♧ Pelangi adalah hadiah dari matahari untuk awan, setelah awan menangis.
Sejeong merasa sedikit gelisah, dia tidak mau bolos hari ini, namun sewan terus menarik sejeong tanpa henti, menelusuri koridor dan melewati banyak pintu."Lu udah setengah tahun di sini dan gw yakin lu pasti gak tau ni tempat" ucap sewan antusias.
"kurang kerjaan amat ngelilingin sek- wooaahh,,,, daebak" sejeong melebarkan matanya kagum.
"Dah gw duga" ucap sewan sambil menggosok hidungnya bangga.
"Ini di mana?" Tanya sejeong, ia belum berkedip.
"Di surga, ya belakang sekolah lah"
"hah?, bukannya pintu belakang diblokir"
"lewat jalan pintas ogeb"
Jadi di belakang sekolah mereka tu ada hutan yang asri banget, emang daerah sekolah sejeong itu di perbukitan.
Sejeong mengambil nafas dalam-dalam, menikmati udara sejuk, kicauan-kicauan burung dapat terdengar, sekarang mereka duduk di rerumputan hijau.
"Dah enakan?" sewan tiba-tiba bertanya.
"Hm?" Gumam sejeong menoleh heran.
"Tadi lu nangis kan, lu gak papa?"
"Owh.. gak papa, makasih" ucap sejeong melempar senyumnya ke langit yang di tutupi dedaunan.
"Sama-sama"
TENG NONG NENG NONG....
Suara bel berbunyi, sejeong berdiri.
"Gw tebak ntar lo ketagihan ke sini" ucap sewan terkekeh.
"kenapa pintu ke nitempat diblokir?" sejeong malah bertanya balik tanpa menggubris ucapan sewan.
Sewan agak kesal namun tetap menjawab.
"Katanya ni tempat angker"
"Owh.." ucap sejeong sambil berjalan ke kelas.
Sewan mendengus sambil cemberut, langkahnya berhenti di belakang sejeong.
"Lu, mau bolos?"
Sewan bertambah kesal dan berteriak sambil berlari "KENAPA TEMEN GW JADI BEGINEEE!!"
"Yak! Sewan-ie lu kerasukan apa?!!" sejeong berlari menyusul.
Saat istirahat, sejeong dan sewan keluar kelas menuju ke kantin, namun saat sejeong baru saja keluar pintu, sejeong mendapati seorang namja yang tak asing di matanya.
Namja itu bersender di dinding, dengan bahu lebar, terlihat paling mencolok di antara siswa-siswa lain yang berjalan di lorong itu, ia memasukkan kedua tangannya di saku, namja itu menatap sejeong instens.
Sejeong takut dan langsung berlari melewati namja tadi ke kantin, ia selalu ketakutan saat sunbae-sunbaenya menatapnya, karna tatapan itu bukan tatapan biasa, tatapan mereka terkadang seperti tatapan mengancam, mengawasi, bahkan terkesan memperingatkan, dan di mata sejeong mereka menakutkan.
Setelah makanan sudah ia dapat, sejeong langsung berlari lagi, mencari tempat makan yang jauh.
"Kenapa lari?, tumpah rasain lo" sewan yang baru datang menyusul sejeong di meja.
Sejeong pura-pura gak denger.
"Lu gak budeg mendadak kan?"
"Eh,, enak aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
MOON (BTS VAMPIR/JHS) #TAMAT
Vampire@misochan_05 Apa yang akan tercetus di pikiran kalian jika ada para kakak kelas laki-laki kalian yang membuntuti lalu mengawasi kalian setiap hari? Padahal berbicara dengan mereka pun kalian tidak pernah.. Apa yang mereka ingin kan? Apa kalian takut...