Rian menepuk nepuk kepala Rama. Ia benar benar harus menceramahi Rama habis habisan. "Sekarang mau lo apa sih, Ram? Cewek udah duluan dapet cowok. Malah nggak mikir mikir dulu lagi. Makanya jadi orang jangan labil. Jangan plin plan. Jangan mau makan olokan orang. Coba lo nggak nurutin dare nya Ara, pasti nggak gini kan? Lo sendiri tau Ara gimana?"
Rama tertawa mendengar ocehan Rian yang panjaaaannngg. Ia hanya membalas, "Tenang aja. Gue nggak ada perasaan sedikitpun sama dia. Justru gue lagi ngincer sahabatnya, si Cam."
Rian melirik Rama tidak percaya. Betapa tidak warasnya temannya yang satu ini. Padahal ia tahu persis, Rama sangat menyayangi Audy. "Dasar sinting. Pake biji mata lo. Sadar kalau lo sebenernya udah sayang banget sama Audy." kata Rian sarkastik. Memang teman temannya tidak ada yang tidak sarkastis dalam berbicara. Jadi Rama harus ekstra sabar menghadapi teman temannya yang kadang menjengkelkan ini. Salah satunya Rian.
"Terserah lo deh ya, tapi gue udah bener bener punya rencana buat ngajak Cam ke pesta valentine perusahaan nyokap gue. Nah berhubung gue bakal ngundang Ara, pasti dia bakal ngajak Audy kan? Disitu gue bisa liat kalau sebenernya dia yang jatuh cinta sama gue." kata Rama dengan angkuhnya.
Untung, Rian hanya membalas enteng, "Ya siapkanlah pesta valentine perusahaan nyokap lo itu. Jangan lupa ngajak Cam sama Ara."
Setelah Rian berbicara begitu, Rama mengancungkan jempolnya dan langsung pergi menghampiri kelas 11 IPS-3. Ia pun menanyakan kepada salah satu murid kelas itu. Lalu ia langsung bertemu dengan Cam. "Yo ada apa, Ram?"
"Lo bisa nggak dateng sama gue ke pesta valentine perusahaan nyokap gue? Soalnya harus bawa couple gitu. Dan gue sangat mohon buat lo dateng." Rama memohon kepada Cam.
"Sounds fun. Dresscode?"
Rama tersenyum lebar mendengarnya. Lalu ia menjawab, "Formal. Jam 8 gue pick up lo di rumah lo ya. Tanggal 14 Februari. Bukan tanggal 15 oke. Nanti line gue alamat rumah lo, oke?"
Cam mengancungkan jempolnya. Rama tersenyum puas. Sekarang tinggal membuat Audy cemburu dan membuat hubungannya dan Ara renggang.
-gone-
Audy sedang nongkrong di starbucks dengan Ara pacar barunya sejak hari ini. Rama yang sudah mengundang Ara untuk datang ke pesta valentine perusahaan ibunya itu pun langsung menyuruh Ara mencari pasangan. Tentunya saja pasangannya itu Audy.
"Yah, gue mau make apa ya. Gue make hijab soalnya? Lo tau kan gue nanti bisa malu maluin. Nggak ah gue ga mau. Lo aja. Maaf ya, Ar."
Ara memandang Audy kecewa. Ia lalu berkata sekaligus memohon kepada Audy, "Please, Dy. Masalahnya gue kenal sama nyokapnya Rama. Ga enak kalau gue ga dateng. Trus itu juga ada dansanya. Masa gue lo suruh dansa sama Rama? Ogah gue. Gini gini gue masih normal."
Audy mengalah. Sebenarnya ia bukan tidak tahu harus memakai apa saat pergi ke pesta itu. Ia hanya tidak ingin sakit hati melihat Rama dengan pasangan yang akan dibawanya.
"Yaudah, gue bisa make batik atau apa gitu. Gue usahain gue pasti dateng." dalam hati Audy berkata, Sori, Ar. Gue bener bener ga mau sakit hati lagi kali ini. Lebih baik lo dansa sama Rama kali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Ficção Adolescente[BEBERAPA PART DI PRIVATE] karena authornya sendiri malu dengan tulisan ampas ini :( . . "Kalau gue bilang sebenernya gue udah suka sama lo dari kelas 10 sebelum kita berantem gimana? Apa lo bakal bilang hal yang sama? Lo juga suka sama gue?" "Iya...