[13] Got

534 123 19
                                    

וח Got —ו×

"Pin berbentuk segi lima dengan warna jingga, pernah menjadi salah satu saksi dari kematian ketujuh pemuda yang meninggal diwaktu yang bersamaan pada tahun 2024 lalu, diduga pin itu adalah salah satu penanda dari seseorang yang sengaja melakukan pembunuhan berencana."

Jay masih terdiam, suara dari ponselnya sudah berhenti. Dia masih mencari tau tentang pin yang dibawa Jungwon, sangat antik. Menurutnya itu sangat menarik, Jay ingin memilikinya. Tapi otak Jay memikirkan hal lain, pembunuhan berencana? penanda? "Penanda?pin itu adalah penanda?!tidak mungkin Jungwon yang melakukannya."

Jay masih gelisah, dia tidak bisa beristirahat dan terus terbayang tentang pin waktu itu. Dia menatap jari telunjuknya yang terdapat goresan sedikit. Kemarin saat dia membersihkan Pin Jungwon, tidak sengaja tangannya mengenai benda rapuh itu dan membuat jarinya terluka, tapi yang dia pikirkan adalah Pin-nya yang rusak.

Lamunan Jay menghilang saat ponselnya tiba-tiba bergetar menandakan ada yang menelfon nya. Jay menatap layar ponselnya, pasti dia lagi. "Halo?"

"Ada waktu?"

"Ada."

"Cafe biasa, sekarang juga. Jangan bawa Jake!"

"Anak itu mungkin sedang tidur. Baiklah aku berangkat."

"Aku memiliki rencana bagus."

"Aku tau! Kau si licik." Jay mematikan ponselnya dan segera keluar dari kamarnya. Dia tidak akan membuat seseorang yang menelfon nya menunggu lama.

Seorang pemuda yang baru saja masuk kedalam rumahnya itu dikejutkan dengan kakaknya yang terbaring di depan televisi. "Hyung, setidaknya tidurlah di kamar."

"Berisik!" tanpa menyaut lagi, pemuda itu hanya diam saat kakaknya berjalan meninggalkannya. Dia salah apa sampai diperlakukan seperti ini.

"Jake?" Jake terkejut saat mendengar seseorang di belakangnya. Dia segera menatapnya dan tersenyum dengan lebar saat melihat ayahnya berdiri dengan memakai apron untuk memasak.

"Appa?"

"Sudah pulang?mandi sana. Tadi Hyung mu baru saja pulang dari club sekolahnya jadi dia lelah. Cepat mandi dan turun makan." Bagaikan mendapatkan kebahagiaan seribu kali, Jake tersenyum dan segera berlari menuju kamar dan melaksanakan apa yang ayahnya bilang tadi.

Beberapa menit kemudian dia keluar dari kamar mandi, memakai bathrob. Dia memandang pantulan dirinya di cermin. Dia berbeda dari ayahnya dan kakaknya, banyak orang mengatakan kalau dia bukanlah anak dari keluarga Park. Yang benar saja, semua orang maha tau tanpa mengingat fakta kalau mereka semua tidak maha benar.

"Ini apa?"
"Appa!!!katakan!!"

"Kita diusir Jake! Mulai sekarang Appa akan bekerja lebih keras lagi, maafkan Appa. Kau dan Hyung mu harus akur saat Appa tidak di rumah."

"Ini semua karena mereka kan?!"

"Ini karena Appa!!"

"Omong kosong!!mereka pasti membuat Appa seperti ini!!"

"JAKEE!!"

Jake menutup matanya, bayangan itu kembali lagi. Dia tidak akan membuat kenangan indahnya tertutup oleh kenangan busuk yang sudah dia buang jauh-jauh. Dia tidak mau momen manis di keluarganya digantikan dengan momen yang sangat dingin. Bahkan setiap hari hanya ada Jake yang berangkat sekolah, Beomgyu yang entah pergi kemana. Setiap hari dia mendapatkan teguran dari sekolahan karena tidak pernah datang.

THE CALLING : WALK THE LINE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang