24. diulang

98 31 0
                                    

♧ Kilat bisa datang tanpa gemuruh, namun tidak pernah gemuruh datang tanpa kilat.




"Siapa tadi?"

Monolog jimin dengan tegang, nafasnya sedikit tidak beraturan karna terkejut.

Suasana menjadi hening kembali, hoseok mendorong bahu sejeong ke bawah, menyuruh sejeong bersembunyi di dekat kaki hoseok dan dipatuhi sejeong begitu saja.

WUSSH!!!!

Sesuatu tadi melintas lagi namun dari arah belakang, yang di belakang turun dan melindungi sisi-sisi mobil, jimin ikut keluar, jungkook pindah ke jok belakang, bersama hoseok dan sejeong.

Hoseok mengeluarkan parfum roll-on lalu menggosok-gosokkan ke jaket yang di pakai sejeong, bahkan ke rambut sejeong juga, sejeong yang takut hanya diam karna suasana sekarang sangat mencekam, mata mereka tidak berhenti menelisik waspada bahkan tidak berkedip memperhatikan sekitar, tiba-tiba suatu melesat cepat dan menancap di tengkuk jimin.

"Aaiisshh.. sial!!" Pekikan jimin membuat semua pandangan teralihkan, jimin seketika terkulai lemas setelah sepersekian detik.

Melihat itu Jungkook panik dan membuka pintu mobil,

"JANGAN KOOK!!!" Teriak namjoon namun terlambat.

Jungkook ikut tertembak jarum kecil itu, dengan sekuat tenaga hoseok menutup pintu mobil lagi setelah jungkook terjatuh keluar dan ditangkap yoongi.

"HYUNG!! JANGAN KELUAR DARI MOBIL!!" Pekik taehyung mengingatkan hoseok.

Hoseok hanya mengangguk sambil memeluk sejeong yang ketakutan, seokjin dan yoongi membawa jungkook dan jimin ke atas bak pick up dan merebahkan tubuh mereka, berharap mereka akan baik-baik saja.

"Sial, gw ga liat apa-apa" gerutu seokjin, ya, ia tidak mendapat penglihatan apapun tentang situasi ini, memang, karna kemampuan seokjin belum sempurna, ia hanya mendapat penglihatan kejadian random, belum dapat ia kehendaki.

Pertahanan mereka hancur, si perisai dan si teleportan sudah tumbang, mereka tau kalau sejeong yang sedang diincar sekarang, karna itu jungkook adalah target penting, karna tak ada jungkook artinya tak ada yang bisa membawa kabur sejeong dengan mudah.

Sedangkan jimin karna dia perisai maka ia adalah pion penting juga yang menguntungkan.

Seketika sejeong teringat akan mimpinya yang di mana semuanya tiba-tiba tumbang dan hoseok yang ditodong, tak terasa air mata sudah meluncur bersamaan bibirnya yang bergetar ketakutan.

Tak lama datang seorang gadis secara tiba-tiba di depan mereka, dan beberapa lelaki kekar yang datang dengan cepat seakan angin lewat.

"Oppa aku tau kau di sana!!" ucap gadis itu alias bitna dengan keras sehingga dapat didengar hoseok.

Marah?, tentu saja hoseok marah, bahkan ia sudah marah semenjak di rumah ibunya.

"Oppa, kau punya 15 menit sebelum semuanya berakhir" bitna mengangkat ponselnya yang bercahaya setinggi telinga lalu menekan tombol timer.

Orang-orang kekar yang bersama bitna maju dan mulai menyerang teman-teman hoseok di luar, tentu saja kekuatan mereka tidak sebanding, walaupun mereka bukan manusia, namun mereka yang masih seumuran anak SMA itu tentu kalah dengan ahjussi berbadan bodyguard. 

Apa lagi jimin sang perisai tidak ada di sana membuat mereka kewalahan, hoseok tidak tahan melihat teman-temannya dipukuli, namun ia juga tidak mau membuat perjuangan temannya sia-sia dengan keluar dari mobil ikut bertarung dan meninggalkan sejeong sendirian, yang artinya menyerahkan sejeong.

MOON (BTS VAMPIR/JHS) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang