[17] A Line

511 99 69
                                    

וח A Line —ו×

"Appa!! Aku keluar sebentar."

"Sudah malam Seung," ucap sang Ayah yang menahan pergerakan anaknya itu.

"Hei, aku bisa menjaga diri. Hanya ke depan sebentar, Appa mau sesuatu?"tanya Heeseung.

"Tidak ada, yasudah sana."

Heeseung berjalan dengan membawa tas di punggungnya. Dia membawa beberapa buku untuk belajar bersama dengan undangan dari Jung Sunoo yang terhormat. Heeseung berjalan dengan begitu tenang hingga dia terheran dengan seseorang yang berjalan di hadapannya.

"Jungwon!" Seseorang yang membawa tas di punggungnya sama seperti Heeseung itu menoleh saat namanya dipanggil. Tapi terlihat raut kebingungan di wajah Jungwon. Heeseung berjalan mendekat kepada Jungwon. "Kau dari mana?kenapa bawa tas besar seperti ini? Mau pindah?"

Tidak ada jawaban, seseorang yang Heeseung panggil Jungwon itu hanya diam saja. Entahlah, tersirat rasa penuh kebingungan di wajah orang itu.

"Kau Jungwon kan?! Kim Jungwon?" Heeseung menyebutkan nama lengkap Jungwon yang dia kenal sejauh ini.

Heeseung masih tidak paham, apakah Jungwon hanya bercanda saat ini. Tapi mana mungkin, melihat wajah kebingungan Jungwon tidak mungkin kalau Jungwon sedang bercanda sekarang.

Keheningan antara mereka terpecah dengan suara dering ponsel Jungwon yang terdengar. Jungwon segera mengangkat telfonnya. "Halo?" Jungwon mendengar dengan seksama suara seseorang di sebrang sana. "Eoh, Eomma! Kau dimana? Aku di halte. Ah benarkah?! baiklah, tunggu aku." Jungwon berjalan perlahan meninggalkan Heeseung.

Heeseung semakin tidak paham.

Eomma?

.
.
.

Sunoo, Jake dan Sunghoon berjalan bersama menuju halte. Sebenarnya Sunoo dan Jake yang mengantarkan Sunghoon untuk ke halte karena setelah di halte Sunghoon akan naik bus sedangkan Jake dan Sunoo tinggal berjalan ke kiri dan sampai.

"Hati-hati Sunghoon Hyung, semoga saat turun dari bus nanti kau tersandung dan terjatuh. Bye bye." Setelah mengatakan itu Sunoo berlalu meninggalkan Jake dan Sunghoon.

"Dasar anak itu," geram Sunghoon.

"Sabar saja, sampai kapan pertukaran mu?"

"Lima hari lagi selesai, lagi pula tidak ada masalah di sana jadi aku bisa membuat laporan secepatnya."

"Baiklah, semoga lancar. Hati-hati saat turun dari bus, bisa saja doa anak itu terkabul," ucap Jake.

"Mana ada." Sesaat setelah perbincangan mereka, bus yang akan dipakai Sunghoon datang. Jake melambaikan tangannya saat Sunghoon naik ke bus. Dan setelah bus itu melaju, Jake berjalan menuju sekolahnya.

Jake berjalan dengan suasana hatinya yang bisa dibilang senang hari ini. Entahlah, Ayahnya tadi sudah bangun dan menyiapkan makanan untuk dia dan Hyung- nya. Jake hampir saja menabrak seseorang jika dia tidak sadar dari lamunannya.

"Uh, maaf." Jake meminta maaf kepada seseorang yang berada dibelakangnya dengan berjalan.

Bruk

THE CALLING : WALK THE LINE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang