40 Birthday

3.3K 126 0
                                    

"Hilang bukan berarti sirna, hanya saja keabadian lebih memilihnya, dibanding dengan lara yang selalu dirasa"

Sinar hangat sang fajar sudah mulai mengintip dari peraduannya, mengusik sedikit ketenangan alam bawah sadar seorang cowok dengan bulu mata yang lentik.

Kaki yang hanya terbalut celana boxer tersebut lantas bergerak, meraih ponsel yang sempat berbunyi dan memandangnya sebentar.

Sepersekian detik, senyum mengulas sedikit dibibir yang jarang mengeluarkan kata-kata.

Tubuhnya yang atletis berjalan menuju kamar mandi.

****

"Dek, sini sarapan dulu" Wanita paruh baya mengenakan celemek tersebut menatap Aksa yang entah kenapa sepagi ini sudah terlihat rapi.

Dengan kaos putih yang dipadukan dengan jaket bomber berwarna hitam, dan celana yang berwarna senada dengan jaketnya.

Aksa menurut, membantu mami nya yang tengah menyusun menu sarapan.

Berhubung ini hari libur, Ibu dari dua anak tersebut sengaja bangun lebih awal untuk memasak menu kesukaan dari anggota keluarganya.

Jejeran ikan goreng yang dipadukan dengan sambal, udang balado, bahkan sampai tahu dan tempe juga sudah berbaris rapi siap disantap.

"abang kamu mana?"

Aksa yang ditanya hanya menggedikkan bahunya, beralih mengambil gelas dan menuangkan air putih untuk ia minum.

Suara decitan kursi yang beradu dengan lantai lantas membuat Aksa menoleh, melihat Delvan-papinya yang nampak terlihat habis berolahraga.

"Loh, abang mana?" Pria paruh baya tersebut duduk dengan tangan yang sibuk mengambil uluran minum dari Aulia- istrinya.

"kamu mau kemana dek? rapi banget" Aulia sibuk mengambilkan nasi untuk Aksa dan suaminya, diselingi dengan pertanyaan yang ia lontarkan kepada si bungsu.

"ke rumah temen" Jawab Aksa seadanya.

"adek pake ayam gak?" Aulia kembali bertanya, dengan tangan yang hendak mengambil ayam.

"gak usah Mi, pake udang aja" Jawabnya yang hendak menyuap.

Aska turun dari kamar, dengan tampilan yang tak kalah rapi dari sang adik. Membuat kedua orang tuanya menatap penuh selidik.

Dengan outfit bernuansa gelap tak jauh berbeda dengan Aksa, dan jangan lupakan kacamata hitam yang bahkan sudah bertengger dihidung mancungnya.

"kalian pada mau kemana? tumbenan pagi udah rapi gini"

"ini hari libur loh" Sambung Aulia yang nampak sedikit heran dengan keduanya.

Aska menurunkan sedikit kacamatanya, melihat penampilan Aksa yang juga sama dengannya.

"Gimana? ganteng gak abang?" Aska menggoda orang tuanya, dengan sedikit menaik turunkan alisnya.

"gantenglah, kalian kan bibit unggul dari Papi" Jawab Delvan dengan bangganya.

"lah si adek mau kemana?" Aska melirik si bungsu sekilas, sekalian berniat menggodanya.

EUFORIA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang