Bunyi lonceng demi lonceng mulai tersisihkan dengan sunyinya malam yang memenuhi langit gelap. Jarum jam pun berdenting menunjukkan waktu yang tepat untuk mengakhiri semuanya.
Tampaknya, tidak ada lagi yang datang. Di luar sana juga sudah tidak terlihat seseorang yang akan berkunjung. Jadi, Eunsu pun memutuskan untuk membereskan meja kasir dan mengunci brankas yang berisi penghasilan toko hari ini. Bersiap keluar dari ruang kerja minimalisnya untuk membersihkan sampah di atas meja dan kursi tempat orang-orang biasa minum kopi atau makan ramyeon¹.
Namun, Eunsu melupakan seseorang yang masih duduk terdiam di salah satu kursi dekat dinding kaca. Orang yang belum lama datang dengan pakaian hitam, topi hitam, masker hitam, dan memesan kopi hitam. Aneh. Gelagatnya pun sedikit mencurigakan. Hanya duduk sambil melihat keluar jendela. Bahkan Eunsu ragu pria itu meminum kopinya karena sejak tadi masker tersebut tidak kunjung diturunkan.
Awalnya, Eunsu takut akan kedatangan orang misterius ini. Namun, dia tidak punya keberanian untuk mengusirnya karena gaya yang tampak menyeramkan itu.
Untungnya, pria itu tidak melakukan hal aneh sejak dua jam berlalu. Bahkan cenderung diam saja sambil menatap keluar jendela. Meski begitu, Eunsu tetap harus siaga dengan mempersiapkan nomor polisi di ponselnya.
Karena merasa orang itu belum ingin pulang, Eunsu memilih kembali ke meja kasir dan menunggu pria tanpa identitas itu untuk pergi sendiri. Tidak mungkin dia mengusir pelanggannya, bukan? Bisa-bisa dia dipecat.
Napasnya terembus diam-diam. Tangannya ditumpu sambil sesekali melirik ke arah orang tersebut. Pulang larut malam lagi. Semoga saja satpam asrama ketiduran hari ini, batin Eunsu berharap.
Jika dia ketahuan keluar malam untuk bekerja lagi, bisa-bisa dia dapat surat peringatan yang ketiga. Itu berarti kedua orang tuanya akan dipanggil dan dia akan mendapat masalah besar jika orang tuanya sampai tahu Eunsu bekerja paruh waktu hanya untuk iseng.
Eunsu bukan anak dari keluarga sederhana yang mengharuskannya bekerja. Orang tuanya bahkan melarang Eunsu untuk bekerja dan meminta gadis itu fokus belajar sampai kuliah nanti.
Namun, memang dasarnya pembangkang. Gadis itu justru mau bekerja dan merasakan, bagaimana mendapatkan uang dari hasil jerih payah sendiri?
Selain itu, Eunsu juga sudah merasa bosan dengan kehidupan sekolahnya. Dia bosan harus belajar setiap hari, berlomba-lomba mengejar nilai, dan bersaingan dengan temannya sendiri. Belum lagi mengingat betapa menyeramkannya ujian masuk universitas. Dia tidak mau menghabiskan masa sekolahnya begitu saja.
Karena itu, Eunsu pun berpikir untuk melakukan banyak hal menyenangkan yang unik sebelum mulai berperang dengan ujian. Salah satunya dengan bekerja di minimarket ini.
Mungkin bekerja bukan pilihan ekstrim yang terlintas di benak orang-orang. Namun, bagi Eunsu, ini sudah cukup untuk menghilangkan kehidupan monokromnya. Dia sudah sangat senang hanya dengan bisa bersekolah di tempat yang jauh dari orang tua, tinggal di asrama yang disediakan pihak sekolah, dan bekerja untuk menambah uang jajan sendiri. Belum lagi adrenalin ketika dirinya kabur-kaburan dengan satpam sekolah untuk bekerja. Semua terasa menantang untuk kadar kesenangannya.
Namun, dia tetap harus mengingat konsekuensinya jika ketahuan kabur dari asrama. Bisa-bisa orang tuanya meminta Eunsu pindah sekolah hari itu juga.
Eunsu sudah mati-matian untuk mendapat beasiswa di sekolahnya sekarang agar bisa menjauh dan memperoleh kebebasan dari kekangan orang tua. Jika beasiswanya ditarik, dia tidak mungkin diperbolehkan bersekolah di tempat ini lagi.
Terlalu fokus dengan lamunannya, Eunsu tidak sadar jika dirinya sedang diperhatikan. Mata kecil, sekaligus tajam milik pria itu sontak membuat jantungnya berdetak. Menyeramkan, tetapi terasa sisi menawannya juga. Entah dari mana Eunsu menganggap pria serba hitam itu menawan? Wajahnya saja tidak jelas.
Beberapa detik mereka berpandangan, hingga pria itu akhirnya bangun dari kursi. Eunsu pun ikut menegak. Dalam hati menyorakkan kata 'akhirnya' saat melihat jam menunjukkan pukul dua belas malam.
Siap-siap tidur di kelas lagi ini, tambah batinnya.
Pria itu pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun. Jangankan ucapan, tatapan mata itu saja mengabaikannya. Malam yang dingin jadi makin dingin karena keberadaannya. Semoga dia tidak datang lagi, harap Eunsu.
Setelah orang itu keluar, Eunsu segera bergerak menuju meja tersebut dan hendak merapikan gelas kopi yang ditinggalkan. Kepala Eunsu menggeleng-geleng ringan melihat isi gelas yang masih penuh. Lagi-lagi ada yang membuang-buang minuman. Apa dia tidak tahu seberapa sulitnya mencari uang? omelnya dalam hati.
Jika ada kesempatan, ingin rasanya dia memarahi pria itu. Namun, niatnya cepat diurungkan saat mengingat gaya dan perilaku orang tadi. Belum lagi....
Eunsu melihat keluar tembok minimarket yang seluruhnya berbahan dasar kaca. Matanya menemukan pria tadi yang masih berdiri di tepi jalan dekat toko. Kepala itu menengok ke kanan dan kiri di jalan yang sepi tanpa ada mobil berlalu lalang.
Tidak habis pikir. Untuk apa tengok kanan kiri saat tidak ada orang yang akan lewat? Memang ada yang salah dengan pria ini, komentar Eunsu.
Seakan-akan tahu jika Eunsu sedang mengejeknya, pria itu tiba-tiba berbalik. Menatapnya dengan sorot tajam layaknya elang yang menguatkan kesan menyeramkan di langit gelap. Menusuk kedua mata Eunsu dan membuat tubuhnya terdiam di tempat.
Eunsu tidak paham dengan maksud dari tatapan tersebut, tetapi dia hanya menyengir sambil menundukkan kepala sebagai tanda kesopanan. Berpura-pura tidak habis melakukan kejahatan mengejek.
Pria itu pun kembali menghadap jalan. Kakinya melangkah pergi dan menyatu dengan malam. Kemudian, hilang bersama kabut tipis.
Apa itu tadi? Kulitnya merinding.
𓆩♡𓆪
Kamus Mini
¹ Ramyeon : mi instran Korea
𓆩♡𓆪
Hi! Hi yorobun!
Udah ada yang nungguin gak? 🤭 Kemarin ada yang liat spoiler aku di ig gak? 😋Maaf ya baru bisa publish cerita baru. Habisnya lagi galau banget sama hasil kemenangan S.O.S..
Aneh ya, menang tapi malah pusing 😂Hehe.. ya sudahlah. Sekarang waktunya masuk lembaran baru. Ada yang penasaran gak sih sebenernya ini cerita apa? 🤔
Teasernya agak thriller, sinopsis depannya pun agak mencurigakan. Tapi tenang, ini masih romance kok. Aku cuma mau buat yang beda aja 🤭 Semoga kalian suka dan ikuti terus, ya 😉
Berhubung di atas tulisannya teaser 1, berarti ada teaser 2-nya dong ya 😋
Kapan diupdate? Hari ini juga bakal ku kasih 😆 tapi revisi dulu ya. Gak lama kok 😁Sampai ketemu di teaser ke-2
See you~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hear Me
Fanfiction"Lebih sedikit yang kautahu, akan lebih baik untukmu." Datar Jihoon. Dunia Eunsu yang biasanya monoton dan membosankan, perlahan berubah sejak kemunculan pria menyeramkan yang cukup aneh bernama Lee Jihoon. "Urus dirimu sendiri. Tidak perlu ikut cam...