"Jadi lo mulai suka sama Rama gitu?" tanya Rian penuh menyelidik. Audy memutar bola matanya saat mendengar pertanyaan Rian.
"Mm.. ga tau cinta kali?"
Rian menjawab dengan bijak, "Dear Audy, berdasarkan survey, rasa suka itu hanya bertahan selama 4 bulan. Selebih itu lo bener bener cinta."
Audy mendengus kesal. "Lo tuh ih selama gue cerita ga pernah bener bener ngedengerin! Udah lama kali pas sebelum dia jadian sama Kiara. Malah pas dia masih suka sama Tari.
"Yaudah, jadi selama ini ngapain lo masih niat banget buat ngejatuhin Rama? Ngebuat Rama malu?" tanya Rian.
"Karena, gue tau. Gue tau kalau awalnya Rama cuman main main sama gue. Dan gue tau, dari smp Rama suka main cewek." jawab Audy kecil hampir tak terdengar.
"Jadi ini misi balas dendam ceritanya? Gimana dengan Ara?"
Dengan sabar Audy masih menjawab pertanyaan pertanyaan Rian, "Ara selalu ada buat gue. Pas dia nembak, gue bahkan ga berani buat nolak. Gue ga tega."
"Hidup lo selalu penuh dengan hal hal 'ga tega' menurut lo itu. Gitu aja terus sampe Stella nerima gue." Balas Rian sarkastik.
-gone-
Audy baru saja akan menghampiri Rama untuk mengajaknya makan bersama di kantin. Tetapi ia melihat Rama bersama Karin sedang membicarakan sesuatu. Lalu ia mengurungkan niat nya dan memilih untuk menguping pembicaraan mereka.
"Gue sayang sama lo, Ram." kata Karin dengan suara yang agak bergetar. Audy tidak bisa melihat badan mereka. Ia takut misi mengupingnya ketahuan.
"Gue selalu sayang sama lo. Bahkan saat lo nyakitin gue, gue selalu sayang sama lo. Pas lo sama dia.. kalian itu merupakan cetak indah pasangan serasi. Gue selalu berharap, seandainya dia itu gue. Bukannya Audy." Audy tersentak saat mendengar namanya dan pengakuan Karin kepada Rama.
"Gue iri sama Audy. Dia selalu menang dari gue. Bahkan dia menangin lo."
Lalu terdengar suara isakan. Audy yakin sekali bahwa Karin sedang menangis. Ia menjadi merasa bersalah. Tetapi ia tidak merebut Rama dari Karin kan? Audy lebih dahulu dekat dengan Rama.
Rama terdiam sampai isakan Karin berhenti. Lalu ia berkata, "Gue ga pernah sayang sama Audy, Ryn. Gue selalu sayang sama lo. Tapi kayaknya temen lo itu punya perasaan ke lo."
Kata kata Rama membuat jantung Audy seakan berhenti berdetak. Matanya mendadak berkaca kaca. Ia menangis. Ia tidak sanggup untuk mendengar percakapan mereka lagi. Ia lalu berlari ke kelasnya.
Saat sampai di kelasnya, Rani dan Arya langsung mendekat kearahnya. Menanyakan apa yang terjadi. Audy hanya diam. Tidak menjawab. Ia terlalu lemas untuk menjawab.
Tangisnya sudah berhenti. Tetapi isakannya yang terdengar pilu dan menggoreskan hati siapapun yang mendengarnya tidak kunjung berhenti. Kontan Rani memeluk Audy. Tangisnya kembali pecah.
"Dia ga pernah serius sama gue, Ran." gumam Audy dalam tangisnya. Gumaman itu kecil tetapi Rani yang sedang memeluk Audy dapat mendengarnya. "Dia ngapain lo?"
Audy menggeleng. "Dia ga salah. Cuman gue yang terlalu berharap. Dan menilai dia ketinggian. Gue salah menilai. Gue kira dia bakal berubah, berhubung dia alim banget. Taunya gue salah."
"Trus kenapa lo nangis? He don't deserve your tears, anyway."

KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Teen Fiction[BEBERAPA PART DI PRIVATE] karena authornya sendiri malu dengan tulisan ampas ini :( . . "Kalau gue bilang sebenernya gue udah suka sama lo dari kelas 10 sebelum kita berantem gimana? Apa lo bakal bilang hal yang sama? Lo juga suka sama gue?" "Iya...