saja pasti menarik perhatian.

SREG

Pintu masuk depan dan belakang kelas ini terbuka, masuklah murid-murid dari kelas lain, ada yang langsung masuk dan ada yang hanya mengintip dari luar, tentu saja tujuan mereka datang adalah untuk melihat Christine, aku yang melihat kerumunan ini hanya bisa Sweatdrop.

"ne ne, Maeno-San apakah kau mau kutemani untuk berkeliling? "

Aku dapat mendengar suara Karin yang menawarkan dirinya untuk mengajak jalan-jalan Christine.

"hm.. Jika bisa, aku ingin langsung ditemani oleh ketua kelas"

"eh?"

Kerumunan yang berada di sekitar Christine pun terdiam sesaat dan memalingkan pandangannya kepadaku yang sedang membengong karena kata-kata Christine tersebut.

Christine hanya melihatku dengan senyumnya, tidak salah lagi, ia benar-benar Christine yang kukenal, ia berdiri dari kursinya dan berjalan menujuku.

" boleh kan? Kaichou-san?"

"b-boleh.."

* Iori Ken *

Disaat teman-teman sekelasku mendatangi murid baru yang bernama Maeno Kurisu, aku hanya duduk disebelah Red seraya melihatnya menulis cerita di laptop.

Beberapa saat setelah itu aku melihat Maeno yang berdiri dari kursinya dan berjalan menuju Ren, mereka seperti berbicara sesuatu, tak lama dari itu Ren berdiri dan berjalan keluar kelas bersama Maeno.

"Maeno-San pergi sama Ren itu!!.A." ucapku seraya menggoyang-goyangkan Red

"iya aku tahu!! -_- memangnya aku buta apa?" balas Red seraya menamparku

"tapi kok mereka terlihat seperti sudah dekat ya?"

"cuman perasaanmu kali.." Ujar Red seraya melanjutkan mengetik

"hmm... Mungkin saja.."

Tapi kok.. Aku seperti pernah melihat mereka berdua disuatu tempat..

Destiny that start moving Part 1 END

Author: sumimaseeeeen!! Updatenya lama sekali >.<
Randy: iya nih, author lama banget
Author: maaf banget Ren! Author baru Ada waktu buat nulis, dan banyak banget kerjaan habis UN! (padahal gak)

Its Only A Normal School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang