Dua bulan kemudian...
Terhitung sudah sekitar 2 bulan Darren dan Michelle berjauhan bahkan jarang adanya komunikasi di antara mereka berdua karena mereka sama sama sibuk.
Saat ini Michelle sedang menemani Dinda yang sedari tadi sibuk memilih baju yang akan ia gunakan pada dinner dengan gebetannya. Michelle sampai harus menahan rasa penasarannya karena Dinda masih belum ingin memberitahu siapa cowok yang sedang dekat dengannya itu.
"Din, sebenarnya lo dekat sama siapa sih? Tinggal bilang aja susah banget" ucap Michelle melihat lihat beberapa dress yang nyatanya tidak ada yang menarik di kedua matanya.
"Bentar deh nanyanya, gue lagi milih baju yang bagus buat bentar malam" ucap Dinda.
Huh
"Dasar. Seharusnya gue tuh sekarang lagi tiduran di hari libur kerja gue tau." Decak Michelle.
"Uh tayangnya Darren jangan ngeluh gitu dong. Emang lo nggak mau sahabat lo yang cantik jelita ini punya pacar kayak lo?" Ucap Dinda.
"Yah maulah biar lo nggak jadi jomblo ngenes lagi" ucap Michelle.
"Yee gitu banget. Udahlah gue mau coba dulu nih baju. Abis itu kita pergi makan" ucap Dinda setelah itu langsung pergi menuju ke ruang tempat ganti.
Sementara menunggu Dinda yang sedang mencoba dress yang ia pilih, Michelle melihat lihat dress dress yang ada di depannya walaupun sedari tadi ia sama sekali tidak tertarik untuk membeli salah satu dari dress dress yang tergantung itu.
"Hey Celle" ucap seseorang yang tiba tiba mendekat ke arahnya.
Michelle melihat dengan teliti seorang pria yang sedang tersenyum di depannya.
"Siapa ya?" Tanya Michelle.
Senyum pria itu seketika luntur mendengar perkataan Michelle.
"Astaga lo lupa siapa gue?" Michelle menggelengkan kepalanya. "Jahat banget lo lupain gue astaga" Ucap pria tersebut.
"Lo siapa emang?" Tanya Michelle.
"Gue Kenzi teman lo waktu kecil woy. Masa lo lupa sih, rumah kita sebelahan loh dulu" ucap Kenzi.
Michelle berpikir sebentar mencoba mengingat ingat pria di depannya.
"Astaga Kenzi udah lama banget Kita nggak ketemu" ucap Michelle dan reflex memeluk Kenzi.
"Woy jangan meluk gue, malu tau di liatin orang" ucap Kenzi. Michelle yang tersadar langsung melepaskan pelukannya pada Kenzi.
"Maaf maaf gue terlalu senang bisa ketemu ama lo lagi. Udah lama banget kita nggak ketemu" ucap Michelle.
"Akhirnya lo ingat gue astaga. Gue tadi rencananya mau kasih surprise ke rumah lo, eh tapi ternyata lo nggak ada. Kata nyokab lo, lo lagi di mall sama teman lo" ucap Kenzi.
"Gue mana bisa lupa sama teman gue yang paling reseh ini. Cuma penampilan lo yang sekarang buat gue susah ngenalinnya tadi." Ucap Michelle.
Kenzi terkekeh mendengar ucapan Michelle.
"Gue makin ganteng kan sekarang? Nggak kayak pas gue masih bocah berumur 10 tahun dulu" Ucap Kenzi menaik turunkan alisnya.
"Dih dasar kelakuan lo nggak pernah berubah dari jaman bocah sama sekarang sama aja" ucap Michelle.
"Emang gue gimana orangnya?"
"Lo tuh terlalu kepedean tahu" ucap Michelle.
"Yah biarin orang ganteng mah bebas" ucap Kenzi.
Michelle dan Kenzi terlalu asik berbicara hingga mereka tidak menyadari jika Dinda sudah berdiri di dekat mereka.
"Michelle" panggil Dinda.
"Eh Din lo udah selesai nyobain bajunya?" Tanya Michelle mengalihkan perhatiannya dari Kenzi.
"Iya udah. Gue juga udah bayar tadi karena takut buat lo nunggu lama" ucap Dinda.
"Bagus deh. Oh iya kenalin ini sahabat gue dari kecil namanya Kenzi" ucap Michelle memperkenalkan Dinda dan Kenzi.
"Dinda"
"Kenzi"
Mereka berdua tersenyum setelah berjabat tangan.
"Eh Michelle, gue kayaknya pulangnya duluan. Tadi gue dapat chat dari do'i katanya udah di depan. Sebenarnya pengen ngajak lo sekalian sih" ucap Dinda.
"Oh yaudah deh. Lo duluan aja nanti gue bisa pulang naik taxi aja" ucap Michelle.
"Yaudah gue duluan ya Michelle, Kenzi" ucap Dinda dan langsung pergi meninggalkan mereka berdua.
"Celle, lo pulangnya bareng gue aja ya?" Tawar Kenzi.
"Eh nggak usah deh Ken, nanti gue ngerepotin lo yang ada" ucap Michelle.
"Sok sok an bilang kayak gitu lo. Padahal dulu aja sukanya ngerepotin gue" ucap Kenzi.
"Ih itu dulu, sekarang beda lagi" ucap Michelle.
***
Michelle dan Kenzi memutuskan untuk singgah di sebuah cafe sambil berbincang bincang ringan.
"Gimana tinggal di jepang? Enak nggak?" Tanya Michelle.
"Not bad. Tapi sayangnya nggak ada cewek kek lo yang suka ngerepotin gue disana" ucap Kenzi.
"Idih" decak Michelle.
"Oh iya gue sama keluarga gue mau netap lagi di Indonesia" ucap Kenzi.
"Serius lo? Emang orangtua bokap lo udah nggak masalah lagi kalo cucu resehnya ini tinggal di Indonesia?" Tanya Michelle.
"Yah serius. Mama sama papa sedang sibuk ngurusin berkas berkas buat pindah."
"Wah akhirnya. Ah lo sih kenapa harus orang jepang. Gini tuh kita sama sama terus dari kecil sampe sekarang" ucap Michelle.
"Yee kenapa jadi salahin gue. Tapi ada benernya juga sih, kalo kita senegara mungkin kita bisa sama sama melewati masa masa kecil kita dulu. Tapi yaudahlah lagian kali ini gue sama keluarga gue beneran udah mau netap disini." Ucap Kenzi.
"Wah bakal sering ketemu dong. Eh btw lo sampai kapan?" Tanya Michelle.
"Tadi sekitar jam 5 pagi kalo nggak salah sih, lupa lagi gue." Michelle menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Kenzi. " Lo tau sendirikan gue ini pelupa" ucap Kenzi.
"Iya gue tau. Lo bilang ke gue mau berangkat ke jepang aja pas hari keberangkatannya" ucap Michelle.
Kenzi mengangkat kedua tangannya dan membentuk huruf V.
"Gue beneran nggak sengaja itu" ucap Kenzi.
"Dahlah lupain. Lagian udah lama banget juga kejadiannya" ucap Michelle.
Mereka berdua melanjutkan pembicaraan mereka seputaran tentang masa kecil mereka bersama yang terbilang singkat karena Keluarga Kenzi tiba tiba kembali ke Jepang.
Sementara itu di London, Darren di buat sakit kepala dengan dokumen dokumen berbahasa Inggris di depannya. Bukan bahasanya yang membuat ia sakit kepala, tapi isi dari setiap dokumen yang ada di atas meja itu yang membuat ia pusing
Hari harinya hanya habis di pekerjaan dan pekerjaan hingga ia jarang menghubungi Michelle.
***
Aku kembali. Maaf duh telat update.Jangan lupa tinggalkan bintang dan komentar ya
05 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You (On Going)
RomanceUpdate 2 kali dalam seminggu "Aku pergi dulu, belajar yang baik selama aku nggak ada. Terus yang paling utama itu selalu jaga kesehatan kamu" Michelle hanya mampu untuk tersenyum dan mengangguk karena sejujurnya dia tidak bisa mengucapkan sepatah ka...