[4] Cousin

713 138 31
                                    

וח Cousin —ו×

"Sunghoon Kim."

"Appa mengejutkanku." Sunghoon menutup pintu dan menatap ayahnya yang terkekeh karena melihat anaknya yang terkejut. "Kenapa rapi sekali, ingin pergi kemana?" lanjutnya.

"Bertemu dengan teman-teman, jaga rumah. Sepupumu ada di kamarmu, dia lelah," ucap Seokjin kepada anaknya.

"Iya tau, maksudnya dimana?lupakan. Aku mandi dulu."

"Mandi di kamar Appa saja."

"Tidak masalah, jangan khawatirkan aku."

"Appa pergi sekarang!"

"Ya, hati-hati."

Sunghoon menatap pintu yang kembali tertutup karena baru saja dilewati ayahnya. Berjalan keatas dengan menenteng tas basahnya dan segera membuka pintu kamarnya. Terlihat ada seorang laki-laki sedang berbaring dengan bermain ponsel di ranjang Sunghoon.

Sunghoon mengabaikannya, lebih baik dia mandi sekarang juga dari pada harus menghabiskan waktu yang sia-sia dengan sepupunya itu. Sunghoon berjalan ke lemari dan membawa kaos serta celana training yang belakangan ini sering sekali dipakai.

"Sunghoon~ah!" Sunghoon berhenti tepat didepan sepupunya itu.

"Hm?" Sunghoon berhenti dan memberikan jawaban dinginnya. Lama menunggu, tidak ada juga ucapan keluar dari mulut sepupunya itu. Sunghoon benar-benar ingin membunuhnya sekarang juga. Dengan kesal Sunghoon berjalan ke kamar mandi dan mulai mandi.

Setelah menanggalkan seragamnya yang basah, seketika kamar mandi menjadi gelap gulita. Dan Sunghoon tau ini ulah siapa. "SOOBIN HYUNG!!!" Hilang sudah sikap dingin seorang Sunghoon.

Seorang pemuda berjalan mengendap masuk kedalam sebuah rumah. Entah apa yang dia pikirkan dengan mengendap-endap, setelah dirasa aman pemuda itu mulai membuka sebuah ruangan yang di gunakan ayahnya bekerja. Dengan ketelitiannya dan penuh hati-hati, akhirnya pemuda itu menemukan apa yang dia cari-cari, laporan saham perusahaan.

Sunghoon masih marah kepada Soobin karena candaannya yang membuat Sunghoon hampir saja terkena serangan jantung. Setelah memainkan lampu kamar mandi saat Sunghoon mandi, baru saja Soobin bermain lagi dengan sepupunya dengan memainkan peluit tepat di telinga Sunghoon membuat Sunghoon terjatuh dari sofa saat menonton Televisi.

"Hoon!"

"Hm?"

"Kenapa diam saja?"

"Aku marah tau," jawab Sunghoon. Soobin hanya tertawa, sepupunya memang seperti itu. Lebih suka berterus-terang kepadanya dari pada menutupinya terus.

"Hoon!"

"Hm?"

"Hoon!"

"Ha?!"

"Hoon!"

Sunghoon tidak menjawab, melainkan berdiri meninggalkan Soobin dengan wajah kesalnya. Soobin menunggu cukup lama akhirnya Sunghoon kembali keruang tengah dengan membawa pisau ditangannya. "Panggil lagi, aku bunuh kau." Sunghoon mengarahkan pisaunya kepada Soobin.

"Iya iya, aku bercanda." Sunghoon sudah menduganya, pasti alasannya bercanda cih. Sunghoon berjalan ke dapur untuk mengembalikan pisaunya dan duduk di samping Soobin lagi. "Hoon!"

"Benar-benar mau aku ambilkan pisau?"

"Kalem Hoon, aku hanya memanggilmu."

"Ye kenapa wahai Hyung ku tersayang." Soobin ngeri mendengarkan ucapan Sunghoon.

THE CALLING : WALK THE LINE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang