10. pdkt

148 39 1
                                    

♧ Sebenarnya bulan tidak punya sinar, bulan hanya meminjam sinar. dari bintang.








TOK! TOK!,

"masuk" suara seokjin pelan mepersilahkan.

Masuklah jimin sambil clangak-clinguk.

"Ssstttt..." seokjin meletakkan telunjuknya di bibir.

Dengan peka jimin mengangguk dan duduk bersama seokjin tanpa membuat suara, Karna ada yoongi yang sedang sibuk dengan earphone musiknya di meja belajar pojok kamar.

"Kenapa?"

"Hyung, ncim mo ngomong soal hobi hyung"

"hmmm, kalo gitu di luar aja yuk" seokjin membawa jimin keluar kamarnya.

Mereka duduk di sofa.

"Hyung, kita gak bisa mbantuin hobi hyung" ucap jimin tanpa basa basi.

"Tapi semua udah setuju ncim"

"ncim takut nanti kejadian itu ke ulang lagi" jimin menatap seokjin, tampak raut gusar di wajahnya.

"Kenapa gak ngomong ke namjoon?"

"Kata momon hyung, bilang ke jin hyung"

Seokjin memijat pangkal hidungnya.

"Ncim, dengerin gw, lu gak boleh nyalahin diri lo terus, yang kemaren itu kecelakaan, trus kita dah sepakat mau bantuin hobi, kasian dia"

Jimin hanya diam, mengalihkan objek pandangnya.

"Kita gak bakal jauh kok, tujuan kita kan cuman buat hobi seneng lagi. Lu harus percaya sama kita ncim, lagian namjoon dah janji bakal lindungin kita kan"

"Iya hyung" jimin menghela nafas.

"Kita pasti bisa!" seokjin berusaha menyalurkan energi positifnya ke jimin.

Keesokan harinya,

Di kantin sekolah, ketujuh namja ini masuk dan duduk di kantin. Sebuah momen langka bagi murid di SMA itu.

Ya, karna itu pertama kalinya, mereka masuk ke kantin.

Semua menatap mereka, mereka tidak memesan makanan, mereka hanya duduk dan berbisik-bisik.

"Gw gak yakin" bisik hoseok ragu-ragu.

"Udah, hyung jalan aja ke sana terus kasih ini" ucap taehyung sambil memberikan sekaleng minuman.

"Bilang apa?"

"Bilang aja, 'nih buat lo'" ucap namjoon mengusulkan.

"Masak gitu doang?" Tanya hoseok mengerutkan dahinya.

"Bukannya Lu pinter improvisasi?" Ucap yoongi bertanya jengah.

"Cepetan hyung kooki ga tahan" rengek jungkook menggoyang-goyangkan bahu hoseok.

"Kenapa lu kook?" Tanya jimin heran.

"Kita tu diliatin tauk ga hyung, pada ga sadar ya?" Ucap jungkook kesal.

"Bodo amat lah, namanya mata" celetuk seokjin santai.

"Udah-udah, restu kita nyertain lo hyung" celetuk taehyung lalu mendorong hoseok.

Dengan agak ragu hoseok mendekat ke meja sejeong dan sewan. Sedangkan teman-temannya langsung pergi dari kantin.

Setelah berdeham canggung dan membuat sejeong dan sewan menoleh, hoseok bersuara.

"Nih, buat lo" ucapan hoseok sontak menarik perhatian satu kantin.

"Hoseok sunbae?, buat gw?" Tanya sejeong menunjuk dadanya.

"Iya, tadi gw kalah ToD, tantangannya suruh ngasih ini" ucap hoseok lalu hoseok meletakkan kalengnya ke meja, berusaha cool.

"oh,, gomawo sunbae" ucap sejeong sambil memberi box smile.

Dada hoseok hampir meledak. Tanpa mengatakan apa-apa hoseok berbalik melangkah ke meja asalnya sambil menunduk.

Saat ia duduk ia baru sadar kalau teman-temannya sudah pergi meninggalkannya yang sedang gemetar menahan malu.

..........

"eh, lu tau tadi di kantin?"
"daebaaak.. hoseok sunbae?"
"Masak cuman ngasih kaleng doang?"
"Parah, padahal baru sekali masuk kantin"

Suara bisik-bisikan gadis mendesis di telinga sejeong, dia masih harus mengikuti tiga mata pelajaran dan diam duduk manis di bangkunya untuk empat jam kedepan.

Setelah itu baru ia bisa pulang dan terbebas dari buah bibir yang tidak enak.

"Sejeong-ie... sejeong-ie" sewan berbisik dari belakang sejeong.

Sejeong menoleh ke belakang.

"Nanti pulang, ke belsek yuk" ajak sewan.

"belsek?"

Sewan memutar bola matanya malas.

"Belakang seko-"

"KIM SEJEONG!" suara guru yang menggelegar membuat mereka terperanjat.

"Mian,, mian" sewan mengosok-gosok telapak tangannya di depan wajah sebelum sejeong kembali menghadap kedepan.

"Jangan mengobrol saat bapak menerangkan!, Kerjakan soal ini di depan!" pak guru yang sudah berkepala empat itu menulis sebuah soal.

"Iya pak" sejeong dengan pasrah menuju papan tulis.

..........

Di belakang sekolah, sewan dan sejeong sedang duduk-duduk di hamparan rumput.

"jangan didengerin, paling besok juga dah basi gosipnya"

"lu sih, tukang gosip, sekarang digosipin gimana?, enak?"

"ya lord.. gw di kacangin"

"jeong-ie,YAAAAK!"

PLAK!!!

"huwaaaaa"

"mian, gw replek" ucap sejeong sambil mengusap-ngusap dahi sewan.

"Lo jahat,, Gw.. hiks, gw mo pulang aja hiks hiks.."

"ya udah yok" ucap sejeong lalu berdiri.

Merasa diabaikan, sewan kesal dan memperkeras tangisannya sambil berguling-guling di rerumputan, sejeong kembali duduk menepuk-nepuk bokong temannya,

"/Sroot(nyedot ingus) Lu kenapa sih?" Ucap sewan sambil menangkup pipi sejeong, ya, gadis itu sudah berhenti menangis karna tau kalau itu percuma.

Sejeong menatap mata sewan dalam, mereka bertatapan lama, hingga mulut sejeong terbuka perlahan,

"ToD tu apa?"

"LU SIAPA? KELUAR DARI BADAN TEMEN GW!!!"

Sewan berteriak histeris sambil mengguncang-guncang tubuh sejeong.







TBC..

dimohon untuk tidak menjadi sider

~misochan
Revisi 9.4.21

MOON (BTS VAMPIR/JHS) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang