gone x 22

2.7K 149 0
                                    

Hari kedua

"Pokoknya aku mau ekstra kuah sama bumbunya!" Audy menatap Rama dengan ekspresi memohon sambil cemberut. Rama menghela napas. Ia lalu menuangkan kuah mie kari ayam nya kedalam mangkuk milik Audy. Lalu Audy tersenyum puas.

"Punya adek kayak kamu? Disitu saya kadang merasa sedih."

"Jayus."

"Jayus itukan yang 'andai aku Jayus Tambunan, yang bisa pergi ke Bali." kata Rama yang mencoba melucu tetapi Audy masih fokus dengan mie nya.

"Dy."

"Hmm?"

"Cepetan yuk udahan tantangannya. Lo ngacangin gue mulu."

"Yaudah itu berarti lo ga berhasil ngebuat gue jatuh cinta sama lo lagi." bohong. Kalimat yang diucapkan Audy kali ini benar benar bullshit. Padahal dalam hati ia benar benar bahagia bisa berdekatan dengan Rama lagi.

"woi jir, ga usah make aku-kamu yah sakit telinga gue dengernya. Kakak adek boleh deh tapi masih make gue-lo ya." Rama tertawa kecil mendengarnya. "Iya iya."

Tak lama Rama kembali memasang muka seriusnya. Lalu ia berkata, "Lo cantikan sekarang deh, Dy. Dibanding lo yang dulu. But lo dulu juga cantik kok." Kalimatnya suskses membuat Audy blushing.

"Ga deng, gue cuman bercanda." kata Rama dengan senyum jahatnya.

"Masa?" Audy membelalakkan matanya tidak percaya. "Iya."

"Masa bodo." lanjut Audy tak kalah dengan senyum jahatnya juga.

-gone-

"Lo ga pernah ada waktu buat gue. Apalagi sekarang lo deket sama Rama." Audy menatap kesal kearah Ara yang sedang berdiri dihadapannya saat ini. Dari mukanya ia sudah ingin menonjok Ara kalau saja Ara bukan 'pacarnya'.

"LAH. Waktu itu yang ngeiyain kata Rama siapa yah? Bukannya lo? Kok sekarang justru lo yang marah marah."

"Ya tapi maksud gue tuh lo sempetin kek ngeluangin waktu buat gue. Kayaknya cuman gue yang terlalu berharap."

Nah itu tau.

Audy menatap Ara lama. Sampai Ara menyerah untuk saling adu tatap. Untuk hal itu, Audy memang tidak ada tandingannya. Yah, kecuali Rama.

"Lo mau kita udahan?" Ara berbicara dengan hati hati. Mungkin ini karma untuk Ara, dulu ia yang memberi tantangan itu. Lalu merebut Audy dari Rama hanya sekedar untuk bersenang senang. Tetapi ia malah jatuh hati.

Audy menggigit bibirnya. "Ga ada yang terjadi dengan kita, Ar. Kok lo bisa bisa nya naif? Gue nerima lo cuman--" Audy menarik napas sejenak lalu melanjutkan, "cuman buat Rama cemburu."

Ara mengangguk. Ia membalikkan badannya. "Makasih dy buat selama ini."

-gone-

(tbc)

by vanessa
28-02-2015

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang