2.1 Please Stay With Me

99 64 4
                                    

------------

SELAMAT DATANG..

SELAMAT MENIKMATI HIDANGANNYA.G

LANGSUNG AJA DEH BACA'-'

MAAP KALO LAMA XIXIXI

MAKASI JUGA BUAT SEMUANYA!❤️

----------

Lyly mengangguk pelan, ia berulang ulang menarik nafas untuk tenang. Memang bukan main, ia belum pernah memakai ini selain miliknya.

Konon kata penduduk di planet Lyly, mengatakan 78% kemungkinan tidak selamat ketika penduduk mereka datang ke bumi lalu kembali lagi ke planet asalnya.

Semakin gemetar, ia terus mengendalikannya dengan mengepal kuat tangannya.

Tak lama kemudian ia mulai memasuki pintu itu, lalu pintu itu tertutup otomatis.

Cahaya putih bersinar terang dari sela sela lemari itu. Hanya sekejap cahaya itu bersinar, terdengar seperti suara mesin baru dinyalakan lalu mati tiba tiba.

Dengan polos nya Lyly ketakutan didalam sana, "Ada apa ini? Lyly udah sampai? Serius?" ia mengoceh sambil panik tidak karuan.

"Bagaimana ini? Secepat itu? Kakak! Kakak!" Teriak Lyly dari dalam.

Lylo membuka pintu itu, "Selamat, anda tidak jadi di pulangkan! Selamat, anda sudah terhindar dari COVID-19" Entah apa yang Lylo lakukan, ia malah mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Lyly.

Apalah Lyly yang dengan kondisi ketakutan, panik di campur pula dengan kebingungan karna Lylo.

"Kenapa Lyly masih disini? Kita udah pulang bareng kak? Tapi kayaknya ngga deh bukti nya tempat tadi masih sama.." oceh nya melihat sekeliling.

******

Iqbal pergi ke rumah Lyly, disana terlihat sepi. Seperti tidak ada orang, Iqbal sudah bingung mencari Lyly kemana lagi.

Terlintas akan kotak kalung itu mengingat nya akan Lyly saat datang dengan kotak lemari dulu.

Dengan terburu-buru Iqbal pergi ke sekolahan nya. Dengan cepat ia menaiki anak tangga yang menuju atap.

Tanpa memikir lagi, ia membuka lemari itu. Tidak ada apa apa, Lyly tidak ada disana.

"Aish." Ia menutup pintu itu dengan kasar lalu berlari kebawah kembali.

Ia bertemu dengan Dika yang mengarah ke atap, "Liat Lyly?" Tanya nya ke Dika.

Dika menggeleng kepala nya, Iqbal berlari lagi.

Sejenak Dika berpikir, alangkah senangnya mengikuti Iqbal disaat ia sedang bosan. Hanya itu tujuan Dika saat ini.

Dika mengikuti Iqbal yang sudah pergi agak jauh.

Iqbal mencari cari Lyly, tapi tidak ketemu. Sampai sampai ia nyaris tertabrak mobil akibat tidak memperhatikan jalan.

Dika melihatnya sambil duduk kecapean akibat berlari, "Kenapa nyari Lyly sih? Dia di rumah kali, udah dicek blom??" tanya Dika, lalu Iqbal kembali berlari lagi.

"Nyesel gua kasih saran sumpah. Kalo tau main lari lari an gini, ogah banget gua." oceh Dika kesal sendirian sambil menghela nafas lelah.

Iqbal berlari ke arah rumah Lyly lagi, memang tidak jauh dari tempat saat ia hampir tertabrak.

LYLY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang