Hai Guys!!!
Kalo kalian penasaran sama visualnya Abi dan Ava bisa klik video di atas ya!!
Atau bisa klik link di bio aku!!
Dan kalo kalian suka boleh banget ninggalin like dan comment kalian disana ya!!
Enjoy ^^
***
Author POV
***
(Beberapa menit sebelumnya)
Setelah memarkirkan motornya Abi mengelap bulir keringat yang mengalir dari pelipisnya. 'Sudah jatuh tertimpa tangga', pepatah itu memiliki makna yang paling cocok untuk menggambarkan kondisi Abi saat ini.
Sudah tidak dapat vitamin karena Ava tidak pulang bersamanya, ditambah ban motornya bocor saat perjalanan tadi. Alhasil dia harus mendorong motornya sampai menjumpai bengkel terdekat. Jadi dia sampai di rumah jauh lebih lama dari waktu yang seharusnya.
Abi mengambil napas panjang dan membuangnya pelan, dengan langkah malas dia menyusuri halaman rumahnya menuju pintu masuk.
Namun langkahnya terhenti saat ponsel yang sedari tadi berada di saku kemejanya bergetar. Awalnya dia tidak menyadari bahwa vibrasi itu berasal dari benda pipih miliknya, jadi dia terdiam beberapa saat untuk memastikan.
Drrttt
Drrttt
Setelah dirinya cukup yakin, akhirnya dia merogoh sakunya dan mengambil benda pipih berwarna hitam miliknya itu. Dia mengusap layar berbahan dasar LCD itu, senyuman lebar seketika terpancar dari bibirnya.
My Queen ❤️ is calling..
Dia menekan tombol berwarna hijau dan mendekatkan ponsel itu ke telinganya seraya berjalan pelan menuju pintu rumahnya yang kini tinggal beberapa langkah lagi, "Hallo?"
"Hallo, Om? Ini aku yang Om beliin lamborghini kemarin. Inget ga Om?"
Saat itu juga gelak tawa kecil sontak keluar dari mulutnya, namun dia menahan agar tawanya tidak terdengar sampai ke sebrang sana.
Dia berdeham, membersihkan tenggorokannya agar suaranya dapat keluar dengan jelas. Juga agar mengubah tawanya menjadi mode serius. "Oh, iya. Kamu Avasha, ya? Kenapa? Uang satu miliar yang Saya kasih kemarin udah abis? Mau saya transfer lagi?" tanyanya berusaha setengah mati agar tawanya tidak ikut keluar.
"Iya, Om-" gadis di balik telpon menggantungkan kalimatnya. Sepertinya dia baru mengenali suara orang yang saat ini berbicara dengannya.
Kini Abi tidak bisa menahannya, gelak tawa seketika keluar dari mulutnya. "Cie, ratu prank kena prank," ledeknya disela tawanya.
Tetap dengan ponsel yang masih setia di tangan kirinya, Abi membuka pintu berwarna coklat yang sangat besar itu.
Tawa yang baru beberapa detik lalu keluar dari mulut Abi seketika hilang. Tak ada lagi senyuman yang sebelumnya terlukis jelas di bibirnya.
Dia melihat wanita yang selama ini dilindungi dan dijaganya mati-matian kini tergeletak lemah di atas lantai, genangan cairan kental berwarna merah memenuhi sekujur tubuh sang ibu. Aroma anyir seketika menyeruak masuk ke dalam indra penciuman cowok itu.
Sontak dada Abi terasa sesak, seakan sesuatu yang sangat kuat menghantamnya kencang. Suhu panas seketika berjalan naik dari punggung ke atas kepalanya. Jantungnya berdegup kencang, napasnya memendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Prank Calls
Fiksi RemajaIni adalah kisah dari dua selebriti BK yang dipertemukan secara tidak sengaja akibat sebuah Prank Calls yang salah sasaran. Avasha Qytara Mahveen, cewek bobrok binti galak yang paling anti dengan manusia bernama Abi. Dan Abinaya Aharon Shuwn, cowok...