♧ Jika kau dan matahari terlalu dekat. Maka kau akan terbakar.
Keesokan hari dan seterusnya, sekitar lima hari, hoseok selalu memberikan sesuatu dengan dalih kalah ToD, bahkan sekarang sudah dilengkapi coklat, atau roti, membuat sejeong keberatan.
Belum lagi gosip yang semakin berkembang.
Di kantin, sebelum hoseok datang ngasih makanan,
"Sewan-ie"
"hm?.."
"Ajarin gw cara nolak dong"
"nolak?, hoseok sunbae?"
Sejeong mengangguk lemas.
"Gw gak enak lama-lama sama dia"
"gimana sih lo, dia tu begitu biar lo respect sama dia, biar lo terta-"
"Ekhemm.." suara hoseok datang menyela.
"Nih, buat lo, bagi-bagi bisa kok" hoseok memberikan satu set kotak donat. Kira-kira isinya ada enam donat dengan rasa berbeda.
"Hmm,, anu, sunbae" sejeong berdiri dari mejanya.
"Bukannya apa-apa, hmm tapi-" sejeong terdiam menunduk.
"Lo gak suka donat?" hoseok menebak hati-hati.
"Bu-bukan" tiba-tiba sejeong takut. Mengingat kalau hoseok adalah orang yang sering mengikutinya, sampai saat ini. Ia takut hoseok sama seperti jimin.
"Gw gak maksa kok, kalo gitu nih buat sewan aja" ucap hoseok sambil tersenyum cerah lalu meletakkan kotak donatnya ke meja.
"Ehh,, sun-sunbae" sewan gagap mendadak.
"Kalo gitu gw pergi ya" hoseok masih dengan senyumnya pergi keluar kantin.
Sontak sewan mamukul bahu sejeong ketika hoseok benar-benar pergi.
"Dasar, jahat lo!"
Sejeong cuman diam mengusap-ngusap bahunya.
"Huft,, kita makannya jangan di sini" sewan menarik sejeong keluar kantin. Bukannya apa-apa, tapi pandangan orang-orang sekitar kantin sudah aneh saat hoseok pergi.
"Gw salah ya?" sejeong buka suara sesaat setelah diam sebentar, ia duduk di bangku taman bersama sewan.
"Hemmm!!,, Memmmmem,, hemhem"
"telen dulu ngapa!"
"Hmmp.. Hehe,, enak bat sumpah" sewan menyumbat lagi mulutnya dengan donat.
Sejeong kembali diam dan memandang sepatunya, ada perasaan menyesal kala mengingat senyum hoseok. Memang tidak berbeda dengan senyum biasanya yang selalu cerah.
Namun ada perasaan aneh saat hoseok menyerahkan donatnya ke sewan begitu saja dan pergi. Sedikit kecewa namun ada rasa lega juga.
Entah kenapa, hati sejeong sangat susah dibuka, sejeong masih normal kok, dia gak suka cewek. Tapi dia juga gak pernah tertarik ke cowok.
kadang ia heran, kenapa dirinya tidak pernah menyukai siapapun, tidak seperti teman-temannya yang sudah mengoleksi mantan. Memang, ia adalah orang yang susah jatuh cinta. Namun kalau berbicara tentang hoseok, ada perasaan aneh yang muncul di hati sejeong.
Bukan seperti rasa suka, atau ingin memiliki, tapi lebih ke gugup, dan khawatir bercampur takut saat hoseok berada di dekat sejeong.
bukan maksudnya hoseok itu menyeramkan, tapi hoseok itu sedikit meresahkan.Untungnya sejeong adalah orang yang sangat pandai berbohong :), Entah ini bakat dari lahir atau apa, sejeong mudah dan sering mengelabui seseorang dengan ekspresi buatannya, bahkan sejeong sendiri sering berpikir untuk menjadi aktris :).
Walaupun begitu sejeong sering memikirkan hoseok atau sekedar mengingat senyum cerah milik hoseok, merasa bosan, sejeong mengajak sewan mengobrol.
"Sewan-ie"
"nee?"
"Gw mo cerita"
"ya udah, eh,, lu gak mau?" Sewan menyodorkan donat yang tersisa tiga buah.
"Pen bawa pulang aja"
"owh,, trus gimana?"
"Apanya?"
"Katanya mo cerita" sewan menoyor kepala sejeong.
"Kenapa sekarang lu kasar banget sih?!" Sejeong berteriak kesal.
"Eh,, masak" sewan menutup mulutnya.
"Sakit tauk!"
Dan akhirnya sejeong tidak jadi bercerita.
Saat pulang sekolah,
"hyung, hoseok hyung gak ikut lagi?" taehyung yang sedang duduk bersama yang lain menunggu bis di halte bertanya ke yoongi. Yoongi cuman menggeleng.
"Apa sejeong sebegitu pentingnya" tiba-tiba jimin melontarkan kalimat yang tidak baik.
"Biarin aja ngapa, selagi masih ada batesnya" namjoon menimpali.
"Tapi hyung, cuman gegara tu cewek hoseok hyung gak pernah pulang bareng lagi, ini udah lima hari hyung" jimin memperpanjang protesnya.
"Lu kenapa sih ncim?, lu tau kan?, walaupun begini, tapi hoseok dah mulai ceria lagi" ucap seokjin emosi.
"Kooki tau, ncim hyung cemburu karna hoseok hyung jadi cuek akhir-akhir ini, tapi kita gak bisa ngatur hoseok hyung biar sama kita terus, dia punya kebahagiaan sendiri" ucap jungkook berusaha bijak.
"Semua ada waktunya" yoongi mengeluarkan kata-kata mutiaranya.
Jimin cuman mendengus kesal. Tiba-tiba datang hoseok, berjalan pelan ke halte dan bergabung duduk di samping jungkook.
"Loh?, kok," celetuk jungkook kaget.
"aseekk.." gumam jimin sumringah.
Seokjin memukul bahu jimin, lalu melotot berusaha menakuti jimin. Bis pun datang berhenti di depan halte.
"Kenapa bi?" seokjin bertanya hati-hati saat mereka sudah duduk di bis. Hoseok menghela nafas pelan, matanya mengekspresikan kekecewaan.
"Dia nolak donatnya hyung"
"trus lu buang?"
"Nggak gw kasih ke temennya"
"semua butuh proses" ucap seokjin merangkul dan mengusap-ngusap bahu hoseok.
"Uda lah hyung, lepasin ajaaAAAKKH!!" Ucapan jimin berakhir dengan teriakan karna dicubit sama taehyung.
"Gimana lagi ya?" hoseok bergumam pelan.
"dah punya nomer hp nya?" namjoon bertanya.
"Belom, gw gugup"
"sabar, jodoh tu ga kemana" yoongi mengeluarkan kata-kata mutiaranya lagi.
"Tapi, hyung kita kan dah dijodohin dari kecil, gak mungkin juga bisa sama yang laen kan"
Perkataan jungkook membuat para hyungnya (minus hoseok) memijat pangkal hidung karna gak peka sama keadaan.
TBC,
Dimohon untuk tidak menjadi sider...Haii,,,
Hehe, maaf ya kalau ceritanya ngebosenin....Btw, makasih buat yang udah baca sama ngvote!!... 💜💜💜
Luv~misochan
Revisi 9.4.21
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON (BTS VAMPIR/JHS) #TAMAT
Vampire@misochan_05 Apa yang akan tercetus di pikiran kalian jika ada para kakak kelas laki-laki kalian yang membuntuti lalu mengawasi kalian setiap hari? Padahal berbicara dengan mereka pun kalian tidak pernah.. Apa yang mereka ingin kan? Apa kalian takut...