וח Called —ו×
Toilet tertutup dengan rapat, suara air mengalir bergemericik dengan begitu keras memenuhi toilet. Menyamarkan suara tangisan seseorang yang duduk meringkuk menyender pada dinding. Sepertinya sudah menjadi rutinitas baginya untuk mengunjungi toilet dan menangis. Tidak hanya di rumah dia juga sering menangis di sekolahan tepatnya di toilet.
"JAY HYUNG!!!" Suara Jungwon membuat seseorang yang berada didalam toilet itu segera berdiri dan membersihkan wajahnya. "Aku mencari mu, kemana saja huh?"
"Aku sedang berjalan-jalan tadi."
Suara Jay terdengar dari luar toilet membuat seseorang yang berada di toilet itu merasakan lega. Mungkin Jungwon tidak akan nekat membuka toilet untuk mencari Jay. Suara langkah kaki mereka mulai menjauh meninggalkan toilet itu. Dengan segera seseorang yang berada di toilet itu membasuh wajahnya dan mengeringkannya. Lihat, wajahnya terlihat buruk sekarang. Karena pengumuman terdengar dari pengeras suara, orang itu berjalan keluar dari toilet mencoba untuk tenang dan biasa saja.
Berbeda dengan kedua orang yang sedang duduk di kantin tanpa menghiraukan apapun. "Hoon, itu ada pengumuman untuk kumpul di lapangan," ucap Jake yang suntuk karena melihat Sunghoon yang membaca buku sedari tadi.
"Iya aku tau."
"Kau tidak ingin kesana?"
"Dasar berisik." Sunghoon menutup bukunya dan berdiri, berjalan dan diikuti dengan Jake yang berjalan dibelakangnya. Mereka terkejut saat melihat seseorang dihadapkan mereka dengan mata yang merah.
"Noo?kenapa matamu merah?" tanya Jake.
"Tanyakan pada Ni-ki, dia yang membuatku seperti ini," ucap Sunoo. Dia baru saja mengucek matanya yang perih dan panas itu.
"Ki?kenapa?" tanya Sunghoon kepada Ni-ki.
"Dia yang tidak mau diam. Jadi ya seperti itu."
"Heh, kau yang salah. Sudah mencolok mata kiri kenapa ditambah mata kanan?" Sunoo menatap Ni-ki dengan penuh dendam.
"Yang kanan itu tidak sengaja, yang Kiri itu juga tidak sengaja. Salah siapa tadi tidak mau diam."
"Kan aku mengambil fotomu untuk ucapan selamat ulang tahun, lagi pula ini jelek jadi cocok untuk dijadikan sebagai ucapan selamat." Sunoo memang sedang mencoba mengambil foto Ni-ki diam-diam. Menambah koleksi foto jelek Ni-ki, pikir Sunoo.
"Ssthh, diam. Ayo sekarang kita berkumpul." Sunghoon memimpin jalan, Ni-ki, Sunoo dan Jake mengikutinya. Saat sampai di lapangan ternyata sudah banyak siswa/siswi yang sudah baris dengan rapi.
"Kenapa terlambat?" tanya salah satu guru kepada mereka berempat.
"Ni-ki pak, tadi dia mencolok mata saya," ucap Sunoo menunjuk Ni-ki.
"Ada-ada saja, sudah sana ikut dibarisan!" Mereka segera berlari kecuali Sunghoon. Sunghoon berdiri dibelakang seseorang yang dia hindari. Sunghoon satu kelas dengan Heeseung, Jay dan Jake. Ni-ki satu kelas dengan Sunoo dan Jungwon.
"Baiklah, selamat pagi semuanya."
"Pagi!!"
"Saya memiliki sedikit pengumuman. Karena, ada sebuah acara yang sangat penting dan ini mendesak. Untuk nama yang saya panggilkan tolong maju kedepan." Guru mulai membuka kertas nama yang tertulis nama ketujuh siswa yang akan dia kirimkan. Tapi ada rasa aneh pada guru itu. Sepertinya tadi bukan mereka yang dia tunjuk, kenapa nama mereka yang ada disini?
"Ya yang pertama adalah Kim Jungwon." Jungwon berjalan kedepan dengan sangat lancar. Karena Jungwon adalah seseorang yang sangat percaya diri, maka dia tidak akan malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
THE CALLING : WALK THE LINE [✓]
Fanfiction"Siapa?" "apa?" "siapa yang bersalah dimasa lalu?" Sebuah generasi yang dibingungkan dengan sebuah fakta, reinkarnasi itu ada. Antara percaya dan bodoh, mereka sama saja tidak bisa menemukan jalan keluar. Bisakah mereka menghadapinya? Rank: #1 - cal...