.
.
."Lu engga apa apa kan? Tadi gua liat dia ngedeketin lu gitu." Khawatir Iqbal.
Seseorang itu lagi lagi tersenyum melihat Iqbal kembali di hadapannya.
"Ahh ngapain gua khawatir sama lu ya. Kan kita engga saling kenal." Iqbal pun kembali ke tempat motor nya.
Seseorang itu pun mengikutinya.
Iqbal menghela nafas karena hari sudah makin larut, para penjahat berkeliaran di sepanjang pinggir jalan.
"Ayo naik." Ajak Iqbal.
-------
Iqbal terus memikirkan alasan agar seseorang ini bisa di terima oleh mama nya nanti.
Iqbal menghela nafas, dan masuk perlahan-lahan.
Mama nya kaget akan seseorang yang mengikuti Iqbal di belakang.
"Itu siapa bal? Temen kamu?" Tanya mama nya sambil membuat pizza.
"Kamu nama nya siapa?" Tanya mama nya ke seseorang itu.
Tak ada respon dari seseorang itu, tetapi dia hanya tersenyum.
"Aduhh cantik nya." Mama nya terpanah akan kecantikan nya.
"Kamu pacar nya Iqbal ya?" Tanya mama nya lagi.
"Apa sih mah. Ceritanya panjang nanti aja Iqbal kasih tau, Iqbal mau mandi." Protes nya.
Sehabis Iqbal mandi mama nya nyuruh Iqbal untuk mengantar cewek itu ke rumah nya.
Mereka pun pergi, di perjalanan Iqbal bertanya tempat tinggal cewek itu. Tapi cewek itu tidak menjawab.
Lagi lagi Iqbal harus berpikir keras agar masalahnya selesai.
Mau gua buang kemana ya ni cewek yakali nginep di rumah gua, kan ga lucu. Apa dirumahnya Novi aja kali ya? Kan sama sama cewek ini pasti mereka saling mengerti lah ya.
Gumam Iqbal di tengah perjalanan.
Ttok...Ttok...Ttok...
Novi pun membuka pintu dan kaget akan mahkluk yang di hadapannya.
"Ngapain sih lu berdua malem malem gini ke rumah gua? Gua lagi ga mau--" Iqbal memotong pembicaraannya.
"Gua nitip ni cewek di rumah lu." Kata kata itu membuat kedua mata Novi terbuka dan cengo.
Novi menarik tangan Iqbal dan pergi menjauh cewek itu sedikit.
"Heh lu gila ya?! Gua engga kenal dia masa iya tinggal di rumah gua! Kalo dia ada niatan mau mencuri gimana? Mau tanggung jawab lu?" Protes Novi tanpa koma dan titik.
"Itu engga mungkin, lu liat aja tuh muka nya masih polos gitu dibilang pencuri." Iqbal menunjuk cewek itu dengan memonyongkan bibirnya.
"Kalo dia mencurigakan lu bisa telpon gua, jadi lu tenang aja." Lanjutnya.
"Pliss tolong gua Nov pliss..." Mohon Iqbal.
Tidak ada respon dari Novi dan Iqbal sudah tau jawabannya.
"Yaudah gua balik dulu, lu sementara tinggal di rumah Novi ya. Soalnya gua engga tau harus gimana lagi mau bawa lu kemana." Jelas Iqbal ke cewek itu.
Iqbal pun pulang, dan tinggal mereka yang masih berdiri di teras.
"Lu sebenarnya siapa nya Iqbal sih? Sepupu Iqbal? Adik angkatnya? Mantan terindah Iqbal? Lu boleh ngasih tau semua nya ke gua ko, gua janji engga bakal ngasih tau ke Iqbal." Penasaran Novi yang belum terpecahkan.
Harapan Novi hilang begitu saja cewek itu sama sekali tidak berbicara dan hanya melamun melihat Novi.
Dari tadi di sekolah ini anak engga ngomong sama sekali... Apa jangan jangan dia engga bisa ngomong? Haduh salah gua
Gumam Novi sambil menggelengkan kepalanya.
-----------
Saat di sekolah Novi juga Dika sedang santuy di tempat tongkrongan mereka yaitu di atap.
"Eh Dika, lu percaya engga? Berarti kemaren cara kita ngomong ke cewek itu salah." Gosip Novi sama Dika di tempat rahasia mereka yaitu di atap.
Iqbal pun dateng dengan pikiran kosong.
"Woy Bal! Kenapa lu masih pagi gini udah kucel banget tuh muka, rapihan keset rumah gua di banding muka lu bal serius dah." Ucap Dika yang membuat Iqbal menatap sinis ke Dika.
"Cewe itu gimana? Dia engga nyari gua kan?" Tanya Iqbal.
"Aman kok, btw gua masih penasaran sama dia tau. Dia itu sebenernya siapa lu sih Bal?" Tanya Novi.
"Gua engga kenal dia sama sekali Nov." Jawabnya.
"Ko dia bisa nempel terus ngikutin lu terus." Heran Dika.
"Gua tau gimana cara nya dia bisa ngasih tau ke kita siapa dia sebenernya." Ide Novi yang sedikit membawa aroma aroma keanehan.
----------
Novi menelfon sopir nya agar membawa cewek itu ke sekolahan. Sopir nya mengantar sampai ke atap.
Disana cewek itu sangat senang bisa melihat wajah Iqbal. Berbeda dengan Iqbal, dia hanya menatap datar cewek itu.
"Oke jadi gua mulai aja ya sesi tanya jawab nya oke?" Novi membuka bicara.
Novi menulis di kertas kosong bertulisan Nama lu siapa? Iqbal dan Dika pun kaget dengan perilaku nya Novi.
"Heh Novi lu yakin dia beneran engga bisa ngomong?" Bisik Dika.
"Iya bener, taruhan sama gua ayok." Jawabnya.
"Ayo lah, yang menang trakir kita bakso sama bayarin gua di warnet nanti." Ajak Dika.
"Oke deal!" Jawabnya sambil berjabat tangan.
Iqbal hanya memukul kepala mereka berdua dengan tangannya pelan, Mereka berdua meringis kesakitan.
Cewek itu pun membaca tulisan itu, tapi tetap saja dia belum memberi tahunya.
Iqbal pun lekas pergi meninggalkan semua nya.
"Gua mohon coba kasih tau lu itu siapa?" Mohon Dika.
Iqbal menghentikan kaki nya ketika Dika bertanya dengan tulus, ia hampir frustasi akan cewek itu.
Masih engga ada respon dari cewek itu sama sekali.
Iqbal pun melanjutkan langkahnya.
"GUA NANYA SAMA LU, SEBENERNYA LU ITU SIAPA? PLIS JANGAN BIKIN IQBAL KESEL. LU ENGGA MAU KAN LIAT IQBAL KESEL DAN BENCI SAMA LU?" Ucap Novi yang membuat Iqbal berhenti melangkah lagi.
Cewek itu pun menunduk merasa bersalah.
Jangan lupa di Vote sama Comment ya zeyenk🔥👋
Salam ganteng Iqbal
KAMU SEDANG MEMBACA
LYLY [On Going]
Fantasy•• Kehadiranku bertujuan untuk menebus kesalahan keluarga ku, juga ingin selalu bersamamu. Sedikit harapan ku untuk selalu ada di sisimu, karna sekarang kau telah membenci ku. Maaf kan aku yang sudah berbohong pada mu, itu semua aku lakukan demi kam...