7 Praktikum

2.1K 131 6
                                    

Cia hanya bisa menopang dagu menatap selembar kertas diatas mejanya. Terdapat banyak sekali coretan polpen berwarna merah. Ada juga angka 10 yang tertera jelas.

Lagi-lagi, Cia gagal mendapat nilai diatas kkm, terpaksa Cia akan mengikuti remidi.

Cia memang sangat lemah dalam bidang akademik, tapi orang berprestasi tak hanya dari bidang akademik, non akademik juga bisa kan?

"merjuangin Aksa mati-matian aja susah, apalagi nilai" Cia bermonolog sambil merobek hasil ulangannya.

Maudy sendiri lelah mengahadapi Cia bahkan gadis itu terkesan bodo amat dengan nilainya. Perinsip Cia, nilai tak begitu penting, yang terpenting dia lulus.

Tak ada yang tau memang apa yang ada diotak orang lain.

"sampek kapan nilai lo gini terus sih Ci" Maudy, gadis itu heran dengan kemampuan Cia.

Bagaimana bisa, pelajaran yang sehari-hari ia gunakan justru mendapat nilai dibawah kkm, bahkan sangat jauh dari kkm.

Iya, kemarin Cia menjalani ulangan Bahasa Indonesia dan hasilnya dibagikan hari ini.

"biarin lah Dy, lagian juga gue gak nyesel dapet segini, setidaknya gak dapet 0 lagi" Cia sendiri nampak tak ada penyesalan diwajahnya.

Tak bisa dipungkiri lagi, bahkan Cia sendiri pernah mendapat nilai 0 waktu ulangan matematika. Tak ada jawaban yang dutulisnya, hanya satu soal saja yang Cia tulis ulang dilembarannya.

"lo pas pembagian otak kemana sih Ci?"

"gue sibuk jadi gak ikut, mending ngejar Aksa" Cia menjawabnya asal, kemudian berjalan keluar dari kelasnya.

Cia hanya duduk didepan kelasnya, karena memang masih belum jam istirahat, sedangkan kelasnya tengah tak ada guru.

Cia melihat anak kelas Aksa yang berjalan menuju ke lab. Kimia sambil membawa beberapa cairan dan paku.

Entahlah, Cia tak tau apa yang akan dilakukan anak kelas Aksa. Yang pasti, Cia tau kalau mereka akan praktek.

"AKSAAAAA I'M COOOMINGG"

Cia berlari ketika melihat Aksa yang membawa kresek hitam keluar dari kelasnya dengan para anak buahnya.

"waahh Aksa bawa apaan tuh? Aksa mau kemana? mau ditemenin Cia gak? Cia bakal temenin kok walau Aksa gak minta"

"lo ngapain keluar kelas Ci, gak ada guru dikelas lo?" Tebak Gilang, karena memang sekarang baru saja pergantian pelajaran ke dua.

"kalian bawa apaan? lah ngapain bawa-bawa paku ke sekolah? mau alih profesi jadi tukang ya Lang?" Cia melihat kresek putih milik Gilang yang berisi paku.

"mau nyantet lo" Leo menjawab dengan sadis pertanyaan Cia.

"kok gak bawa boneka sekalian? setau Cia, orang kalau mau nyantet kan ada bonekanya juga" Dengan bodohnya Cia malah menanggapi ucapan Leo.

"mau praktek Ci, emang kelas lo belum praktek?" Kini Kenzo yang menjawab, karena diantara keempat teman Aksa hanya Kenzo yang waras.

"lah, emang ada praktek buat nyantet orang?" Cia semakin penasaran dengan praktek yang akan dilakukan anak kelas Aksa ini.

"GOBLOK!" Leo, Gilang, dan Bram kompak mengatai Cia.

"lo mau jadi bahan percobaan?" entah dorongan dari mana, kini Aksa ikut berbicara.

"Aksa barusan ngomong? ngomong sama Cia? kok tumben Aksa mau ngomong sama Cia? kan Cia jadi seneng" Cia jingkrak-jingkrak sendiri tanpa peduli orang sekitar yang menatapnya aneh.

EUFORIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang