English>Math Part 1

228 7 0
                                    

"P-Pacar..?"

"........"

Entah mengapa Rasa dihati ini benar benar sakit, harapan yang bersinar itu telah kembali ditelan kegelapan.

"uuh..."

"pft... Hahahaha!!!"

"hah?"

Red tertawa lebar, sambil memasukan Takoyaki ke mulutnya, kenapa dia bisa sampai tertawa seperti itu?

"sejujurnya aku berbohong... Hahaha"

"a-apa!?"

"aku cuman memancingmu, ternyata kamu suka dia ya!"

Red mendekatiku dan menunjukku langsung di pipiku, senyum sinisnya membuatku kesal, rasanya pengen kupukul mukanya itu, rasanya benar-benar memalukan.

"tapi menyukai seseorang bukanlah hal yang salah kok"

Dia berhenti tertawa dan segera memasang mukanya yang seperti Biasa dia pakai.

"haa... Tapi kamu gak berbohong soal banyak yang suka dengan dia kan?"

Sambil mengomong aku berjalan ke Kursi Umum yang berada di pinggir pantai, Red mengikutiku dan kami segera duduk.

"aku gak bohong sih dibagian itu"

"sudah kuduga, ternyata memang susah ya..."

"memangnya apa yang kau suka sampai sedepresi itu?"

Aku tidak akan bisa menyembunyikanya lagi, aku akan memberitahu semuanya kepada Red, mulai dari waktu pertama aku masuk SD dan sampai aku pindah keluar kota.

"jadi dulu kamu pernah menyatakan cinta ke dia tapi ditolak? Dan saat bertemu dia sekarang, ternyata dia lupa?"

"bisa dibilang begitu"

"hm, jika memang begitu aku mungkin bisa membantumu"

"Terima Kasih, Red"

Matahari sudah terbenam sepenuhnya, angin malam yang memasuki daratan semakin dingin, kami segera berdiri dari kursi dan berjalan kembali.

Kami berjalan ke Stasiun Kereta yang tak begitu jauh dari pantai tempat kami mengobrol tadi,di stasiun sangat padat, penuh dengan murid yang pulang dari sekolah, didalam kereta pun kami harus berdesakan.

Kereta sampai di stasiun dekat rumah kami, sangat susah untuk keluar dari kereta yang sempit ini, sepertinya setiap hari ini akan jadi hal biasa untukku.

Kami berjalan ke jalan utama, dan melewati beberapa blok, kami sampai di perempatan jalan.

"mulai dari sini kita akan berpisah, rumahmu lurus kesana, sedangkan aku ke kanan"

"oh, ngomong-ngomong, aku belum punya nomormu"

"hm, aku tidak hafal nomorku, bagamaina denga BBM?"

"baiklah, ini Pinku"

Kami bertukar Pin BBM kami, tapi aku menyadari sesuatu, Pin milik Red ada 2.

"Pin yang ini bisa dikontak saat aku berada di rumah, dan yang satunya jika aku sedang diluar rumah"

"begitu ya"

"kalau begitu aku duluan ya!"

Red berlari menjauhiku, sepertinya dia sedang ada Kerjaan dirumah.

Aku melihat Kembali Pin yang diberikan Red, dan aku teringat sesuatu....

"Bagaimana aku tahu jika dia ada dirumah atau gak!?"

Frustasi, ini kedua kalinya Red membuatku marah, tapi...

"hehe"

Tanpa sadar, aku tertawa sendiri, lalu aku memandang Langit malam yang gelap ini, didalam hatiku walau aku menemukan Kesempatan dengan Kisaragi, dilain pihak sepertinya kehidupan sekolahku akan sangat menyenangkan.

Aku menundukan kepalaku dan tersenyum kembali, aku berlari sekencang mungkin kerumahku.

"hahaha!!"

English>Math Part 1 END

Its Only A Normal School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang