5 - Tes OSIS

87 99 32
                                    

Ketika waktu tes OSIS akan dimulai dalam 5 menit kemudian, Raya bersorak senang. Bahkan, suaranya beberapa kali terdengar oleh Bi Mani yang sedang membersihkan rak di depan kamar Raya.

Mungkin Raya akan melanjutkan teriakan kesenangannya, kalau saja kesadaran akan status dirinya di organisasi tidak datang lebih dulu melayang di pikirannya.

Raya teringat jika hari ini dirinya masih berada pada tes pertama. Masih ada beberapa tes yang harus dijalaninya setelah ini. Itu pun kalau dirinya berhasil lolos pada tes kali ini.

"Halo Ray." Suara Ladya keluar dari lubang speaker ponsel Raya setelah panggilan terhubung. "Udah siap?"

"Sudah," balas Raya mantap sebelum terdengar beberapa kali notifikasi pesan masuk dari ponselnya.

Link pengerjaan sudah dibagi beserta kode masuknya. Raya tersenyum tipis, gugup sendiri menghadapi tes online seperti ini.

"Ayo! Gue isi biodata," ajak Ladya dengan nada bicara menunjukkan antusiasme yang tinggi.

Raya mengangguk. Meletakkan ponselnya di atas meja dengan bersandarkan beberapa tumpuk buku tebal. Raya membuka link melalui laptop, sementara ponselnya digunakan untuk terus berhubungan dengan Ladya.

Beberapa data pribadi harus dicantumkan pada halaman awal ketika memasuki web. Tidak banyak, hanya nama, tempat tanggal lahir, kelas dan alamat rumah.

Raya bingung mengapa mereka mempertanyakan alamat rumah? Apa mereka akan mengirim kado ke rumah? Oh itu sangat tidak mungkin.

Setelah data diri terisi semua, Raya mengklik halaman selanjutnya. Disana terdapat 2 kolom untuk melampirkan foto dan mencantumkan kode yang sudah diberikan.

Foto yang diserahkan harus formal untuk keperluan pendataan, begitu perintah yang tertera di atas kolom pelampiran foto. Mungkin agar mereka tidak meminta kembali foto pada anggota baru saat memasuki awal periode.

Raya melampirkan foto SMP nya kemarin, karena Raya belum pernah foto dengan seragam SMA nya. Kalau pun Raya di suruh menyetorkan ulang foto dengan seragam SMA, Raya akan menurut. Demi organisasi, nurut aja dulu.

Tersenyum lega setelah menyelesaikan pengisian data diri. Dan merubah drastis raut wajahnya ketika melihat tanda merah muncul tepat setelah Raya menekan tulisan "Login" di pojok kanan bawah.

Kesalahan! Bagaimana bisa? Peringatan dengan tulisan merah dan diakhiri tanda seru tiba-tiba muncul. Raya tidak tahu kesalahan apa yang dilakukannya.

Kembali lagi Raya mengulang mulai halaman awal pengisian data diri. Dua kali refresh dan reload Raya lakukan. Setelahnya, masih saja tidak dapat login.

Raya membuka kembali pesan dari senior OSIS. Mencocokkan kode yang dikirim oleh senior dengan kode yang telah ia masukkan.

"Lad, lo udah masuk, belum?" tanya Raya mulai cemas dengan masalah server yang menimpanya.

Sementara Ladya tampak serius menghadap layar laptopnya. Tidak mendengar panggilan dari Raya.

"Lad!" gertak Raya.

"Iya, Ray. Kenapa?" sahut Ladya.

Raya mendengus kesal. "Ada masalah di kode gue."

"Ha? Kok bisa?" tanya Ladya yang kemudian beralih fokus menatap rauta cemas Raya yang terpampang jelas pada layar ponselnya. "Lo salah angka kali."

Mendecak kesal. "Enggak, gue udah coba berulang kali," balas Raya yakin, dibarengi dengan tangannya yang cekatan mengarahkan kamera ponsel ke arah gerai laptop sambil memasukkan ulang kode dan berusaha login. "Lihat, nih!"

About Raya (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang