Tringgg......
Suasana sekolah semakin rusuh ketika mendengar suara bel istirahat.
"Hari ini lu makan bareng kita kita kan?" Tanya Dika teman Iqbal sambil merangkulnya.
"Gua mau ke atap dulu, buat nenangin diri dulu." Jawabnya.
Mereka berpisah, Iqbal pun melangkah menaiki anak tangga menuju atas.
Di sana ada kasur yang sudah tidak terpakai bekas ruang UKS. Iqbal pun merenggangkan otot-otot nya di sana sambil menatap langit yang cerah.
Tak lama kemudian muncul sesuatu di langit bercahaya seperti meteor.
Iqbal menyipitkan mata nya untuk melihat apakah benda itu.
Iqbal pun sangat kaget juga ketakutan akan jatuhnya meteor tersebut.
Meteor itu semakin lama semakin jelas terlihat, benda itu akan jatuh tepat di tempat Iqbal berada.
Dengan sigap Iqbal menghindar dari tempatnya dan mengumpat di tumpukan meja meja tak terpakai.
Ternyata itu bukan meteor tetapi sebuah lemari berwarna biru langit yang bercahaya keemasan.
Ketika Iqbal ingin mendekati lemari itu, pintu lemari itu pun terbuka pelan pelan dan keluar asap dan seseorang di dalamnya.
Iqbal pun menghentikan langkahnya, dan melangkah mundur perlahan-lahan.
Seseorang di dalam sana pun keluar pelan pelan, seseorang itu pun semakin jelas di lihat Iqbal.
Iqbal terpaku ketika ia melihat seseorang yang dari dalam sana. Seseorang itu pun mendekati Iqbal perlahan-lahan.
Lagi lagi Iqbal melangkah mundur dengan pelan pelan...
"Lu... Lu.. lu siapa? Kenapa lu bisa ada di dalam lemari? Kenapa lu bisa jatuh dari langit?" Tanya Iqbal sambil terbata bata ketakutan.
Tak ada respon sama sekali dari seseorang itu dengan sikap Iqbal.
"Gua mimpi kan? Tolong bilang kalo gua mimpi!" Iqbal pun menyadarkan diri, yang membuat seseorang itu gemas ingin mendekatinya.
Seseorang itu pun tersenyum ke Iqbal yang sedikit menenangkan Iqbal akan ketakutan nya.
"Ah iya ini halusinasi gua. Gua lebih baik turun aja deh, dari pada gua bisa gila karena halusinasi gua yang engga jelas." Iqbal pun meninggalkan seseorang itu dan pergi begitu saja.
Seseorang itu pun bingung dengan sikap terburu-buru nya Iqbal dan pergi mengikuti nya.
--------
"Woyy Dika, Si Iqbal kemana? Ko dari tadi gua engga liat dia sih." Tanya Novi.
"Dia di atap, yaah kayak lu engga tau aja Nov dia ngapain." Jawab Dika sambil duduk.
"Dia ada masalah lagi ya? Aduh kasihan banget ya dia." Keluh Novi yang menatap Dika dengan wajah kasihan.
"Hem, dia belum cerita ke gua sih kalo soal masalah. Biarin aja dulu dia tenangin pikirannya." Jawabnya sambil memakan roti bakar.
"Mba, gua pesen bakso nya satu ya." Pinta Novi sambil berteriak karna kantin sangat berisik.
"Lu cuma pesen satu doank?" Kesal Dika yang menatap tidak terima.
"Iya lah! Emang mau berapa? Satu aja gua udah kenyang apa lagi lebih." Jawabnya.
"Cih." Kesal Dika yang membuat Novi tertawa terbahak-bahak.
Dari kejauhan ada seseorang berlari lari menuju arah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
LYLY [On Going]
Fantasía•• Kehadiranku bertujuan untuk menebus kesalahan keluarga ku, juga ingin selalu bersamamu. Sedikit harapan ku untuk selalu ada di sisimu, karna sekarang kau telah membenci ku. Maaf kan aku yang sudah berbohong pada mu, itu semua aku lakukan demi kam...