1.4 Dia Baik

167 89 4
                                    


.
.
.
.

HAY,,, WELCOME BACK..

SELAMAT MEMBACA!

DAN TERIMAKASIH TELAH MENANTIKAN

CERITA INI 😊💛

-------

Triing... Tring...

Bel masuk berbunyi, tetapi bangku Iqbal masih tetap kosong seperti kemarin.

Saat Pak Sanjaya datang lalu mengabsen, ketika ia menyebutkan nama Iqbal tidak ada sahutan hadir dari Iqbal.

Saat Pak Sanjaya menoleh kearah bangkunya, disana terdapat tas tetapi orang nya tidak ada pemiliknya.

Dengan sigap Dika berkata. "Dia lagi di toilet Pak, dia mules kata nya tadi."

"Hadir Pak," sahut Iqbal yang mengarah ke tempat duduk nya merasa tidak dosa sedikit pun.

"Iqbal, sini." Panggil Pak Sanjaya dengan lembut nan manis.

Iqbal menghampiri nya sambil menunduk, ia tidak berani beradu tatap dengan nya.

"Kemarin 2 hari yang lalu kamu kenapa tidak sekolah sampai dengan akhir?" Tanya Pak Sanjaya to the point.

"Anu pak.. bibi saya abis ke jambret." Iqbal membuat alasan yang sangat tidak masuk akal.

"Ikut saya ke lapangan sekarang." Pak Sanjaya pergi juga diikuti oleh Iqbal.

Dilapangan Iqbal berjemur sambil menghormat ke tiang bendera.

Ia menjadi sorotan para adik kelas juga kakak kelas.

Pak Sanjaya mengusir seluruh umat yang melihat Iqbal berjemur.

"Iqbal, tetap berdiri disana sampai istirahat nanti." -pak Sanjaya

Iqbal menjawab, "iya pak.."

Keringat mulai mengucur di dahi nya, Lyly datang dengan sebotol minuman dingin ditangannya.

Lyly mendekati Iqbal yang tengah berdiri di lapangan, "Iqbal, ini untuk iqbal."

Iqbal menoleh dan menerima botol itu.

Iqbal pergi duduk di bawah pohon yang berada di samping lapangan, sambil meneguk air, "makasi ya.." ucap Iqbal.

"Iqbal kenapa berdiri disana.??" Tanya Lyly dengan memainkan kakinya.

"Cuman kepengen aja.. lu kenapa ke sini? Ngga belajar?" Tanya Iqbal balik dengan menoleh ke arah nya.

"Tadi Novi sama Dika ketemu sama Lyly trus mereka ngasih botol ini ke Lyly trus nyuruh Lyly temui Iqbal di lapangan.." jelas Lyly dengan rinci.

"Emang kampret itu berdua." Decih Iqbal.

"Kampret?" -lyly

"Ah... Ngga ngga.." -iqbal

"oh..." -lyly

Tiba tiba Kenny datang dan langsung duduk di samping Iqbal.

"Kamu kemana aja sih! Aku telpon ngga di angkat, aku chat ngga di bales, aku tanya bang Revan juga ngga tau. Kemana sih? Jawab aku ihh.."

"Nggak penting." -iqbal

"Bagi kamu ngga penting, bagi aku penting banget pake banget tau ngga!" -kenny

"Ayo Ly, gua anter ke kelas lu." Ajak Iqbal dengan mengulurkan tangannya kedepan Lyly.

Tetapi malah tangan Kenny yang meraihnya.

LYLY [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang