36 berpulang

3.7K 151 6
                                    

"Semua atas kehendak-Nya, bersedih secukupnya, agar bisa melepas dengan lapang dada"

Hujan masih terus mengguyur ibu kota dengsn intensitas sedang, beruntung Aksa dan Aska memilih menggunakan mobil.

Keduanya akan berkunjung ke rumah sakit, sebelumnya Aksa juga sudah berjanji untuk dirinya sendiri. Ia mau mengunjungi Cia kalau kesalahpahaman antara Bram dan dirinya menemui titik terang.

Mobil porsche berwarna merah tersebut berhenti diparkiran rumah sakit. Aska turun lebih dulu, disusul Aksa sambil membawa bucket berisikan susu varian strawberry dengan kemasan kecil sampai besar.

Keduanya berjalan bersisihan, tak sedikit orang yang menatap keduanya dengan takjub, melihat kemiripan dan ketampanan yang benar-benar menguar dari pribadi masing-masing.

Keduanya sampai diruangan tempat Cia berada, dari luar bisa dilihat ada Bram, Amel, dan Maudy tentunya.

Aska memilih mengetuk pintu lebih dulu, kemudian membukanya perlahan. Antara Bram dan Aksa terlihat saling melayangkan tatapan sengit, seperti hewan buas yang siap menerima mangsanya sewaktu-waktu.

Amel juga terlihat kebingungan dengan kedatangan remaja kembar dihadapannya, sedangkan Maudy, gadis tersebut tak seterkejut ketika bertemu keduanya di minimarket.

"permisi tante, saya Aska temennya Cia, ini kembaran saya, Aksa" Aska memperkenalkan dirinya sekaligus Aksa.

Sedangkan Aksa, ia berjalan mendekati ranjang Cia, meletakkan bucket susu strawberry yang dibawanya.

Kemudian berjalan menyusul Aska yang sudah duduk dengan sopan dikarpet lantai.

"sadar juga lo--" Bram hendak saja memancing keributan kembali, sebelum Maudy dan Amel memperingati.

"stt udahlah" Cegah Maudy yang kebetulan duduk disebelah Bram.

"Bram, gak baik gitu ke tamu" Peringat Amel.

"makasih ya, kalian udah mau jenguk Cia, pasti kalo Cia udah bangun, dia bakal seneng banget liat bucket yang kalian bawa" Amel tersenyum ramah, dengan wajah yang bahkan sangat menyorotkan sakit dan kepedihan.

"sama-sama tante, sebenarnya kita kesini juga ada yang mau kita bahas tante"

"tentang kecelakaan Cia" Lanjut Aska.

Aksa yang sedari tadi hanya menyimak, sesekali melihat Cia dengan tatapan iba. Gadis yang dulu selalu merecokinya, kini hanya bisa terbaring lemah dengan tubuh yang semakin kurus.

Aksa merasa dejavu dengan ruangan ini, benar-benar persis dengan yang ia mimpikan malam sebelumnya.

"jadi... lo udah nemuin pelakunya?" Tanya Bram sedikit takjub dengan pengakuan Aska.

Aska mengangguk, kemudian menyuruh Aksa untuk menjelaskannya, tapi Aksa masih tak bergeming, membuat Aska menarik nafasnya dalam sebelum kembali memulai bercerita.

"Zio dan Nesya"

"Bangs--"

"mereka bekerja sama buat nyingkirin Cia dari Aksa" Sambung Aska.

Akhirnya, ruangan Cia kembali hening, hanya ada suara Aska yang menjelaskan semuanya secara detail. Bahkan, cowok tersebut juga memberi tau rekaman cctv yang ia dapat, beserta beberapa chat Nesya dan Zio.

"lo kok bisa nyadap semuanya?" Pertanyaan yang sedari tadi Maudy simpan, akhirnya ia lontarkan.

"beberapa kali Aksa bawa Nesya ke rumah, dia sempat ninggalin ponselnya di ruang tv saat Nesya dikamar mandi" jelas Aska.

EUFORIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang