LYLY [On Going]

2.5 Pintu Rahasia

----

SESUAI OMONGAN AKU KEMARIN

AKU DOUBLE UPDATE YEY!

LANGSUNG BACA DEH!

HAPPY READING..

------

Sekitar jam 7 malam dimana pada waktu itu adalah waktu untuk makan malam.

Sehabis mandi Lylo duduk di ruang makan, "Loh Lyly ngga makan?" Tanya nya sambil bercanda canda dengan Leon.

Jenny menggelengkan kepalanya, "Kenapa? Dia sakit?" Tanya Lylo lagi.

"Aku sih ngga bisa bilang dia sakit. Tapi ini pengaruh sama tanda yang di tangannya."

"Tanda?"

"Iya, tanda LY itu lohh. Tanda itu menghilang."

Lylo penasaran dengan apa yang dibicarakan istrinya, "Yank, aku cek Lyly dulu ya.." Lylo langsung pergi ke kamar Lyly.

Ttok ttok ttok

Lylo pun masuk, "Kamu kenapa ngga ikut makan malam?" Kehadiran Lylo membuat Lyly bangun.

"Nanti aja kak, Lyly masih kenyang.."

Lylo melirik ke tangan Lyly, untungnya Lyly dahulu menutup tangannya.

"Coba sini kakak liat tangannya," Perlahan Lyly memperlihatkan tangannya.

"Ini kapan hilang?"

"Lyly baru sadar hari ini kak. Kenapa tiba tiba hilang ya.."

"Kalau benar duga kakak, yang buat tanda punya kamu hilang itu ayah."

"Ayah? Bagaimana bisa?"

"Sementara kamu melemah, karna semua kekuatan sudah di non aktifkan. Pasti akan ada orang utusan Ayah untuk cari kamu, kakak yakin."

Lyly ketakutan, "Mereka ketemu kita terakhir kali daerah rumah Revan, dokter itu. Sementara ini kamu jangan kesana." Ujar Lylo tegas.

Iqbal gimana? Tadi Iqbal marah banget, Lyly harus apa sekarang?

Gumam Lyly, "Yaudah nanti kamu harus makan ya.. jangan kebanyakan mikir, inget kondisi tubuh kamu." Lylo menyadarkan Lyly yang sempat bengong.

******

Iqbal merenggangkan tubuhnya di kasur, "Kalau Lyly bukan manusia, berarti kakak nya juga? aduh lupa namanya siapa." Ia terbangun sambil menggigit kuku nya untuk berpikir.

Iqbal keluar dari kamar nya, "Bang! Bang! Bang!" Teriak Iqbal dari pintu kamar mandi.

"Apaan!"

"Kakak nya Lyly namanya siapa?"

"Kenapa?"

"Cepet jawab!"

"Lylo."

"Oke sip!"

"Kenapa?"

"Bal? Iqbal? Punya adek gabutan banget ya gustiii.."

Revan melanjutkan keramasnya lagi.

Iqbal masuk ke kamar Revan, "Dia ngga mungkin ga punya nomor nya Lylo, pasti ada!" Iqbal mencari cari barang maupun sesuatu entah itu berupa kartu nama.