12. konyol

125 38 1
                                    

♧ Bumi memang membutuhkan matahari, namun bumi punya lapisan atmosfer untuk melindungi dirinya dari matahari itu sendiri.







Setelah turun dari bis,

Dalam perjalanan ke kosan, tiba-tiba hoseok mengubah arahnya dan mendekati yoongi yang paling belakang.

"hyung, gw pulangnya ntaran ya" ucap hoseok sekilas lalu pergi mempercepat langkahnya.

"Hyung mo kemana?" jungkook menghentikan langkah hoseok.

"Hmm,, anu, perasaan gw gak enak"

"firasat doang kali hyung" namjoon menimpali.

"Hobi, gak baik mbuntutin mulu, sehari libur gak papa kan" ucap seokjin yang langsung tau kalau hoseok mau kemana.

"Tapi hyung, gw gak lama-lama kok" ucap hoseok mengelak.

"hyung, jangan alay deh" jimin mencibir.

Hoseok terdiam.

"bukannya gw sok tapi, semua ada waktunya hyung" taehyung yang langsung dipukul bokongnya ma yoongi gegara njiplak kata-kata mutiaranya yoongi.

"Gw tau kok, gw tau kalian bantuin gw setengah-setengah, gw tau kalian ga suka sama sejeong, gw gak maksa kalian bantuin gw lagi kok, tapi jangan nglarang gw buat nyari kebahagiaan gw sendiri" ucap hoseok, ia melangkah mundur sambil menatap satu persatu temannya.

Emosi jimin tersulut membuat jimin meninggikan nada suaranya

"Hyung!, jangan konyol deh, kita ni dah gede, gak bisa ngutamain hal yang-" dalam kejapan mata hoseok berada tepat di samping jimin dan berbisik ke telinga jimin.

"jangan buat gw jadi benci ke lo"

...........


#sejeong pov.

Aku baru saja kembali dari toko kue langganan nenek. Aku berjalan membawa kotak kue yang masih ada isinya, walaupun cuman empat buah.

Setelah sampai aku duduk menunggu bis, hari ini halte sepi, aku sendirian. Cuaca mendung membuat langit gelap dan orang-orang menyalahkan lampu di depan kios-kiosnya.

Aku menatap awan-awan gempal yang kusam dari balik atap halte. Mereka seakan enggan menurunkan hujan, karna sedari tadi siang sudah mendung, dan tak kunjung hujan.

Tak lama bis datang, aku naik dan duduk sembarang, tiba-tiba aku teringat kalau tidak ada satupun sunbae yang mengikutiku sepulang sekolah ini.

Dasar aneh kau kim sejeong, kenapa kau harus peduli dengan orang-orang yang mengganggumu. Aku terkekeh sendiri.

Sesaat setelah itu bis berhenti, bisnya sudah sampai di halte berikutnya, perjalanan terasa begitu cepat karna aku melamun. Aku berjalan menjauhi halte, 'pulang', entah kenapa kata itu menjadi aneh di benakku.

 Aku berhenti sesaat dan melirik jam tanganku, jam tujuh kurang, sial, nenek akan marah, aku merutuki diriku sendiri karna terlalu lelet berjalan.

Sedari tadi pulang sekolah sepertinya aku banyak melamun, aku terus memikirkan hoseok sunbae sehingga aku berjalan lamban, pikiran ku tak pernah lepas dari senyumnya yang tampak kecewa, entah kenapa kepalaku selalu membayangkan sosoknya yang berjalan keluar kantin tadi siang, ini membuatku gila.

Jadi agar cepat sampai rumah, aku mengambil jalan memotong, jalan gang kecil antar perumahan yang cukup panjang namun lembab. Memang ini akan menyebalkan tapi aku akan cepat sampai nantinya.

Saat aku berada di pertengahan gang, muncul tiga orang ahjussi yang sempoyongan di belakangku, jarak kami kira-kira hanya tujuh meter.

Aku mempercepat langkahku karna suara tertawa mereka sudah menggema di dinding gang yang sempit. Tiba-tiba terdengar suara kaki berlari mendekat, aku panik dan juga berlari.

Namun sebuah tangan dengan cepat menyergapku dari belakang.

#sejeong pov end.


Hoseok berjalan pelan menyusuri bahu jalan, ia sedang berjalan ke rumah sejeong, memastikan kalau gadis itu sudah pulang, karna perasaan hoseok tidak enak tentang gadis itu.

Hatinya juga bergemuruh, karna baru saja berkata buruk kepada temannya, bahkan ia merasa seperti sudah mengancam mereka.

Hoseok mencoba memikirkan perkataan teman-temannya. Apa ia benar-benar konyol?, apa yang ia lakukan wajar?, padahal ia baru saja ditolak.

Tiba-tiba hoseok mendengar teriakan gadis di balik gang rumah-rumah. Seketika hati hoseok bertambah cemas, mengandalkan pendengarannya, hoseok berharap gadis itu berteriak lagi agar ia bisa memastikan lokasi yang tepat.

Sesuai ekspentasi gadis itu berteriak lagi namun lebih pelan. Tanpa ba bi bu hoseok berlari ke sumber suara. Mata hoseok membulat seketika kala melihat sejeong yang dipeluki ahjussi-ahjussi mabuk.

Dengan tangan kosong hoseok memukuli dan menyeret bapak-bapak itu pergi. Setelah selesai dengan cepat, hoseok mendudukkan sejeong yang menangis meringkuk dengan seragam juga rambut berantakan, ada kotak kue yang pecah dan kue yang berserakan.

Hoseok menangkup pipi sejeong lalu mengarahkannya ke depan agar menatap hoseok.

"Lo gak papa?"

Sejeong yang masih menangis malah memperkeras tangisannya.

Hoseok menepuk lembut kepala sejeong, membiarkan sejeong meluapkan tangisannya.

Namun dada hoseok menjadi sakit melihat sejeong menangis seperti ini.



TBC....
dimohon untuk tidak menjadi sider.

~misochan
Revisi 9.4.21

MOON (BTS VAMPIR/JHS) #TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang