Chapter 31

760 101 7
                                    

AUTHOR POV

Alex galau, pasalnya beberapa hari ini penghasilannya berkurang. Sejak Vita menolak Rangga dan Bima, sejak saat itu juga semua berita hoaxnya terbongkar. Alex kehabisan ide untuk membuat hoax baru. Cowok itu berhenti memandang layar ponsel, beralih menonton Vita dan Miko yang asik mengobrol dengan bahasa isyarat.

Benaknya tidak habis pikir, kenapa banyak sekali cowok-cowok bodoh yang terpesona dengan gadis itu? Jujur Alex mengakui kalau Vita memang cantik, tapi tidak secantik itu. Apalagi banyak sekali nilai minus untuk kelakuannya, cewek itu jauh dari kata feminim, suka main kekerasan, dan sok dingin.

Sebenarnya Alex merasa kalau Dita jauh lebih manis dan kalem walau kadar wibunya keterlaluan, mungkin karena terlalu sering menempel pada Vita hingga aura cewek itu tidak terlihat. Tapi itu hal yang bagus, sebab Alex tidak perlu bersaing dengan banyak cowok untuk mendapatkan hatinya.

Entah sejak kapan Alex mengakui perasaannya sendiri, cowok itu lelah berpura-pura cuek dan tidak perduli pada apapun yang dilakukan Dita. Alex selalu ingin berterima kasih karena berulang kali gadis itu menyelamatkannya dari cabe-cabean, Alex ingin berterima kasih atas semua perhatiannya, dan juga berterima kasih karena cewek itu adalah orang pertama yang mengajaknya berteman ketika hampir semua orang menjauhinya.

"Ngelamun terus lo! Mikirin siapa sih?" Dita menyenggol tulang rusuknya dengan sikut, membuat Alex mendecak sebal.

"Lo."

"Hah? Gimana-gimana?"

"Lemot!"

"Gue gak salah denger nih? Lo lagi mikirin gue?" Alex memilih pergi dari sana, berada di dekat Dita lama-lama tidak baik untuk kesehatan jantungnya.

"Alex!"

Dita memdengus.
"Dih, malah kabur!"

Langkah kaki membawanya ke kursi panjang di samping lapangan, Alex menyandarkan tubuhnya dan berusaha fokus. Apakah dia harus jadi penasihat skincare lagi? Tapi sudah terungkap kalau cowok putih bukanlah tipe ideal Vita.

Sebenarnya Alex berasal dari keluarga yang berkecukupan, uang jajannya pun tergolong banyak untuk seukuran anak SMA. Tapi jika Alex hanya mengandalkan sisa uang jajannya untuk menabung, maka targetnya tidak akan tercukupi dalam waktu yang sudah ditentukan.

Fokusnya hilang saat segerombolan murid laki-laki yang tadinya bermain bola kini duduk selonjoran dipinggir lapangan, diam-diam Alex menguping pembicaraan mereka.

"Ini kesempatan bagus. Bro! jadi kapan lo mau nembak dia?" cowok manis berkulit coklat membuka obrolan, teman-temannya yang lain menimpali.

"Tapi gue kaget banget waktu si Vita nolak kak Bima sama kak Rangga, njir!"

"Iya, bisa-bisanya dia nolak cowok yang model begitu!"

"Bentar, gue masih bingung cara nembaknya." cowok dengan kepala botak terlihat galau.

"Modal pede aja! Walaupun muka lo gak memenuhi standart, yang penting kan hatinya!"

"Nyelekit sih, tapi bener juga. Tapi kalau dia nolak gue gimana?"

Tiba-tiba saja Alex mendapat ide. Cowok itu membuka aplikasi instagram dan mulai memposting sesuatu di sana, Alex yakin kalau segerombolan murid laki-laki itu pasti mengfollow akun fanbase yang ia kelola. Dan benar saja, detik selanjutnya dering notifikasi terdengar bersamaan.

'Hai! Ada berita baik nih, udah tahu belum kalau Vita kemarin nolak dua most wanted boy sekolah? Ini kesempatan bagus buat nembak si doi!
Bagi kalian yang galau karena bingung mau nembak dengan cara apa dan bagaiman? Yuk, daftar training kilat, linknya ada di bio!
Di sana admin bakal ngajarin kalian cara pedekate yang sopan dan benar, dijamin bakal lancar sampai jadian (No tipu-tipu).
Promo, hanya 30k untuk sepuluh orang pertama!'

Itu adalah isi dari postingan terbaru di akun fanbase VITA♥LOVERS. Alex menahan senyum geli ketika puluhan pesan mulai masuk tanpa henti, padahal baru dua menit sejak dia memposting.

Mungkin bagi kalian isi postingan itu sangat tidak masuk akal, mengingat banyaknya jumlah pendaftar dan nantinya hanya ada satu orang yang bisa jadian, itu pun kalau Vita menerimanya.

Intinya, resiko gagal sangat besar namun sepertinya banyak yang tergiur dengan promo karena Alex tidak pernah memasang harga semurah itu sebelumnya. Alex membuka pesan satu persatu sambil menggumamkan kata 'goblok' dalam hati.

***

Ternyata gosip yang di dengar Dita tentang rencana study tour di hutan terbukti benar, walau sebenarnya tempat itu bukan hutan sungguhan, melainkan bumi perkemahan dengan hutan buatan kecil di sekitarnya. Semua murid menyambut antusias saat membaca rangkaian kegiatan selama di sana, perkemahan selalu seru apalagi jika dibumbui dengan suasana horor dan romantis.

Mereka akan berangkat tiga hari lagi, masih ada waktu untuk menyiapkan perlengkapan namun Dita sudah heboh membuat list barang-barang yang akan dia bawa. Bahkan ketika bel pulang baru saja berbunyi, cewek itu langsung menyeret Vita ke minimarket terdekat untuk memborong makanan ringan.

"Lo nih, kebiasaan banget! Yang disiapin pertama kali itu harusnya baju sama obat-obatan!"

"Nah, itu tau kebiasaan gue!" Vita memutar bola mata.

Dita mengambil dua keripik kentang dari rak, "Enaknya rasa ori atau barbeque?"

"Ori."

"Oke, beli barbeque aja!" Vita berusaha menahan diri untuk tidak menggetok kepala Dita pakai payung lipat yang kebetulan ada di sampingnya.

"Minuman soda atau teh botol?"

"Lo kan sukanya teh botol."

"Yaudah, dua-duanya aja!"

"Lo mau camping apa mukbang?!" Vita mengomel saat tahu-tahu keranjang yang dipegang Dita sudah hampir penuh.

"Pinginnya sih nanti kita berempat mukbang mie terus dessertnya ciki."

"Please ya, gak semua jajan itu namanya ciki. Bahkan di keranjang lo gak ada yang merek ciki!"

"Suka-suka gue!"

Setelah membayar, mereka memilih singgah sebentar di kursi depan minimarket sambil menunggu sore. Matahari sangat terik siang ini, dan berkendara di bawah panas sepertinya bukan ide yang bagus.

"Gak sabar banget mau camping!!"

"Semoga aja author berbaik hati mendekatkan gue sama Alex di chapter depan!"

***





Chapter ini di ketik oleh orang yang terkena writer's blok, jadi harap maklum kalau pendek☺️

Chapter ini dipublish oleh orang yang terbangun di seperempat malam karena lupa belum update kemarin☺️

Btw, makasih buat yang udah baca, vote, komen dan menambahkan cerita ini ke reading list kalian.

Thank you, Love you and See you♥️

Not Perfect [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang