Mengagumimu adalah hal menyenangan, karena setiap ada di dekatmu rasa ini begitu senang. Tapi, maaf untuk sekarang aku sedang kecewa.
Presentase rasa kagum dan kecewaku sama, kok. Aku yakin, sebentar lagi presentase kecewaku akan berubah menyempurnakan rasa kagumku.
****
Raya berjalan beriringan dengan Arka untuk keluar dari area taman. Sesekali mereka berbincang ringan membicarakan tugas PKN yang sangat banyak, sampai matematika yang mengasyikkan.
"Kak, aku juga kecewa sama kak Raju," ujar Raya yang langsung mendapat perhatian sepenuhnya dari Arka.
"Kenapa?"
"Karena dia kurang tegas dalam memantau kinerja anggotanya. Contohnya kak Tiara yang masih bisa berperilaku curang seperti kemarin. Untuk apa juga kak Tiara gak kasih nomor kak Raju?" jelas Raya.
Arka mencoba mencari dugaan positif. "Mungkin cuma kamu yang gak dapat nomor kak Raju, karena kak Tiara lupa, kali."
"Enggak, Kak! Temanku juga gak dapat."
"Kalian daftar bareng?" tanya Arka.
Raya menggeleng.
"Saat pendaftaran, kak Raju ada di sana, gak?"
"Gak ada," balas Raya seadanya.
"Nanti aku tanyakan."
"Jangan, Kak! Kalau tanya kak Tiara nggak apa-apa. Tapi kalau sama kak Raju, mending jangan, deh," cegah Raya.
"Kenapa?"
Mengingat kejadian di gazebo, saat itu Raju menegur Tiara dengan ketegasannya. Pria itu berbicara sangat tegas nan lantang. Sampai membuat Tiara kicep dan tertunduk.
"Aku gak mau kak Raju marahin kak Tiara. Pasti kak Tiara akan sangat tertekan."
"Nggak akan."
Raya mendesis pelan. "Iya, Kak. Kalau kak Raju marah, pasti kak Tiara sakit hati."
Arka memandang lekat manik mata Raya. "Kak Raju jarang marah. Kak Raju selalu baik dan tegas. Jangan samakan dengan marah!"
"Eh, iya itu maksudku, Kak."
Arka mengernyit. "Kamu pernah tau?"
Raya mengangguk.
"Tegur siapa?"
"Kak Tiara," balas Raya jujur.
Arka mangut-mangut. "Di mana?"
"Gazebo."
Arka menoleh penuh. Baru pertama kali teguran Raju untuk satu orang bisa disaksikan oleh orang lain. "Kesalahan apa?"
Raya berpikir sebentar. Menimang-nimang, apakah baik jika dirinya mengatakan pada Arka.
Arka yang melihat gelagat Raya, pun berniat membuat gadis itu bercerita. Arka memelankan jalannya.
"Kalau sedang tegur satu orang, Kak Raju akan cari tempat yang sepi. Pernah juga di depan banyak orang, tapi waktu itu ada lima orang yang melakukan kesalahan fatal," jelas Arka.
"Jadi kesimpulannya?" tanya Raya.
"Tergantung keadaan dan masalah."
Raya mengangguk mengerti. Sampai di sini, Raya merasakan perbedaan perilaku Arka. Cowok itu semakin humble. Sepertinya Arka akan menjadi teman curhat yang baik untuknya. Itupun kalau dia sedang tidak sibuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Raya (ON GOING)
Teen FictionRaya Farica Aneira, gadis yang sedang berusaha memperbaiki diri dengan menahan kebiasaan buruknya di masa lalu. Kisah ini menceritakan ketika kerja keras tersia-siakan karena sebuah sikap tidak profesional mencampur urusan pribadi dengan hal lain. ...