ToGetHer Part 1

187 6 1
                                    

"Ohayou~!"

Karin melambaikan tangannya kepadaku yang sedang turun dari tangga, ia memegang sumpit di tangan kanannya, didepannya ada Ricky yang sedang memakan Roti Melon.

Aku segera duduk dan bergabung dengan mereka, sepertinya aku akan terbiasa dengan keadaan seperti ini, segera aku mengambil mangkuk dengan Nasi didalamnya.

Aku melihat seisi meja dan tidak melihat satu jejak Karage pun, apakah Ricky tidak membuatnya hari ini? Atau Karin sudah menghabisinya?

"itekimasu"

Kami berduapun meninggalkan rumah dan segera berjalan ke stasiun, di perempatan jalan kami tidak bertemu dengan Red atau Ken, yang kudengar dari Karin mereka mempunyai urusan di sekolah, jadinya mereka pergi lebih awal.

"Ren..."

"apa?"

"apa yang kamu suka dari Kisaragi...?"

"E-Eh!? K-Kenapa kamu bertanya?"

Aku kaget Karin bertanya seperti itu, Karin sudah tahu aku menyukai Kisaragi karena masalah kemarin, tapi dia tidak mengetahui cerita sewaktu aku di SD.

"aku cuman pengen tahu aja"

"umm... Di cantik, pintar.. Dan Baik!"

"Baik..?"

Raut wajah Karin berubah, seperti muka sedih dan kecewa, kenapa dia bisa seperti itu? Apa terjadi sesuatu diantara mereka?

Kami sampai di stasiun, tempat ini sudah sangat padat,mau masuk saja sudah susah, apalagi didalamnya, andai saja aku punya sepeda mungkin aku bisa langsung kesekolah tanpa berdesakan seperti ini.

"ah? Eh?"

Karin mengobrak-abrik isi tas dan kantongnya, sepertinya dia sedang mencari sesuatu.

"Maaf Ren! Aku lupa membawa kartu keretaku! Aku akan pulang dan mengambilnya, kamu duluan ya!"

Karin berlari dan menginggalkan aku disini sendirian, benar-benar sendirian entah kenapa aku teringat waktu pertama kali aku pergi ke sekolah di hari pembukaan.

Aku memasuki kereta tujuan stasiun dekat sekolah, sepertinya gerbong disini tidak ramai, banyak kursi kosong, aku segera duduk di kursi dekat pintu.

"Ara?"

Aku mendengar suara seseorang perempuan tepat disebelahku, aku melihat kearahnya, dia adalah perempuan dengan rambut panjang yang diikat kedepan dan menggunakan Bando berwarna Merah.

"Sugimoto-San?"

"hehe, syukurlah kau masih mengingatku Ichinose-San"

"begitulah"

Sugimoto segera mengambil tempat duduk tepat disebelahku, ia mengeluarkan Buku dari dalam tasnya, itu adalah buku Geografi.

"jadi anak Percepatan pasti susah ya?"

"haha, bisa dibilang begitu, kami setiap hari harus belajar dan belajar seperti tidak ada hari esok"

"tapi kenyataanya hari esok masih ada kan?"

"sst, semuanya adalah rahasia Tuhan Ichinose-San"

Dia tidak bisa diajak bercanda... Benar-Benar murid yang Pintar...

"jika aku berada di posisimu, mungkin aku tidak akan tahan"

"aku juga berpikir seperti itu, tetapi setelah dijalani lama kemudian, semuanya berubah, ditambah lagi ada Klub Berkebun yang selalu menyegarkan pikiran"

Its Only A Normal School Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang