Sudah sejak dari tadi pagi Rama bolak balik ke kelas Audy. Ia menunggu Audy untuk keluar. Ia kira teman temannya berbohong tentang Audy yang tidak masuk sekolah. Tetapi saat ia menghampiri Rani, ia tahu teman teman Audy tidak berbohong. "Ran, Audy mana?"
Rani yang hendak pulang pun memelankan langkahnya. Ia melirik sedikit kearah Rama. Ia mendapati raut muka Rama yang terlihat cemas dan khawatir. Rani langsung mengingat perkataan Audy tentang apabila Rama atau Ara yang mencarinya. "Audy sakit. Urusan lo ya?"
Ia melirik lagi kearah Rama. Kali ini mukanya benar benar pucat. "Serius?"
"Ya."
"Yaudah gue mau kerumah dia kalau gitu." Rama langsung mengambil langkah cepat. Tetapi Rani berhasil mencegatnya.
"Audy nggak akan pernah ada buat lo. Emang lo siapa mau asal nyamperin aja?"
Rani lalu memasang muka jahilnya. Ia lalu berkata, "lo inget gak lagu papa mama bolo bolo? Kalau lo sih mantan boro boro, pacar boro boro, gebetan boro boro. Hehe."
Rama yang dibalas sarkastis pun langsung terdiam saat Rani mulai meninggalkannya sendiri. Dalam hati Rani ia berkata, mampus deh lo Ram. Makanya jangan nyakitin hati temen gue.
Sepeninggalnya Rani, Rama langsung berlari ke lapangan basket untuk berkumpul dengan teman temannya. Ia berusaha mati matian untuk tidak menunjukkan betapa kecewanya ia. Tetapi teman temannya jauh lebih pintar.
Arya pun langsung menoyor kepala Rama. Arya yang tahu bahwa Rama terlanjur membawa perasaannya ke dalam tantangan itu pun langsung menceramahi Rama. "Makanya, tantangan Ara tuh jangan di dengerin. Jangan mau diikutin. Lo tau kan Ara tuh gitu orangnya? Lo tau kan dia tuh sebenernya juga pengen nyakitin Audy. Yaila Ram, lo kayak cewek banget. Apa apa baper. Alay lo. Galau dimana mana lagi."
"Sejak kapan gue galau, dek," Rama menatap Arya bete.
"Eh lo kira gue nggak tau? Lo kira gue nggak tau lo sampe bolak balik ke kelas gue cuman buat nyariin Audy? Lo kira gue nggak tau kalau lo tadi sempet introgasi Rani? Ngelawak lo ya?" Arya menjawab dengan sarkastis.
Arya melirik kecil kearah hp yang sedang dipegang Rama sekarang. Buru buru ia merampasnya dari tangan Rama. "Sini kalau lo emang nggak galau gue mau ngechat Audy bentar."
Rama menatap Arya bingung, tapi ia mengiyakan juga. "Yaudah."
Lama, Arya mengetik sesuatu di hp Rama lalu memberikannya ke arah telinga Rama. Samar samar terdengar suara Audy diseberang. "Halo?"
Rama terdiam. Arya memberi kode kearah Rama untuk segera menjawab. Rama menggerakkan mulutnya mengatakan lo mau gue ngomong apa kampret tanpa suara. Arya menjawab tanpa suara juga, tereserah lo.
Lama tidak ada suara dari Rama, Audy mengulangi perkataannya. "Halo? Kalau nggak penting mau dimatiin."
Dengan cepat Rama langsung menjawab, "Audy.."
Audy terdiam. Lalu menjawab, "Ada apa?"
"Gue benci sama lo. Gue nggak mau kenal lagi sama lo. Udah gitu. Gue nggak mau kenal lagi sama lo. Gue nggak mau berhubungan lagi sama lo. Pokoknya gue nggak pernah kenal sama lo. Begitupun lo." Rama mengatakan itu tanpa berpikir terlebih dahulu. Sekarang ia pun bersiap menjauhkan hp nya dari telinga.
Audy menjawab, suaranya serak. "Ada lagi yang mau lo omongin? Atau cuman itu?"
"Nggak. Cuman itu."
"Ya. Gue turutin apa mau lo. Sebaiknya lo nepatin kata kata yang udah lo ucapin itu ya."
Audy menutup telponnya. Saat Rama berbalik kearah Arya. Ia mendapati Arya yang tampak marah. "Emang susah kalau punya temen bego. Gue tau lo cinta sama dia. Tapi lo malah gitu. Dasar aneh. Brengsek lo. Nyakitin hati cewek."
Rama langsung membuat pembelaan, "lo bilang terserah gue mau bilang apa."
Arya yang kesal pun langsung melempar bola basket yang daritadi dipengangnya kearah Rama. Lalu ia pergi dengan Rama yang masih mengelus kepalanya yang sakit terkena bola basket itu.
-tbc-
A/n
HAI HAI. GUE UDAH UPDATE CPET KAN? HEHE.
Pertama makasih dulu buat readers dan voters. Terutama readers yang udah nyempetin baca cerita abal ini dan voters yang mau mau nya nge vote. Tapi makasih ya. Gue berharap banget Gone bisa masuk discover Indonesia gitu.
Makasih juga buat @hfayuwardana yang udah mau bantuin gue mikirin ide ide ini?Ele. Walaupun lo kadang nanggepin gue dengan jawaban aneh :v
Makasih buat @bzzlightyear yang udah ngebaca Gone dari awal sampe akhir dan sempet sempetan marah karena namanya gue jadiin tante (baca part sebelumnya). Tapi gue tetep sayang sama lo kok.
Makasih buat @LibriMonica yang setiap gue ngecek wattpad pasti ada notif dari dia kalau nggak vote itu comment. Dan udah nyemangatin gue di part 09. Thankss yoww.
Makasih juga buat indomie kari ayam yang udah menemani gue pas lagi ngetik cerita ini. YAudah gue apa banget.
Thanks for reading guys!<3
-vanessa (13/02/2015)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE] karena authornya sendiri malu dengan tulisan ampas ini :( . . "Kalau gue bilang sebenernya gue udah suka sama lo dari kelas 10 sebelum kita berantem gimana? Apa lo bakal bilang hal yang sama? Lo juga suka sama gue?" "Iya...