BY - 15

248 20 4
                                    

Dua Minggu kemudian..

Michelle menarik nafas pelan melihat penampilannya di kaca. Dress biru navi sepanjang lutut telah membungkus tubuhnya.

Michelle tersenyum tipis.

"Kamu bisa Michelle, jangan nangis kamu bukan perempuan cengeng" ucap Michelle berusaha menguatkan dirinya.

Malam ini ia akan menghadiri pesta pertunangan dari Darren, orang yang masih sangat di cintainya tapi harus ia relakan mulai sekarang saat mengingat jika Darren akan bertunangan dengan perempuan lain malam ini.

"Michelle, lo udah selesai belum? Nanti kita telat loh" ucap Dinda di luar kamar.

"Eh iya Din, bentar lagi gue keluar" ucap Michelle setelah melihat penampilannya sekali lagi di kaca.

"Lo kalo dandan cantik juga ternyata. Pasti sih Darren klepek klepek nih liat loh" ucap Dinda.

"Dinda jangan gitu, Darren malam ini tunangan jadi nggak usah sangkut pautin gue sama dia lagi" ucap Michelle.

"Maaf Chel, lo beneran nggak papa nih kesana? Kalo nggak bisa kita nggak usah pergi aja. Gue nggak mau disana lo yang ada malah makan hati lagi" ucap Dinda.

"Udah gue nggak apa apa kok. Ayo kita berangkat sekarang entar yang ada kita telat kalo kelamaan" ucap Michelle.

"Kalo misalnya lo udah nggak tahan disana langsung bilang ke gue ya. Gue nggak mau liat lo nangis gara gara manusia biadap itu lagi" ucap Dinda terdengar emosi.

"Iya iya lo bawel banget sih Din"

"Gara gara lo gue jadi bawel gini" ucap Dinda.

***

B

allrom hotel terlihat ramai dengan para tamu undangan. Untunglah mereka datang disaat yang tepat karena acara belum saja di mulai.

"Kak Michelle" teriak Alisya saat ia melihat kedatangan Michelle dengan Dinda.

"Alisya" mereka berdua berpelukan karena sudah lama mereka tidak pernah bertemu.

"Kakak kemana aja selama ini? Aku cariin lo kak"

Michelle hanya tersenyum mendengar pertanyaan Alisya.

"Oh iya ini teman kakak Dinda" ucap Michelle saat mengingat jika dirinya melupakan adanya Dinda di sampingnya sedari tadi.

"Oh halo aku Alisya"

"Dinda"

Alisya dan Dinda berjabat tangan dan menyebutkan nama masing masing.

"Sayang dia siapa?" Bisik Alexcio di telinga Alisya.

"Nanti juga kamu tau sendiri" bisik balik Alisya.

"Oh iya kak kenalin ini mantan aku Alexcio" ucap Alisya yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari Alexcio.

"Canda mantan, maksudnya suami" ucap Alisya terkekeh saat melihat raut  wajah tidak mengenakan Alexcio.

"Loh kamu nikahnya kapan?" Tanya Michelle terkejut.

"Hehe belum lama sih kak. Waktu itu aku ingin ngundang kakak tapi aku nggak tau kakak dimana" ucap Alisya.

"Hadirin sekalian selamat datang di acara pertunangan Chindy dan Darren. Mari kita sambut kedua pasangan yang akan bertunangan malam ini ke atas panggung"

Suara dari pembawa acara membuat obrolan mereka terhenti. Tanpa sadar Michelle meneteskan airmatanya saat mendengar nama Darren yang di sebut oleh pembawa acara itu.

Michelle tidak ingin melihat ke atas panggung karena ia berusaha untuk mengontrol agar dirinya tidak menangis. Sedangkan Dinda yang sedari tadi melihat ke atas panggung di buat terkejut saat melihat orang yang di atas panggung adalah orang yang berbeda dengan Darren yang ada di pikirannya.

"Chel gue lagi mimpi atau gimana sih ini? Kok gue liat muka Darren yang di atas panggung beda sama Darren yang di rumah sakit" ucap Dinda menepuk nepuk pundak Michelle tanpa mengalihkan pandangannya dari atas panggung.

"Jangan ngelucu deh Din, nggak mungkinlah Darren ganti muka." Ucap Michelle menghapus air matanya dan mencoba menatap ke arah panggung.

Sama dengan yang terjadi pada Dinda, Michelle juga terkejut ketika melihat pasangan yang sedang bahagia setelah memakai cincin pertunangan mereka. Laki laki yang berdiri di samping Chindy bukanlah Darren, ini maksudnya apa ia tidak bisa mencerna apa yang sebenarnya terjadi.

"Ikut aku" ucap Darren yang tiba tiba datang dan langsung menarik tangan Michelle untuk berjalan meninggalkan kerumunan orang orang itu. Tidak lupa ia meminta temannya untuk mengantarkan Dinda untuk pulang.

"Gerry, gue minta tolong lo antarin dia pulang ya. Gue masih ada urusan sama cewe gue" ucap Darren dan setelah itu berlalu pergi.

"Ini sebenarnya apa yang terjadi" Dinda di buat kebingungan dengan apa yang barusan terjadi.

"Nanti lo bakal tau sendiri. Mending sekarang gue antarin lo pulang aja, alamat rumah lo dimana?" Ucap Gerry dan bertanya dimana alamat rumah Dinda.

"Eh nggak apa apa deh gue bisa pulang sendiri"

"Nggak usah nolak. Nggak baik anak cewek pulang sendiri malam malam gini" ucap Gerry dan langsung menarik tangan Dinda untuk menuju ke mobilnya.

Untuk soal alamat nanti akan ia tanyakan kembali saat mereka telah berada di dalam mobil.

***

Finally capek🤣

29 Desember 2020

Ig : esther.tahulending

Because You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang