21 Feeling

1.8K 108 6
                                    

Susu kotak berukuran sedang tersebut sudah tak berisi, Cia membuangnya tepat ditempat sampah depan kelas 12 IPA 5.

Pagi ini, Cia berangkat lebih pagi dari biasanya. Hatinya masih berbunga megingat kejadian kemarin Aksa yang mengantarnya pulang, berdua.

Cia memasuki kelasnya dan mendapati Maudy yang tengah berkutat dengan laptop didepannya. Sudah tak asing lagi kalau Maudy seperti itu.

Maudy tergolong anak yang rajin, Cia juga sering mendapati Maudy yang datang sepagi ini.

"Lah, tumben dateng pagi gini?" Maudy menjulurkan tangannya untuk mempause drakor yang tengah ditontonnya ketika mendapati Cia yang sudah duduk disebelahnya.

"Lagi pengen aja, gak sabar ketemu Aksa sih sebenernya" Senyum senang tersebut terus tercetak dibibir ranum milik Cia.

"Inget Ci, jangan mudah baper sama cowok, Lo tau kan kemarin sifat Aksa setelah baik ke lo kayak gimana" Peringat Maudy.

Bukan tak suka melihat Cia bahagia, tapi Maudy tak mau kalau Cia harus mengalami kejadian sama dengan orang yang sama, Maudy sudah merasakan itu. Dan batinnya lelah.

"Yaaa tapi Cia gak bisa munafik Dy, Cia bener-bener suka banget sama Aksa, apalagi kemarin Cia dianter pulang sama dia, berdua lagi" fikiran Aksa lagi-lagi teringat kejadian kemarin, hal yang menurutnya berharga.

"Lo pernah gak sih Ci ngerasa janggal gitu sama Aksa? Coba deh lo pikir, dia disekolah aja cueknya minta ampun gitu, terus tiba-tiba care sama lo, dia aja sama temen deketnya jarang banget ngomong gitu"

"Terus? Maksudnya gimana?"

"Ish lo gimana sih, gak menutup kemungkinan kan kalo Aksa itu alter ego"

Cia menatap serius Maudy, benar juga kalau dipikir-pikir, Aksa mempunyai dua sifat yang berbeda dilain tempat.

"maksudnya? Aksa punya dua kepribadian yang berbeda?"

****

"BUNDAAAA!! CIAAA!!"

"BUKAIN PINTU DONGGGG, ADA ORANG GANTENG DILUAR NIHHHH"

Sudah tau kan itu suara siapa? Bram. Cowok tersebut sering bahkan hampir setiap hari main ke rumah Cia.

Cia yang sedang menscrol instagram pun mau tak mau ikut teriak karena ia malas kalau turun hanya untuk membukakan pintu, beruntung sang Bunda tengah masak didapur.

"BUNDAAAA ADA BRAM TUHHH"

Teriak Cia bermaksud agar sang Bunda membukakan pintu. Tak berselang lama, Bram masuk ke kamarnya sambil menenteng laptop miliknya dan merebahkan diri di karpet berbulu milik Cia.

"ngapain kesini bawa-bawa laptop?" Tanya Cia sambil sibuk menscroll instagram milik Aksa.

"wi-fi dirumah dicopot sama mama tadi" Jawab Bram sambil menekan tombol power di laptopnya.

"Bram minggu kemarin ada ketemu sama Aksa gak?" Tanya Cia, sebenarnya Cia masih penasaran dengan siapa Aksa bertemu.

Setau Cia, Aksa anak yang sulit buat sosialisasi, jangankan dengan beda sekolah, beda kelas saja Aksa tak bisa untuk mudah akrab.

"kalo ketemu sih enggak, tapi kalo mabar iya. Kenapa emang?"

"Bram ngerasa ada yang aneh gak sih sama Aksa akhir-akhir ini?" Tanya Cia mulai serius, kemudian turun dari ranjang dan duduk disebelah Bram.

EUFORIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang