HAI! SESUAI JANJI SETELAH PAS AKU UP!
SEMOGA SUKA DI CHAPTER INI!
LANGSUNG AJA BACA DEH
CUSSSSSSS
.
.
.••••••••••••
Kayak nya aku ngga bisa lama lama disini, bagaimana jika ayah datang dan buat kekacauan? Ya! Aku harus pulang! tapi..aku masih ingin bersama Iqbal.. aku benar benar tidak tau diri,
Gumam Lyly dengan menatap Iqbal yang sedang melambaikan ke arahnya.
Semakin dekat, Lyly berhenti lalu menatap tangannya. Warna tato itu berubah menjadi abu abu, Lyly merasa lemas tiba tiba.
*****
Lylo juga istrinya dan Iqbal menunggu di ruang tunggu, tak lama kemudian Bang Revan keluar dari ruangan Lyly.
"Kepala Lyly kebentur lantai, anehnya setelah rontgen kepala nya baik baik aja. Tapi syukurlah.." jelas Revan.
"Makasih banyak ya dok.." -jenny
"Iya sama sama kak, permisi dulu.. pulang hati hati ya bal." Revan menepuk pundak Iqbal lalu pergi.
"Iqbal kamu pulang aja.. makasih ya udah bawa Lyly ke sini.." -jenny
"i..iya, ? iqbal pamit dulu.. titip salam buat Lyly.."
Hah? Titip salam jidat mu, besok juga ketemu
gumam Iqbal sambil mengambil jaket serta tas nya yang tergeletak di bangku.
*****
Keesokan harinya, saat kelas Iqbal mendapat jam kosong ia pergi ke perpustakaan. Ntah kenapa ia memiliki niat untuk kesana.
Iqbal iseng iseng membuka buku tentang Antariksa, membaca selembar demi selembar. Ketika sudah sampai di bab planet, tertulis disana Planet Terpencil.
Dengan teliti ia membaca bab itu, semakin lama semakin serius.
"Iqbal! Lagi apa? Baca buku juga yaa.." Ujar Lyly yang ntah dari mana tiba tiba duduk di sampingnya.
Iqbal hanya terdiam, ia sudah terfokus akan buku itu, "Iqbal suka baca buku ya..? Lyly suka baca novel sama komik doang.. hehe" ucap nya sendirian tidak di tanggapi oleh Iqbal.
"Iqbal.. Lyly lagi nanyaa.." panggil nya sambil menatap wajah Iqbal dengan dekat.
Spontan Iqbal menengok ke arah Lyly, sekarang kedua mata saling bertatapan. Suasana canggung bagi Iqbal, pipi Iqbal memerah.
"Iqbal sakit?" Tanya Lyly yang menyadarkan Iqbal,
"Ngga!"
Orang sekitar mereka menoleh ke arahnya, begitu berisik suara Iqbal mengelak.
Lyly menunjuk ke arah pipi Iqbal, "Pipi Iqbal merah.. coba sini Lyly pegang." Bisik Lyly dengan perlahan tangan Lyly menyentuh pipi Iqbal.
Dengan cepat Iqbal menangkis tangan Lyly, "Ngapain? Gua gpp." jawab Iqbal dengan yakin juga gugup.
Lyly kebingungan, lalu ia melanjutkan membaca novel yang sedang ia baca tadi.
"Udah mendingan?"
"Ahh iya Iqbal. Lyly denger Iqbal kemarin panik.." ujar Lyly menggoda Iqbal.
"Dih, ngapain panik. Justru gua buru buru takutnya dikira orang gua yang buat lu pingsan." Jawabnya yang sama sekali tidak menatap mata Lyly.

KAMU SEDANG MEMBACA
LYLY [On Going]
Fantasy•• Kehadiranku bertujuan untuk menebus kesalahan keluarga ku, juga ingin selalu bersamamu. Sedikit harapan ku untuk selalu ada di sisimu, karna sekarang kau telah membenci ku. Maaf kan aku yang sudah berbohong pada mu, itu semua aku lakukan demi kam...