Audy berkali kali mencoba melakukan free throw. Tetapi hasilnya sama saja, belum ada yang masuk. Sudah setengah jam ia melemparkan bola basket itu. Membuat bajunya basah karena keringat tanpa membuahkan hasil.
"Kok kayaknya orang orang gampang banget masukin bola ke ring."
Tiba tiba seseorang menyahut, "pertama, kaki lo jangan ngelewatin garis putih. Trus kalau kata guru gue nggak boleh sambil nafsu."
Rama.
Teman Audy waktu kelas 10. Eh ralat ding musuh.
"Tau deh yang jago main basket," audy menatap sebal.
Audy kembali mencoba memasukkan bola ke ring. Lagi lagi masih saja tidak masuk. Ia berlari sebal ke arah ring dan mengambil bola nya.
Rama tertawa kecil, "sini gue ajarin."
Rama lalu berdiri dibelakang Audy. Ia memegang tangannya dan melempar bola tersebut ke dalam ring.
"See?"
Mata Audy melebar. Ia senang sekali dapat memasukkan bola kedalam ring walaupun dibantu Rama.
"Ajarin gue! Please?"
Rama tersenyum tipis, "Ya boleh, nanti ya nggak bisa sekarang."
"Kapan?"
"Nanti kalau gue mau ngajarin lo."
-gone-
Audy masih bete banget sama Rama. Jelas jelas dia nolak buat ngajarin Audy. Gimana Audy nggak bete?
Pada saat jam pelajaran terakhir selesai, Audy menemukan Rama menunggunya di depan pintu kelas 11-IPA 4.
Audy melirik Rama sekilas lalu melenggang pergi.
"Eh audy tunggu!" rama menarik tangan Audy paksa.
"Apaan?" Audy menjawab jutek.
"Maaf soal yang tadi."
Hening.
"Sebagai permintaan maaf gue, gue traktir lo makan es krim deh, rons laboratory nih. Mau ya?"
Audy langsung bersemangat, "serius lo? Yaudah ayo!"
-gone-
Rama mencuri pandang ke arah Audy saat ia sedang memakan es krimnya. Dalam hati Rama tertawa kecil.
"Eh," Rama memulai percakapan.
"Hm?"
"Lo ngerasa aneh nggak sih? Dulu kita sering banget berantem? Malah hampir adu jotos. Trus sekarang kita berdua, disini?"
Audy memandang Rama bingung, "Yaila kan lo yang ngajak gue kesini."
"Trus lo manggil gue senpai terus di sekolah."
"Yah itu kan gara gara lo ngajarin gue yang nggak bener."
"Ya gara gara lo gue dikira Nico gituan sama lo. Katanya, 'jadi ram lo senpainya?'"
Tawa Audy terlepas seketika. "JIAHAHAh itu sih Nico nya aja yang mikirnya mesum."
"Jadi lo please berhenti manggil gue senpai oke?"
"Nggak sampe lo ngajarin gue basket."
Rama mendesah, "ya udah oke."
Tiba tiba handphone Audy berbunyi. "Eh ram, bentar ya."
Setelah beberapa lama Audy kembali, "engg ram kayaknya gue nggak bisa lama lama lagi disini, nyokap nyuruh pulang."
"Yaudah gue anterin," Rama buru buru bangkit.
"Eh nggak usah, ntar lo ngg.."
"Nggak papa."
------skip
"Makasih ya udah nganterin gue pulang.."
"Ya nggak papa kok."
Audy segera pamit masuk ke dalam, "eh Ram, gue masuk duluan ya.
"Audy?"
Audy berbalik, "iya?"
"Boleh minta id line lo?"
Audy tersenyum, "audyysh9."
"Yaudah gue balik ya? Bye."
"Bye."
----------------------------
Pic: Adipati Dolken as Rama Ghani
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE] karena authornya sendiri malu dengan tulisan ampas ini :( . . "Kalau gue bilang sebenernya gue udah suka sama lo dari kelas 10 sebelum kita berantem gimana? Apa lo bakal bilang hal yang sama? Lo juga suka sama gue?" "Iya...