BY - 20

239 17 1
                                    

Om, Tante. Darren sebenarnya kesini ingin membicarakan hal penting sama om dan Tante" ucap Darren.

"Hal penting apa Darren?" Tanya Julien.

"Darren ingin hubungan Darren sama Michelle melangkah ke jenjang lebih serius" ucap Darren.

"Kamu ingin menikahi Putri om?" Tanya Roy to the point.

"Darren bermaksud begitu om, tapi masalahnya anak om masih belum bisa menerima, jadi Darren berniat ingin bertunangan sama Michelle dulu" ucap Darren.

"Kalo Tante sih terserah sama Michelle. Om juga pasti berpikiran yang sama dengan Tante" ucap Julien yang setelah itu mendapatkan anggukan dari suaminya Roy.

Darren melihat ke arah Michelle yang masih terdiam.

"Mmm... Michelle mau kok tunangan sama Darren." Ucap Michelle.

Darren bernafas legah. Ia pikir Michelle akan berani menolaknya karena ada kedua orang tuanya disini. Tapi dugaannya ternyata salah.

"Oh iya om sama tante nanti ikut sama kita ke Jakarta ya?" Ucap Darren.

"Loh untuk apa kami kesana Darren? Kami sudah tidak memiliki apa apa disana" ucap Roy.

Darren tersenyum ke arah Roy.

"Ini kemauan Daddy sama Mommy.  Kata Daddy nanti akan bantuin om untuk kembali memulai usaha om dari awal." Ucap Darren.

"Terima kasih Darren. Tante merasa tidak enak karena harus merepotkan keluarga kamu" ucap Julien.

"Tidak apa apa Tante. Kita kan nanti akan menjadi satu keluarga jadi tidak usah sungkan" ucap Darren.

"Ello, terimakasih" ucap Michelle tersenyum manis.

"Nggak usah bilang makasih sayang. Ini juga bukan aku mau bantu tapi orangtua aku yang bantu" ucap Darren.

"Darren, om sangat berterima kasih." Ucap Roy.

"Oh iya om lupa, nanti kalian akan bertunangan kapan?" Tanya Roy.

"Darren udah buat rencana sendiri tanpa sepengetahuan orang tua Darren sih  om sebenarnya. Rencana minggu depan, tapi nanti setelah pulang dari sini Darren akan langsung bilang ke orangtua Darren." Ucap Darren.

Roy menggelengkan kepalanya mendengar perkataan Darren.

"Kamu memang tidak pernah berubah Darren. Selalu suka buat keputusan tanpa sepengetahuan orang tua kamu dulu" ucap Roy yang membuat Darren tersenyum kikuk.

"Maaf om. Sebenarnya Darren tidak ingin membuat keputusan sendiri apalagi tentang acara resmi begini. Tapi anak om yang bandel ini takutnya kabur om jadi Darren harus mengikatnya dalam sebuah ikatan" ucap Darren.

"Baiklah kalian udah dewasa sekarang jadi om akan mengiyakan selagi itu bisa membuat kalian bahagia" ucap Roy.

"Terima kasih om" ucap Darren.

***

"Ello, aku pengen nanya sesuatu sama kamu" ucap Michelle.

Saat ini mereka sedang berdiri  di jembatan yang berada di pantai. Dengan hiasan senja yang menjadi pemandangan indah di sore hari.
Mereka berdua sengaja keluar dari rumah Michelle untuk berjalan jalan sebentar.

"Kamu mau nanya apa?" Tanya Darren mengalihkan pandangannya dari air laut.

"Chindy sebenarnya siapa kamu sih?" Tanya Michelle akhirnya bertanya setelah ia menyimpan rasa penasarannya ini.

"Pengen tau aja atau mau tau aja?" Tanya Darren sengaja ingin menggoda Michelle.

"Ello, aku aku serius loh. Jawab aja kenapa sih" ucap Michelle.

"Ah aku jadi gemes deh kalo liat muka kesel kamu gini" ucap Darren langsung mencubit hidung Michelle dengan gemas yang membuat Michelle mengaduh kesakitan.

"Ello hidung aku" decak Michelle.

"Maaf sayang maaf" ucap Darren sambil terkekeh.

Sambil mengusap hidungnya yang di cubit oleh Darren, Michelle melihat ke arah Darren dengan serius.

"Ello seriusn nih aku tanya sekali lagi. Sebenarnya Chindy itu siapa terus sebenarnya gimana ceritanya ah aku nggak paham lama lama. Kamu kasih undangan mau tunangan sama Chindy tapi setelah aku kesana bukan kamu yang tunangan sama Chindy" ucap Michelle.

"Oke aku jelasin secara garis besar aja, aku nggak suka bertele tele buat jelasin ini. Jadi Chindy itu teman aku pas di Inggris dulu. Kita nggak terlalu dekat sih disana karena kita sama sama tau kalo kita punya pasangan masing masing. Dan pas banget pas kita ketemu lagi di Indonesia dia kasih undangan ke aku. Pas banget aku liat nama calon tunangannya waktu itu punya nama yang sama dengan aku. Dan aku punya ide buat kerjain kamu waktu itu dan berakhir kayak gini" ucap Darren.

"Ih jahat banget sih" ucap Michelle langsung memukul mukul dada Darren.

"Maaf Cey"

Michelle mengehentikan pukulannya di dada Darren.

"Tapi kamu kan suka pulang Chindy."

"Oh kalo itu sebenarnya Chindy selalu di jemput sama tunangannya tiap hari. Chindy cuma naik mobil aku sampe keluar gerbang rumah sakit setelah itu dia udah di jemput sama sih Darren" ucap Darren menjelaskan.

"Astaga jadi selama ini"

"Kamu pasti udah mikir yang macam macam tentang aku kan selama ini?" Tanya Darren ketika melihat wajah terkejut Michelle.

Michelle belum merespon, ia masih ingin mencerna setiap penjelasan dari Darren tadi.

"Cey..." Darren mengambil kedua tangan Michelle dan menggenggamnya.

"Kamu tau kan aku kayak gimana. Sekali aku bilang kamu milik aku dan aku milik kamu, itu berarti nggak ada celah orang lain yang bisa masuk di antara kita" ucap Darren menatap dalam sorot mata Michelle.

"Aku emang hanya cowok urakan yang beruntung dapat perempuan cantik dan baik seperti kamu." Ucap Darren lagi.

"Kita sama sama punya kekurangan Ello. Tapi aku bahagia bisa ketemu kamu." Ucap Michelle.

"Aku juga bahagia ketemu kamu. Kamu tau aku bisa berubah seperti sekarang itu karena kamu. Karena kamu yang selalu mendorong aku untuk membuat hal hal baik tapi aku yang terlalu keras kepala sampe akhirnya aku harus ninggalin kamu disini selama 7 tahun" ucap Darren.

"Eh kok malah suasananya jadi mewek gini sih ah nggak seru." Ucap Michelle tiba tiba ketika menyadari suasana saat ini.

"Ah kamu merusak suasana Cey" decak Darren.

***

Aku kembali guys 😆

31 Januari 2021

Ig: esther.tahulending

Because You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang