Author POV
***
Ava terlihat kikuk. Dia benci situasi seperti ini. Abi mengintimidasi gadis itu dengan tatapannya.
"Lo tau nama panjang gue dari mana?" tanya Ava berusaha memecahkan suasana awkward yang menyelimutinya.
Abi mendengus, ujung bibirnya tertarik sebelah, menunjukan ekspresi yang menjengkelkan. "Dari bet nama di seragam lo, lah. Emang lo maunya dari mana?"
Pipi Ava memanas, seharusnya pertanyaan itu tidak pernah keluar dari bibirnya. Kata-katanya bagai bumerang untuk dirinya sendiri.
Ava menatap sinis Abi, "Apa lo liat-liat?! Emang gue pisang?!" Tak terima dengan tatapan absurd Abi, Ava menunjukkan kekesalannya sekaligus berusaha untuk mengganti topik pembicaraan mereka.
Sementara itu, tidak mengerti maksud dari perkataan Ava, kini Abi menautkan alisnya heran. "Pisang?"
"Iya! Lo ngeliat gue kaya monyet lagi ngeliatin pisang," jelas Ava dengan nada tinggi.
Abi memang tau ada makhluk bernama Avasha Qytara Mahveen yang satu sekolah sekaligus satu angkatan dengannya. Tapi dia tidak tau kalau cewek itu se-galak ini.
Tidak terima dengan ucapan Ava tentang dirinya Abi tidak tinggal diam. "Maksud lo gue monyet?" tanyanya dengan nada menantang tak mau kalah.
Ava mengedikkan bahunya tak acuh. "See? Gue enggak bilang, lo yang ngaku sendiri."
Baru saja Abi ingin melontarkan kekesalannya, terdengar suara berat yang menginterupsi. "Hey, ini ada apa toh kok ribut sekali kayak di kebun binatang?"
Melihat Pak Bambang yang sudah berkacak pinggang dan diekori oleh Pak Jamal yang terlihat lesu, Abi dan Ava menghentikan perdebatan mereka.
"Kok diam? Tadi berisik? Kenapa ditanya diam?" tanya Pak Bambang berusaha mendapatkan jawaban dari pertanyaannya.
Disaat yang bersamaan Abi dan Ava mengangkat jari telunjuknya dan mengarahkan ke satu sama lain. "Dia duluan, Pak!" jawab mereka berbarengan.
Terkejut dengan kekompakan mereka, Ava dan Abi kembali saling menatap jengkel, seraya menautkan kedua alis mereka.
"Lo duluan ya yang ngatain gue monyet," cecar Abi kepada Ava.
Tak diam saja Ava juga melontarkan pembelaan dirinya. "Lah gue ga ada bilang ya, lo sendiri yang ngaku!"
Abi baru mengambil napas dan membuka mulutnya namun Ava sudah mendahuluinya. "Apa? Ngga terima? Ayo liat CCTV!"
Bola mata Pak Bambang bergerak ke kanan dan kiri mengikuti Ava dan Abi yang saling ribut membela diri mereka masing-masing.
Tak tahan dengan situasi ruangannya yang semakin berisik dan tidak kondusif Pak Bambang menggebrak meja secara tiba-tiba yang sontak membuat sisi ruangan terkejut dan menoleh ke sumber suara.
"Avasha dan Abinaya kalian keluar dan lari di lapangan sebanyak 20 putaran!" Ava terlihat keberatan dan baru ingin membuka mulutnya namun Pak Bambang sudah memotongnya. "Sekarang!"
Ava berdecak kesal lalu meraih gagang pintu dengan malas. Namun sebelum dia membuka pintu itu dia merasakan aura yang tidak enak dari belakangnya, gadis itu menoleh dan mendapati Abi yang menatapnya seraya mengangkat dagu menyiratkan pertanyaan 'Apa?'
"Lo ngapain sih ikut-ikutan gue mulu?" tanya Ava kesal.
Abi menautkan alisnya heran. "Lah kan gue disuruh juga! Emang Lo ga denger tadi?" tanyanya tak kalah sewot.
![](https://img.wattpad.com/cover/94327397-288-k274297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Prank Calls
Novela JuvenilIni adalah kisah dari dua selebriti BK yang dipertemukan secara tidak sengaja akibat sebuah Prank Calls yang salah sasaran. Avasha Qytara Mahveen, cewek bobrok binti galak yang paling anti dengan manusia bernama Abi. Dan Abinaya Aharon Shuwn, cowok...