[14] Change

542 111 18
                                    

וח Change —ו×

Malam yang dingin menjadi saksi sebuah daun terjatuh terbawa oleh angin yang menanggalkannya. Daun rapuh terbawa oleh angin layaknya takdir yang membawanya berkeliling. Hingga akhirnya dia kembali pada tempatnya yang sesungguhnya, terjatuh pada jalanan yang dingin tanpa pelapis.

Srakk

Daun itu berhamburan ke jalanan saat seseorang berlari melewatinya dengan terburu-buru. Orang itu berlari mengenakan pakaian hangat dan juga tidak lupa selalu membawa benda pipih ditangannya. Hingga akhirnya dia menempelkannya pada telinganya. "Ada apa?" Suara berat itu mengintrupsi. Setelah memahami ucapan sang penelepon, orang itu melanjutkan larinya. "Ah, sial." Lima menit setelah orang itu berlari menjauh, dua penjaga keamanan menginjakkan kakinya tepat di tempat dimana orang tadi berdiri.

Di waktu yang sama, seseorang duduk di dekat jendela menatap keluar dengan membawa sebuah benda ditangannya. Dari mana asalnya pin kecil ini, begitulah pikirnya. Berulang kali dia ingin bertanya kepada ayahnya tapi dia urungkan, bagaimana kalau ini bukan milik ayahnya.

"Heeseung."

"Ah ya?!" Heeseung segera berdiri saat ayahnya memanggil dirinya.

"Tutup jendelanya, udara luar sangat dingin." Dan benar saja, seketika suara air hujan turun dengan begitu deras. Heeseung menuruti ucapan ayahnya untuk menutup pintu tapi seseorang mengalihkan atensi Heeseung.

'Sunoo?' batin Heeseung bertanya-tanya, apakah benar dia Sunoo tapi kenapa dia sampai di sini. Heeseung masih memperhatikan orang itu. "Tidak salah lagi." Heeseung segera berlari keluar rumah. Untung saja ayahnya sudah di kamarnya, kalau tidak mungkin Heeseung tidak akan bisa keluar.

Heeseung membawa payungnya, tidak lupa membawa payung ayahnya juga. Dia berjalan keluar dan Yap, benar itu Sunoo yang sedang berdiri didepan pohon besar dekat rumah Heeseung. "Sunoo!!!"

"Eoh, Heeseung Hyung." Sunoo terheran-heran saat ada Heeseung dihadapannya.

"Hei, kenapa di luar?!kau tau ini dingin?"

"Aku tadi—"

"Ayo masuk dulu, kau harus mengeringkan tubuhmu," ucap Heeseung memotong kalimat Sunoo.

"Ah tidak perlu."

"Ayolah."

"Sebenarnya aku akan langsung pulang, tapi ya bisakah kau memberitahukan jalannya hehe." Sunoo memberikan tawa khasnya.

"Masuk dulu, aku pinjamkan baju. Pakaian mu basah."

"Tidak perlu, aku baik-baik saja."

"Kalau begitu ayo aku antar."

"Benarkah?!!" Sunoo hampir kepleset karena dia melompat, untung saja tidak jatuh.

"Awas! Nanti jatuh. Ayo!!" Heeseung memberikan payung ayahnya kepada Sunoo dan memimpin jalan. "Kau habis dari mana memangnya?"

"Emm, i-itu tadi jalan-jalan," jawab Sunoo.

"Kenapa sampai sini?"

THE CALLING : WALK THE LINE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang